Rossa sedikit bingung dengan sikap Afgan yang tak menjawab pertanyaan nya dan langsung pergi begitu saja, membuat Rossa berlari mengejarnya, tiba di mobil Afgan hanya memberi isyarat agar Rossa masuk mobil sementara Afgan duduk di kursi kemudi, mobil mulai bergerak, meninggalkan gedung-gedung pencakar langit.
Sepanjang perjalanan Afgan hanya diam, saat Rossa membuka percakapan Afgan memasang earphone di telinganya, seolah tak mau mendengar ucapan Rossa, hingga mereka tiba di rumah.
*
Rossa masih bingung pada sikap Afgan memilih diam, membuatkan minuman dan menyajikannya pada Afgan.
"Ini minumannya kak, aku mandi dulu ya" ucap Rossa yang mendapat tatapan sinis Afgan, Rossa berusaha tak mempedulikan nya dan berlalu.
"Didiemin harusnya nyadar sama kesalahan, minta maaf kek" runtuk Afgan kesal, membuat Rossa menghentikan langkah nya, menghela nafas panjang dan berbalik
"Iya kalau Ocha salah, Ocha minta maaf kak" ucap Rossa mengalah.
*
Afgan berdiri, menatap Rossa tajam, lalu mencengkram tangan Rossa.
"Kalau.. kalau, artinya kamu gak tau salah kamu dimana ha?" Tandas Afgan marah.
"Lepas kak sakit, tapi aku memang gak tau aku salah apa sampe kakak marah begini sama aku" ucap Rossa sambil meringis menahan sakit di tangan nya.
"Di acara tadi kamu sibuk sama laki-laki lain dan kakak kamu biarin duduk di belakang kayak supir lagi nunggu nona besar lagi pacaran" tukas Afgan mengingatkan prilaku Rossa saat acara siang tadi.
*
Rossa tersentak mendengar ucapan Afgan lalu menatap sang suami.
"Kakak cemburu sama kak Lutfi? Astagfirullah'aladzim kak, aku sama kak Lutfi itu baru kenal, disana juga kan aku gak cuma berduaan, ada bunda Aulia, ada panitia acara" tutur Rossa mulai kesal pada kecemburuan Afgan.
"Tapi gak seharusnya kamu acuh sama suami kamu sendiri" bentak Afgan.
"Siapa yang acuh, aku kenalin kakak ke semua orang, tapi disana aku anak SMA gak mungkin aku kenalkan kakak sebagai suami tapi sebagai kakak aku" timpal Rossa membela diri.
*
"Mana ada maling ngaku terus aja membela diri, kalau aku gak ada disana pasti kamu udah selingkuh" tukas Afgan, membuat Rossa terhenyak.
"Selingkuh? Astagfirullah'aladzim serendah itu aku di mata kamu kak? Setelah semua yang kamu lakukan sama aku dan aku masih disini, apa itu bukan bukti aku sayang sama kamu? Terserah deh Ocha capek" bentak Rossa dan berlalu dari hadapan Afgan dan melangkah cepat menuju kamarnya, diikuti Afgan, sadar diikuti oleh Afgan Rossa berlari dan berusaha menutup pintu tapi di tahan oleh Afgan
*
"Jangan ganggu aku sana pergi" usir Rossa masih berusaha mendorong pintu kamar nya yang masih di tahan oleh Afgan.
"Jangan lari dari masalah, kakak belum selesai ngomong" hardik Afgan dan mendorong keras pintu, dorongan keras itu membuat Rossa terdorong hingga perutnya menabrak tepi meja lalu terjatuh, sontak Rossa berteriak kesakitan.
"Astagfirullah'aladzim Ya Allah perut aku saakiiit" rintih Rossa sambil meremas perutnya, teriakan Rossa membuat Afgan terkejut dan langsung menghampiri Rossa dan melihat darah.
"Darah? Astagfirullah'aladzim ayo ke rumah sakit" tandas Afgan cepat dan menggendong Rossa yang terus merintih kesakitan.
*
Tiba di rumah sakit Rossa langsung masuk IGD dan mendapat penanganan medis, setelah hampir 1 jam menunggu dokter yang menangani Rossa keluar dan menemui Afgan, melihat dokter keluar Afgan langsung menghampirinya.
"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Afgan dengan raut cemas.
"Maaf pak, ibu kehilangan banyak darah, akibat keguguran, saat ini kondisinya sangat lemah" tutur dokter menjelaskan kondisi Rossa.
"Boleh saya menemuinya?" Tanya Afgan lagi.
Dokter mempersilahkan Afgan menjenguk Rossa, Afgan langsung masuk untuk menemui Rossa, namun saat Afgan masuk tampak Rossa sedang bicara dengan seseorang di telpon.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPAN
PoetryKisah seorang gadis belia yg terpaksa menikah muda, karena keadaan. Hidup yg sempurna dan bahagia pun berubah jd nestapa, perjalanan hidup penuh ujian dan airmata harus di lalui, kehilangan orang-orang yg dicintai membuat Rossa nyaris putus asa. Ora...