Pintu maaf mulai terbuka 7

178 21 3
                                    

Rossa berusaha untuk tegar dan melanjutkan acara marhabanan, potong rambut jg prosesi lainnya. Hingga acara selesai, Afgan dan Retno membagikan nasi berkat untuk para tamu sementara Rossa langsung membawa Aira masuk kamar, saat semua selesai dan Afgan menyusul sang istri masuk kamar.
"Kamu gak apa-apa kan sayang?" Tanya Afgan khawatir.
"Aku gak apa-apa kak tapi apa aku boleh pinjam bahu kamu" Ucap Rossa lalu bersandar di bahu Afgan.
"Kamu gak perlu ijin hanya untuk bersandar di bahu aku sayang, karena bahu ini milik kamu, tempat kamu bersandar kapanpun kamu membutuhkannya.
*
Rossa tak mengatakan apa-apa selain memeluk sang suami dan membenamkan wajahnya di dadanya, Afgan mengajak Rossa berbaring dan keduanya tidur sambil berpelukan.
Malam berganti pagi, Rossa membangunkan Afgan dan meminta di antar ke pusara Alya
"Ya udah kita siap-siap dulu ya" ucap Afgan yang langsung di iyakan oleh sang istri, setelah bersiap Afros keluar dari kamar dan mengetuk pintu kamar Retno, begitu pintu terbuka.
"Bun Ocha mau ke makam mama Alya, kami titip Aira ya bun" ucap Rossa tanpa basa-basi dan memberikan stroler Aira pada Retno.
"Tapi ini masih pagi, gimana kalau disana ada Ary?" Tanya Retno khawatir.
"Bunda gak usah khawatir, Afgan pasti jagain Ocha" ucap Afgan mencoba menenangkan Retno.
*
Afros pun meninggalkan rumah menuju tempat pemakaman umum, dan mengunjungi pusara Alya.
Baru Afros berjongkok hendak membaca doa, tiba..tiba..
"Akhirnya si anak durhaka datang jg ke kuburan ibunya setelah 40 hari ibunya meninggal" tukas Ary ketus.
"Tolong om jangan buat keributan, kami kesini untuk berdoa buat tante Alya" ucap Afgan masih berusaha untuk sopan.
"Om denger ya, Ocha udh tau semuanya mama Alya juga ternyata bukan mama kandung aku, tapi aku berhak datang kesini karena mama Alya adalah adik kandung dari bunda saya, dan mama Alya juga yang sudah membesarkan saya, anda siapa? Anda orang yang sudah menyingkirkan suami seorang wanita hamil, untuk mendapatkan istri juga hartanya iya begitu?" Ucap Rossa yang tiba-tiba jadi berani dan tegas.
*
Mendengar ucapan Rossa gelagat Ary jadi aneh lalu pergi meninggalkan area pemakaman, prilaku Ary tersebut membuat Afgan makin curiga dan semakin bertekad untuk membuka kasus lama, kematian om juga tantenya.
"Mencurigakan, jangan-jangan kematian tante Alya juga bukan kecelakaan" gumam Afgan lirih
"Kenapa kak?" Tanya Rossa yang tak mendengar jelas gumaman Afgan.
"Enggak ada apa-apa sayang, sekarang kita berdoa terus pulang, takutnya Aira rewel nyariin kamu" tutur Afgan dengan senyum terpaksa, sambil kembali melirik ke arah perginya Ary.
*
Setelah hari itu Afgan yang bekerja di reskrim, terpaksa meminta bantuan Reno yang bertugas di ditlantas, untuk mencari penyebab kecelakaan yang menimpa Alya.
"Kalau kecelakaan itu memang unsur kesengajaan Gan, pelakunya sudah ada di tahanan" ucap Reno membuat Afgan sangat terkejut.
"Lalu sudah di introgasi?" Tanya Afgan yang sangat penasaran.
"Menurut pengakuannya salah sasaran, dia mau potong kabel rem mobil musuhnya, tapi salah yg dia potong mobil punya ibu Alya" jawab Reno menjelaskan.
"Itu gak masuk akal, Ren bawa orang itu ke ruang introgasi, biar gue yang korek keterangan dari orang itu" tandas Afgan yang merasa keterangan salah sasaran itu tidak masuk akal.
Tbc

ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang