Aku suka sama Kamu...

428 28 2
                                    

Meski aku udah dapatkan informasi dari glo tapi aku belum juga membawa bekal sama dia. Karena aku harus memastikan lagi dengan aksi bodohku.

Seperti biasa aku selalu teriak heboh manggil dia saat dia sampai disekolah meskipun dia ga membalas lambaian tanganku tapi aku ga akan berhenti.

"hai.." sapaku senyum saat dia udah dilantai kelas.

"minggir deh.." ketusnya mengusir aku tapi aku tetap  tersenyum padanya.

"apaan sih senyum-senyum.., minggir ga kau!"

"hhmmm.., barengan masuk kelas yok." aku beranikan megang tangannya.

"stop michel..!!" sentaknya dan aku cuma hela nafas aja udah biasa juga dibentaknya.

"bisa ga sekali aja jangan ganggu aku.."

"ga bisa.., kan aku udah pernah bilang ga akan berhenti."

"aaarghhh.., terserah mu." dia langsung berjalan masuk kelas.

"aauw.." ringisku saat dia sengaja nubruk bahu ku.

Hari ini ada rapat guru jadi kami bisa bebas donk, ada yang sebagian kekantin, perpus, studio band, dikelas.  
Aku masih dikelas, cukup kesepian sih karena hari ini glo ga masuk karena sakit kalau gabung sama yang lain, akunya ga nyaman dan kurang nyambung.

"kemana ya, biar otak ku tenang gini..bising amat di kelas sama diluar."

"oh, iya..aku rooftof aja deh..kayaknya adem deh kalau diatas gedung ga ada suara bising." aku pun menemukan ideku, lalu keluar kelas dan beranjak keatas gedung sekolah.

Namun sebelum menginjak tangga,  mataku menangkap sean yang tampak digombalin sama gerombolan cewek. Panas donk hatiku.., jadi sebelum keatas gedung aku harus usir cewek kecentilan ini.

"sayanggg..." manjaku sambil gelendotan dilengannya dan itu membuat mata mereka melotot.

"michel.." kaget sean dan aku langsung tersenyum padanya lalu kembali menatap tajam kearah gerombolan cewek ini.

"hekh..cabe-cabean..!!" senggakku yang membuat mereka kaget setengah mati begitu pun sean.

"apa sih.." tegur sean.

"sshutttt, sayang diam deh. Aku harus perjelaskan sama mereka."

"hekh, ngapain kalian genit-genit sama pacar ku hem?"

"pacar? Emang sean pacar mu? Ga usah geer kamu chel." ucap salah satu dari mereka.

"dengar ya..sean ini P.A.C.A.R aku.., kami baru jadian semalam."

"apaaa? Ga percaya kami, kamu tuh kebanyakan halu."

"yaudah kalau ga percaya, sekali lagi aku ingatkan ya..jangan ganggu pacarku lagi. Sean hanya milik ku.. Paham!!"

"michel.." geramnya tegas. Aku pun langsung menatap dia yang udah tampak emosi lihat tingkah ku.

"sana..sana kalian pergi.., enak aja ganggu pacar orang. Hushh..hushh.." aku mengusir mereka dan mereka pun pergi dari hadapan kita.

"sialan kau..., ikut aku." marahnya sambil narik tanganku cukup kuat.

"aaauuwww...pelan-pelan sean." ringisku.

"diam kamu..!" bentaknya yang masih menarik tanganku. Ternyata dia membawa ku ketaman belakang sekolah.

"aauuw.." ringisku lagi saat dia menghempaskan badanku hingga tersungkur ketanah.

"berdiri kamu..!" bentaknya lagi dan aku pun berdiri.

"apa maksud mu ngomong kayak tadi hah? Apa Michel??" bentaknya dengan tatapan tajam.

Hingga Nafas Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang