Saat tiba di ruang kepala sekolah Rossa merasa terpojok karena hampir semua guru inti ada disana, airmatanya mulai tak terbendung saat kepala sekolah bertanya.
"Rossa apa benar kamu sudah menikah?" Pertanyaan yang terdengar mudah untuk dijawab sudah atau belum, oleh kebanyakan orang namun sulit untuk Rossa, yang hanya bisa bisa menangis dengan kepala tertunduk.
*
Beberapa menit berlalu Rossa hanya menangis, hingga seorang guru wanita masuk bersama afgan.
"Jawaban nya sudah pak, tapi semua ada penjelasan nya, dan saya tau semuanya dan saya juga datang bersama Suaminya" tukas guru wanita tersebut membuat Rossa menengok.
"Bunda Aulia?" Ucap Rossa terkejut.
"Iya nak ini bunda, udah gak perlu takut, bapak ibu sekalian, selain mengajar disini, saya juga mengajar di SMP tempat Rossa bersekolah, jadi karena permasalahan yang terjadi mereka terpaksa menikah di atas kertas, Afgan ceritakan nak.
*
"Baik bu" ucap Afgan dan mulai menceritakan semua yang terjadi pada Rossa yang di sebabkan oleh papa tiri dan seorang laki-laki yang kurang baik yang hampir di jodohkan pada Rossa.
"Begitu kejadian nya, bapak dan ibu, jadi kami memang menikah, tapi itu hanya status saja, saya sudah berjanji tidak akan menyentuh Rossa hingga dia lulus sekolah" tandas Afgan tegas.
Mendengar penjelasan Afgan semua guru yang berada di ruangan itu menatap iba pada Rossa.
"Baik begini saja, saya selaku kepala sekolah akan memberikan kesempatan pada Rossa untuk tetap sekolah, mengingat dia adalah siswi yg baik dan cerdas, kami akan mengikut sertakan Rossa dalam ujian akselerasi, jadi Rossa bisa lompat kelas dan ikut ujian kelulusan lebih cepat, gimana Rossa kamu bersedia?" Tanya kepala sekolah setelah menjelaskan semuanya.
*
Rossa tak langsung menjawab hanya menatap Afgan, seolah meminta ijin nya, begitu Afgan mengangguk..
"Saya bersedia pak, terimakasih atas kesempatan yang bapak berikan.
Masalah status pernikahan Rossa dengan pihak sekolah selesai, mulai hari itu Rossa disibukan oleh tugas sekolah dan persiapan ujian lompat kelas nya, akhirnya ujian akselerasi selesai, Rossa lulus dengan nilai sangat memuaskan dan tanpa ragu pihak sekolah memasukan Rossa di kelas 12.
*
"Hanya belajar 6 minggu terus UAS abis Uas libur dan januari masuk semester 2 hanya belajar 6 minggu terus mulai ujian praktek dan lain nya, aku sanggup gak ya?" Gumam Rossa sambil memandangi jadwal ujian di depan nya.
"Cha kamu dari tadi belajar terus, udah makan belum?" Tanya Afgan yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Rossa.
"Ya ampun kak Afgan, bikin kaget aja" runtuk Rossa terkejut. "tumben udah pulang?" Tanya Rossa lalu meraih tangan Afgan dan mencium nya.
"Fokus banget sih sayang, lihat tuh jam berapa?" tukas Afgan menunjuk jam dinding, tapi Rossa malah salah fokus oleh panggilan sayang Afgan kepadanya.
"Sayang?" batin Rossa dengan menatap Afgan dengan tatapan yg sulit di artikan.
"Dia malah bengong, ayo sayang kita makan, bunda udah nunggu kita di meja makan" ucap Afgan dan menarik Rossa lalu menggandengnya.
*
Di meja makan Retno sudah menunggu dengan hidangan makan malam begitu melihat Afros Retno tersenyum saat ketiganya sudah duduk bersama dan mulai makan.
"Besok bunda harus kembali ke Surabaya, banyak yg harus di urus disana, kalian baik-baik disini ya, Ocha belajar yg bener, bunda bamgga sama kamu nak, dan Afgan jaga Ocha, tetap hati-hati bunda takut Ghio masih belum mau melepaskan Ocha" Tutur Retno menitipkan pesan pada Afros sebelum kepergian nya esok harinya, ucapan Retno hanya di jawab oleh anggukan oleh Afros.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPAN
PoetryKisah seorang gadis belia yg terpaksa menikah muda, karena keadaan. Hidup yg sempurna dan bahagia pun berubah jd nestapa, perjalanan hidup penuh ujian dan airmata harus di lalui, kehilangan orang-orang yg dicintai membuat Rossa nyaris putus asa. Ora...