Kasarnya Sean

754 37 2
                                    

Ngeri amat votenya gaess...
😱😩😲😂😅.

Jadi bingung mau dilanjut apa kagak nih cerita..🙈🙈😯😯.
Okelah mari dilanjutkan..😊😉😘

****

Glova udah menjelaskan semalam hubungan dia sama sean. Dan itu pasti membuat kau tersenyum kembali bahkan senang setengah mati. Bisa donk aku dekati dia lagi...

Lagi-lagi aku menunggu sosoknya didepan kelas lantai 3. Mataku trus mencari kebawah apakah dia udah datang apa belum.

"yes.., sean ku udah datang.." jeritku heboh saat melihat sosoknya dibawah yang lagi jalan sama glova.

"GLOVAA...." teriaku sekuat mungkin supaya didengarnya dari bawah.

"MICHELL.." balasnya teriak sambi km lambai tanganku, aku pun membalas lambaian tangannya. Beda dengan sean yang hanya gelebg kepala aja.

Aku melihat glova menarik tangan sean dan itu membuat aku terkikik karena sean pastinya kaget ditarik tiba-tiba. Aku pun ga hentinya tersenyum.

"hehk..." aku pun menoleh.

"gila ya? Teriak pagi-pagi gini." aku cuma mengangkat satu alisku.

"masalah sama mu?" jawabku menantang.

"jelas masalah lah, dan apa tadi itu? Kamu manggil glova? Sok dekat kamu sama dia. Jangan-jangan kamu mau dekati abangnya ya?"

"iya..kalau iya kenapa?"

"kau.." geramnya sambil nunjuk aku.

"michel.." aku kenal suara itu siapa lagi kalau bukan glova, aku pun tersenyum menang sama cindi sicewek yang protes ini.

"glo...aah.." kita pun pelukan sambil loncat-loncat.

"hey.., kalian apaan sih. Kayak anak kecil aja." sean melepaskan pelukan kami.

"hehehe.., kita kan sahabatan sean." ucap glo yang membuat semua mata disekitar ini membulat.

"hhihihi.., sean lucu deh." sahutku terkikik lihat ekspresi wajahnya yang lucu.

"diam kamu..." omel sean dan glo memukul lengan sean.

"ihh, jangan cerewet gitu sean." tegur glo.

"glo, sejak kapan kalian sahabatan hem? Baru aja kenal udah sok-sok sahabatan. Mau pula kamu sahabatan sama kanebo ini." sekarang giliran mata ku yang membulat.

"hei..hei.., sean kita sahabatan mulai semalam dan sahabatan iti tak mengenal lama waktu. Dan...hei..sahabat aku ini cantik sean." aku senyum saat glo membela aku.

"udah..udah..terserah kalian dua, mau sahabatan apa ga, ga urusan ku." ucapnya frustasi lalu berjalan masuk kelas. Namun ditahan sama cindi.

"sean..." aku terpaku saat cindi memegang tangannya.

"apa lagi cindi?" ketus sean dan aku dan glo langsung terkikik.

"michel sengaja dekati glo untuk dapatin kamu, kamu harus hati-hati ya."

"bukan urusan mu.." sean melepaskan tangannya.

Hingga Nafas Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang