Afgan keluar dengan menggandeng mesra Rossa, dengan tegas mengakui telah menikahi Rossa dan memamerkan buku nikah nya dengan Rossa pada Ary, Alya dan Ghio.
"Ocha udah nikah?" Tanya Alya tak percaya. "kapan?" Lanjutnya lagi
"4 hari yg lalu" jawab Retno singkat.
"Munafik kamu Cha, kamu menolak Ghio dengan alasan tdk mau menikah muda lalu ini apa?" Hardik Ary kesal.
*
"Mbak kok menikahkan anakku gak bilang sama aku?" Tanya Alya menuntut penjelasan pada Retno
"Bilang sama kamu, seorang ibu yg tidak bisa membela anaknya, itu gak perlu, Ary juga bukan papa kandung Ocha, jadi dia gak berhak jadi wali nya" tandas Retno tegas.
"Apa kurang nya Ghio Cha, kamu tolak dia tapi kamu menikah dengan anak pungut itu ha?" Tukas Ary kesal.
"Kurang nya Ghio om, banyak, dia kurang ajar, dia brengsek dan yg penting Ocha gak cinta sama dia Ocha cintanya sama kak Afgan" runtuk Rossa yg tiba-tiba keberanian nya keluar dan menjawab Ary.
"Lagi-lagi kamu panggil saya om? Beraninya kamu" Amarah Ary memuncak.
"Om yg harusnya berkaca, pantas gak om di sebut papa, seorang papa yg mengijinkan bajingan itu melecehkan anak perempuan nya?" Tukas Rossa menimpali, "aku gak mau lihat kalian lagi aku gak mau lagi" hardik Rossa dan berlari masuk rumah.
"Lebih baik kalian pergi dari sini kalian tidak di harapkan disini" tandas Retno lalu mengajak Afgan masuk lalu menutup pintu.
*
"Semua ini salah kamu pa, aku jadi kehilangan anakku" tandas Alya dan menaiki mobil.
"Anak kamu itu anak durhaka" runtuk Ary kesal melangkah menghampiri Alya
"Anak durhaka?" Tanya Alya dan kembali turun dari mobil "Kamu bilang anakku anak durhaka? Lalu kamu papa macam apa, mengijinkan bajingan itu memperkosa anakku? Kamu aku tidak mau lagi melihat wajah kamu" Tandas Alya mengusir Ghio, Kehadiran kamu membuat keluargaku yg harmonis hancur berantakan" teriak Alya histeris.
*
Melihat sang istri histeris, Ari menariknya ke mobil dan membawanya pulang meninggalkan Ghio sendiri.
"Gue Ghio, gak ada cewek yg berani nolak gue seperti yg Ocha lakukan sekarang lihat aja Cha, gue gak akan biarin lo dan Afgan bahagia, gue pasti balas penghinaan ini, lo mau sekolah? Siap-siap aja lo di DO dari sekolah impian lo Cha" Runtuk Ghio dalam hati lalu pergi meninggalkan rumah Afros.
*
Sementara itu di dalam rumah Afgan dan Retno berusaha menenangkan Rossa yg terus menangis.
"Gak perlu di tangisin lagi dek, itu udah lewat, kakak bangga sama kamu tadi, kalau kamu berani, mereka akan berfikir 2x buat macem-macem lagi sama kamu" ucap Afgan kemudian duduk di samping Rossa dan merangkul nya.
"Menangislah nak, keluarkan semua beban yg ada di hati kamu, tapi setelah nya kamu harus kuat dan tegar agar kamu bisa meraih mimpi dan cita-cita kamu ya sayang" ucap Retno sambil menggenggam tangan Rossa.
*
"Kamu harus ingat kamu punya kami, jadi jangan pernah merasa sendiri, kita hadapi ini sama-sama ya" ucap Afgan lembut, dan hanya di jawab anggukkan kepala oleh Rossa, malam itu Retno menemani Rossa tidur, malam yang terasa begitu panjang, tidur pun tidak bisa nyenyak, hingga pagi datang, seperti biasa Rossa menyiapkan sarapan dan keperluan Afgan untuk bekerja, lalu bersiap pergi kesekolah.
*
Pukul 6.45 Rossa dengan di antar Afgan tiba di sekolah, namun saat Rossa hendak masuk kelas Rossa langsung di panggil guru BK juga kepala sekolah, saat tiba di ruang kepsek, Rossa seperti di sidang ada guru pembina osis, ada wakasek kurikulum, Rossa duduk dengan kepala tertunduk, airmatanya tak terbendung saat kepsek bertanya.
"Rossa apa kamu sudah menikah?
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPAN
PoetryKisah seorang gadis belia yg terpaksa menikah muda, karena keadaan. Hidup yg sempurna dan bahagia pun berubah jd nestapa, perjalanan hidup penuh ujian dan airmata harus di lalui, kehilangan orang-orang yg dicintai membuat Rossa nyaris putus asa. Ora...