Rossa bersama Retno bertolak ke Surabaya, meninggalkan Afgan sendirian di Jakarta, Afgan pulang ke rumah, memilih langsung tidur karena 3 hari terakhir kurang tidur dikarenakan harus menunggui Rossa di rumah sakit.
Hari mulai gelap saat Afgan terbangun dari tidurnya dan keluar dari kamar.
"Cha' sayang! Astagfirullah'aladzim aku lupa Ocha tadi ikut bunda ke Surabaya, dia masih marah sama aku, kenapa harus kayak gini kejadian nya ya Allah, di saat hubungan aku dengan istriku membaik, kenapa malah jadi begini? Aku harus berjauhan dari Ocha" ucap Afgan terduduk di ruang keluarga.
*
#Di_Surabaya
"Ini pantinys Cha, sederhana tapi anak-anak merasa nyaman disini, mereka yatim piatu tapi gan kekurangan kasih sayang disini" tutur Retno saat turun dari taksi yg mereka tumpangi.
"Tempatnya nyaman bun, pantes anak-anak betah disini" ucap Rossa tersenyum senang.
"Ayo masuk sayang" ajak Retno pada Rossa, dan kedatangan mereka di sambut beberapa anak panti yang membantu membawakan barang-barang mereka.
Hari pertama berlalu Rossa merasa terhibur saat merawat bayi-bayi yang di telantarkan orang tuanya, juga anak-anak yang langsung dekat dengannya.
*
Hari terus berganti hingga weekend kembali tiba, sabtu pagi tampak Rossa sedang menggendong bayi di depan panti agar mendapat matahari pagi, saat Afgan datang dan menyapanya.
"Cha' sayang" ucap Afgan yang sudah berdiri di hadapan Rossa.
"Astagfirullah'aladzim kak Afgan ngapain kakak kesini?" Tanya Rossa sedikit terkejut.
"Kalak mau jemput kamu, kakak mohon kamu mau ya pulang sama kakak?" Ajak Afgan memohon.
"Buat apa kakak jemput aku? Buat di tuduh selingkuh, buat di kasarin atau apa kak? Kakak tau sampai sekarang aja aku gak tau kehamilan aku itu anugrah atau musibah, waktu kakak dorong pintu sampe aku jatuh dan keguguran, aku juga gak tau itu mungkin anugrah karena aku belum siap jadi ibu, atau itu musibah karena calon anak aku gagal lahir karena di jahatin sama ayah nya sendiri" tutur Rossa yang mulai menangis dan berlalu meninggalkan Afgan.
*
Rossa berlalu mengembalikan bayi ke ruang bayi lalu berlari menuju kamarnya, diikuti afgan.
"Kakak pulang aja, aku belum mau pulang" tukas Rossa masuk ke kamarnya.
"Tunggu Cha tolong dengerin kakak dulu" ucap Afgan memohon.
"Afgan ngapain kamu disini?" Tanya Retno terkejut melihat Afgan berada di pantinya.
"Bun ijinin Afgan bicara sama Ocha bun, Afgan gak bisa hidup tanpa Ocha" tutur Afgan dengan menahan tangis. Mendengar ucapan Afgan Rossa Membuka pintu dan menemui sang suami.
*
"Ocha kalau kamu sudah siap bicara dengan suami kamu, bicaralah biar masalah kalian segera selesai" ucap Retno menasihati Rossa.
"Iya bun, kak masuk" ucap Rossa mengijinkan Afgan masuk ke kamarnya. membuat Afgan tersenyum lega dan mengikuti langkah Rossa memasuki kamar.
"Tutup pintunya kak" tukas Rossa.
Afros duduk bersebelahan di tepi ranjang hingga Rossa membuka suara
"Katanya mau ngomong kok sekarang diam aja?" Tanya Rossa masih ketus
"Cha' sama seperti kamu kakak gak tau yang kita alami ini anugrah atau musibah? Tapi yang kakak tau kepergian kamu adalah musibah buat kakak, sekarang kakak tau kalau kakak ini gak bisa hidup tanpa kamu sayang, maafkan kakak" ucap Afgan lalu berlutut di depan Rossa.
Rossa tak kuasa menahan tangis, lalu membantu Afgan berdiri dan memeluk sang suami
"Seharusnya Ocha yang minta maaf kak, Ocha yang udah pergi dari rumah tanpa ijin suami" ucap Rossa terbata karena isaknya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPAN
PuisiKisah seorang gadis belia yg terpaksa menikah muda, karena keadaan. Hidup yg sempurna dan bahagia pun berubah jd nestapa, perjalanan hidup penuh ujian dan airmata harus di lalui, kehilangan orang-orang yg dicintai membuat Rossa nyaris putus asa. Ora...