Rossa hanya berdiri mematung tanpa suara, dan membiarkan Afgan memeluk erat tubuh mungilnya.
"Kenapa kamu diam aja sayang?" Tanya Afgan yang masih memeluknya.
"Aku lagi mikir kak, kalau kakak modus gini terus kita makannya kapan?" seloroh Rossa dengan tawa, membuat Afgan ikut tertawa.
Usai menikmati makan malam Afros menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim, yaitu sholat isya berjama'ah. Saat selesai sholat Rossa mencium tangan Afgan sebagai baktinya sebagai seorang istri, dan Afgan mencium pipi dan bibir Rossa.
*
Prilaku Afgan menuai protes dari Rossa
"Genit perasaan dulu kalau abis sholat cuma cium kening just single kiss, kenapa jadi triple kiss." runtuk Rossa yang justru membuat Afgan gemas lalu menarik Rossa kepelukannya.
"Jadi protes, mau single, double atau triple ya suka-suka suaminya, mau berkali-kali juga siapa yang berani melarang" ucap Afgan lalu menghujani wajah Rossa dengan ciuman mesra.
"hihihi.. ampun iih lepasin kak, aku masih pake mukena gerah" teriak Rossa berusaha melepaskan diri dari Afgan keduanya tertawa.
*
Waktu berlalu sejak malam itu Afros selalu tampak mesra dan romantis, UNBK tiba pagi-pagi Rossa terbangun dan merasakan tubuhnya lemas tak bertenaga.
"Astagfirullah'aladzim kak tolong" rintih Rossa yang langsung membangunkan Afgan yang tidur di sampingnya.
"Hah, kamu kenapa sayang?" Tanya Afgan yang kebingungan karena baru terbangun dari tidurnya.
"Gak tau kak, kepala aku pusing banget, terus badan aku lemes banget, padahal hari ini hari pertama ujian.
"Ya Allah, masuk jam berapa?" Tanya Afgan sedikit panik.
"Aku sesi ke dua kak jadi masuknya jam 10 nanti" tutur Rossa dengan suara lirih
*
Afgan memperbaiki posisi tidur Rossa lalu menyelimutinya.
"Istirahat dulu aja, biar kakak yang siapin sarapan, semoga nanti baikan ya" ucap Afgan lalu mencium kening Rossa baru meninggalkan kamar.
Selang 30 menit Afgan kembali ke kamar dengan makanan dan minuman, lalu meminta Rossa untuk makan, tapi baru mencium bau makanan, perut Rossa tiba-tiba merasa di aduk-aduk, membuat Rossa berlari ke kamar mandi dan muntah-muntah, Afgan meletakan piring di atas meja lalu menyusul Rossa.
*
Melihat Rossa muntah-muntah Afgan memijit tengkuk Rossa.
"Ini sakit pagi, apa mungkin kamu hamil lagi Cha?" ucap Afgan dengan wajah cemas.
"Enggak mungkin kak, aku belum terlambat datang bulan kok" ucap Rossa membantah praduga Afgan.
"Ya udah kamu istirahat dulu aja, kakak telpon kantor dulu ijin datang agak siang" tutur Afgan sambil memapah Rossa kembali ke kamar dan membantunya kembali berbaring.
*
Kalau udah mendingan kita ke klinik ya, periksa takut ada apa" ucap Afgan yang di jawab oleh gelengan kepala.
"Gak usah kak, palingan cuma masuk angin aja, aku tidur bentar aja, tapi kelonin, nanti bangun mau sekolah ikut ujian" tutur Rossa manja namun merasa yakin akan baik-baik saja.
Rossa tertidur dalam pelukan Afgan, entah mengapa Afgan yakin jika Rossa saat itu sedang hamil, di tstapnya wajah pucat sang istri yang lelap tertidur.
"Apa kamu akan marah sama kakak kalau ternyata saat ini kamu kembali mengandung anak kita" gumam Afgan lirih lalu membelai lembut kepala Rossa
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPAN
PuisiKisah seorang gadis belia yg terpaksa menikah muda, karena keadaan. Hidup yg sempurna dan bahagia pun berubah jd nestapa, perjalanan hidup penuh ujian dan airmata harus di lalui, kehilangan orang-orang yg dicintai membuat Rossa nyaris putus asa. Ora...