Saat michel membuka mata, aku langsung menyapanya dengan senyum tulus bersamaan tanganku mengusap kepala polosnya.
"hey..."
"gl..glo..glova.." kagetnya setengah mati.
"apa kabar sahabatku? Aku kangen sama sahabat ku ini.." lirihku berusaha menahan airmata.
"heyyy kok diam aja sih..?"
"loh.., kok malah nangis hem..?" aku menghapus airmatanya padahal aku juga meneteskan airmata.
"ka..kamu..kenapa ada disini glo?" dengan nada tercekat.
"karena aku merindukan sahabat ku makanya aku datang mencarinya. Dan kamu...apa kamu tidak merindukan adik ipar mu ini hem?" mencoba membuat dia tersenyum.
"hihihi..aku merindukan adik iparku, hiks..hiks..glo..maaf..maaf lagi-lagi aku menghilang tanpa kabar. Aku..aku..sakit glo.." aku menggenggam kedua tangannya mencoba memberi dia kekuatan.
"kamu ga perlu minta maaf chel..., ga perlu.., aku mengerti alasan kamu menghilang selama ini."
"hiks..hiks..aku takut glo..aku takut..hiks.." hatiku pilu mendengar ucapannya.
"kamu jangan takut glo..aku akan ikut menemani mu..aku akan support kamu chel..aku yakin kamu pasti kuat." aku masih menghapus airmatanya yang terus membanjir.
"jadi, apa selama 5 bulan itu kamu menghilang karena sakit chel?" dia mengangguk.
"kamu bohong mengatakan kalau nenek mu yang sakit, padahal kamu yang sakit."
"maafin aku glo.."
"ga perlu minta maaf chel, aku hanya teringat ucapan kamu kemarin dan sangat menyakinkan sekali sampai-sampai kita satu kelas ga curiga sama mu."
"a..aku hanya ga ingin merepotkan orang kalau tahu aku sakit..dan aku ga ingin orang nanti mengejek aku jika tahu aku penyakitan."
"sshuttt.., jangan berpikir seperti itu chel..jangan..., tidak semua yang kamu takutkan itu benar."
"loh.., kenapa wajahnya sedih lagi hem?"
"aku..aku udah botak glo..aku jelek..aku seperti mayat hidup sekarang.. Hiks..aku buruk glo.."
"hey, siapa bilang kamu jelek hem? Kamu cantik chel..selalu cantik.."
"glo..ini kenyataan..kamu ga usah bohongi dirimu."
"engga kok, aku ga bohong.., kamu itu mau gimana pun selalu cantik chel." ucapku lembut.
"Meski kepala kamu botak.." ucapku lembut sambil mengusap sayang kepala polosnya.
"meski kamu kurusan.." kali ini mengusap sayang kesepuluh jari-jari tangannya.
"kamu tetap cantik kok..percayalah." ucapku penuh keyakinan.
"hiks..hiks..glo..makasih glo..hiks..aku bahagia punya sahabat seperti kamu." aku langsung meluk dia pelan dan mengusap punggungnya.
"aku juga bangga punya sahabat seperti kamu chel, yang selalu berusaha kuat, tidak ingin repotkan orang. Aku lebih bangga lagi jika kita sama-sama berjuang melewati semua ini." ucapku lalu sambil menghapus airmata ku, tak ingin dia lihat.
"kamu harus kuat chel..harus semangat untuk sembuh..,dan aku janji akan menjaga mu selama disekolah." dia semakin eratkan pelukanku.
"makasih glo..makasih.."
"sama-sama cantik.." lalu aku melepaskan pelukannya.
"mana senyumnya cantik?" godaku.
"nah gitu donk, kan tambah cantik..." dia semakin tersenyum kekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hingga Nafas Terakhir
Teen Fiction» Hay Sean.., aku Michel wanita yang paling cantik didunia... » Oh iya kamu mau ya jadi pacarku.. » Pokoknya mulai sekarang kita pacaran...TITIK!! » Hey, jangan dekatin pacar ku.., sana-sana..dasar cewek cabe. » kamu gapapa kan sayang? » hehehe...