Akhir dari hidup yang sempurna 5

206 14 1
                                    

Rossa keluar dari persembunyian nya dan berteriak lantang jika dia menolak perjodohan tersebut, membuat Ghio kesal "kamu nolak aku ha? apa kurangnya aku Cha aku ganteng dan kaya raya" tandas Ghio dengan nada kesal.
"Gak semua hal bisa di ukur dari ketampanan juga harta tuan Ghio, aku gak mau jadi mainan anak borju yang cuma bisa pamer kekayaan orangtua nya, aku masih mau sekolah, dan anda om Aryansyah yang terhormat, anda tidak punya hak memaksakan kehendak pada saya" tutur Rossa tegas. "Apa kamu panggil papa apa Cha, om? Beraninya kamu!" bentak Ary yang maju hendak menampar Rossa, namun di cegah oleh teman-teman Afgan.
"Cukup pak, jika anda melakukan ini anda akan terkena pasal KDRT" tukas salah satu teman Afgan yang di ketahui bernama Nouval. "Sombong kamu Cha, bisa apa kamu tanpa papa Cha? Paling kamu hanya akan bergantung pada anak pungut itu atau sama budhe kamu itu iya kan?" Tandas Ary menghina Rossa, yang sudah mulai menangis.
"Cukup om, silahkan pergi dari rumah saya, bunda, Ocha kita masuk.
Afgan mengajak Retno, Rossa juga teman-temannya untuk masuk lalu menutup pintu, tanpa menghiraukan Ary dan Ghio lagi. "Maafin Ocha ya kak, bun gara-gara Ocha kalian jadi bermasalah sama papa Ary" tukas Rossa lirih.
"gak apa-apa Cha, mending kamu bantuin bunda yuk masak buat makan malam mereka, 4 orang lapar" ucap Retno berseloroh. "gak usah bunda, mendingan bunda mandi terus istirahat urusan dapur biar Ocha yang urus" tutur Rossa yang mulai terlihat tenang.
Retno hanya mengangguk karena tau Rossa hanya ingin menyibukkan diri agar tidak teringat dengan masalahnya,  selang 10 menit Rossa kembali ke ruang tamu dengan nampan cukup besar berisi minuman dan sepiring kue.
"Silahkan di minum kak" ucap Rossa menawarkan "Makasih dek" ucap Afgan, cobain kue nya itu bustan Ocha tau, enak banget, gue aja ketagihan" ucap Afgan yang di sambut senyum oleh Rossa sambil lalu kembali ke dapur, sementara teman Afgan jadi berebut kue yang tersaji di piring.
"Iya Gan ini enak banget, serius ini bikinan Ocha?" Tanya Reno yang tampak tak percaya.
"Yakinlah sejak Ocha tinggal disini gue jadi enak makanya gue sering pulang pas jam makan siang soalnya masakan restoran bintang 5 ada di rumah gue" tutur Afgan dengan wajah bangga.
"istri idaman itu' Gan kalian kan gak ada hubungan darah, kenapa gak lo yang nikahin dia, udah cantik, pinter jago masak sempurna Gan" celoteh Nouval yang di angguki oleh Andri dan Reno. "Kalian ngaco" sergah Afgan, Ocha itu anaknya ambisius, dia pingin nya sekolah sampe sarjana baru nikah, mana mau dia nikah muda.
"Maksud kita cuma nikah di atas kertas dulu Gan, jangan ngeres lo, lihat reaksi si anak borju sama bokap tirinya Ocha, gue yakin mereka gak akan nyerah gitu aja, nah kalau setatus lo suami nya Ocha, lo punya hak 100% buat melindungi dia" tutur Reno panjang lebar,  "tapi inget jangan lo apa-apain sampe dia lulus sekolah" tukas Andri dengan tawa renyahnya..
"Kalian ada benernya sih, kalau om Ary gak nyerah artinya Ocha dalam bahaya" tandas Afgan dengan wajah cemas. "Pasang panggilan darurat di hp Ocha ke hp lo Gan, terus juga lo pasang family locater di hp juga di tas atau aksesoris yang yang Ocha pakai, jadi kalau sampai ada hal yang gak diinginkan kita tau dimana Ocha berada" ucap Andri serius, kita semua udah anggap Ocha adik kita Gan, jadi gue secara pribadi siap bantuin lo jagain Ocha" ucap Nouval "gue juga" ucap Reno dan Andri bersamaan.
"Thanks guys" ucap Afgan terharu "kalian sahabat terbaik gue" lanjut  Afgan lagi.. percakapan mereka terhenti saat hidung mereka menangkap aroma masakan yang membuat perut keroncongan. "wangi banget, bikin laper" ucap Nouval yang langsung melangkah ke dapur dimana aroma wangi itu berasal, diikuti yang lain termasuk Afgan, di dapur terlihat Rossa sedang masak sendiri. "masak apa dek?" Tanya Afgan lembut.
"Biasa kak makanan kesukaan kakak sama bunda, kalian ngapain kesini?" Tanya Rossa dengan wajah bingung. "Aah Ocha pake tanya lagi deek" seloroh Nouval "itu masakan kamu yang bawa kita kasini, lapar ini" lanjut Nouval lagi yang membuat Rossa tertawa dan dengan cepat menata meja makan. "Selesai, sekarang boleh makan, tapi cuci tangan dulu. Ocha panggil bunda ya" ucap Rossa sambil berlalu untuk memanggil Retno.
"Lihat itu Gan umur boleh muda, tapi dewasa dan bisa di andalkan" ucap Reno, "kasihan kalau dia sampai jatuh ke tangan Ghio si anak borju arogan itu" tandas Andri yang hanya membuat Afgan diam seribu bahasa.
Tbc

ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang