Apakah perjuanganku sia-sia? 2

248 17 3
                                    

Afgan memarahi teman-teman nya karena dinilai keterlaluan dalam bercanda, suasana kembali hening Afgan fokus pada target, karena terlihat beberapa orang telah datang, dan saat transaksi berlangsung Afgan memberikan komando agar tempat itu di kepung dan..
"Jangan bergerak, tangan di atas kepala tempat ini sudah di kepung" tandas Afgan dengan pengeras suara dari mobil polisi.
*
Ultimatum Afgan membuat para pelaku transaksi panik ada yg berusaha melawan dengan menembak ke arah asal suara dan ada jg yg mencoba utk kabur, baku tembak tak terhindarkan, namun jumlah polisi yg lebih banyak membuat para pelaku menyerah.
"Ampun pak ini bkn transaksi narkoba hanya gula halus dan tepung tapioka ilegal, itu yg membuat kami takut.
"Gula halus ha' menjual gula halus pakai bawa senjata api? brigadir bongkar ini" perintah Afgan.
"Siap komandan" ucap salah satu polisi yg langsung merobek karung plastik di depan Afgan, di dalam karung tampak serbuk putih yg sudah di kemas dalam plastik" kecil, Afgan mengambik 1 pak lalu menyobeknya dan menjilat serbuk tersebut.
"Ini kokain, gula halus apa ha" bentak Afgan menampar pelaku. Lalu Afgan nerobek kardus demi kardus yg ada di dlm mobil, ada shabu, heroin, ganja hingga pol ekstasi.
*
"Dasar perusak, bawa mereka" tandas Afgan tegas, dan bawa barang-barang sitaan ini sebagai barang bukti" tukas Afgan yg mulai merasakan pusing dampak dari narkoba yg di jilat nya.
"Gan loe knp?" Tanya Nouval melihat Afgan mulai sempoyongan.
"Kepala gue pusing Val" jawab Afgan yg langsung duduk di mobil.
"Waduh teler dia tuh, udah Val anterin pulang aja, bahaya kalau dia pulang sendiri" ucap Reno menganjurkan dan di angguki oleh Nouval, yg langsung duduk di kursi kemudi untuk mengantar Afgan pulang, sepanjang jalan Afgan meracau tak jelas apa yg di ucapkan nya, hingga akhirnya mobil yg di kemudikan Nouval tiba di depan rumah tempat tinggal Afros.
*
"Shhht jangan berisik lo, istri gue pasti udah tidur hehe" ucap Afgan masih meracau, bahkan Afgan kesulitan membuka pintu.
"Minggir biar gue bukain gerbangnya" tandas Nouval kesal, lo sih nyobain barang bukti kebanyakan mabok kan lo" runtuk Nouval mengomel.
Mendengar keributan membuat Rossa terbangun dan melihat keluar dari tirai jendela, saat tau yg datang Afgan, Rossa langsung membuka pintu.
"Hey sayangku, elo sih Val berisik, lihat tuh gara-gara lo istri tersayangku kebangun maaf ya sayang" ucap Afgan dengan tawa terkekeh.
*
Rossa membantu Nouval memapah Afgan masuk dan membantunya duduk di sofa, Rossa membukakan sepatu Afgan saat Nouval berpamitan.
"Cha kakak tinggal gak apa-apa kan?" pamit Nouval ragu meninggalkan Rossa sendirian.
"Gak apa-apa kak, terimakasih udah nganter kak Afgan pulang" ucap Rossa mengantar Nouval ke pintu lalu kembali mengunci semua pintu, begitu Rossa kembali pada Afgan,
*
Afgan berdiri dan tersenyum aneh, lalu menggendong Rossa, membuat Rossa terkejut dan berusaha berontak.
"Kak tolong turunin aku, kakak mau apa?" Teriak Rossa
"Aku mau kamu haha" celoteh Afgan menggendong Rossa kekamarnya lalu menjatuhkannya di atas ranjang.
"Astagfirullah'aladzim kak Istigfar kak, kamu mabuk" teriak Rossa beringsut mundur menjauhi Afgan.
"Mau kemana kamu sayang?" Ucap Afgan lalu menarik kaki Rossa.
Rossa berusaha berontak dari kukungan Afgan, namun tenaganya tak kuasa melawan.
*
"Saat terakhir Rossa memohon agar Afgan tidak melakukan nya namun kondisi Afgan yg mabuk membuatnya tak mempedulikan ratapan Rossa hingga akhirnya..
"Astagfirullah'aladzim ya Allah sakit kak, tolong hentikan" rintih Rossa memelas, begitu besar pengaruh obat terlarang yg menguasai kesadaran Afgan, hingga apapun yang Rossa katakan sama sekali tidak di dengarkan nya, hingga Afgan merasa puas, menghentikan aksinya lalu tertidur, sementara Rossa hanya bisa menangis, menarik selimut dan menutupi tubuhnya lalu duduk bersandar di pinggir ranjang.
Tbc

ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang