Sepulang sekolah aku murung terus dirumah, pasti taulah alasannya kenapa kan? Apa lagi kalau bukan sean.
Tok..tok..tok..
"michel..michel..boleh mama masuk nak?" ucap mama dari depan kamarku.
"huft.., pasti mama curiga nih sama ku." aku pun bangkit dari kasur dan membuka pintu.
"ada apa ma?"
"boleh mama masuk?"
"eh, ayo masuk ma." kami pun sekarang duduk dikasur.
"mama mau ngomong apa?"
"michel kenapa? Wajah kamu hari ini kok murung nak?" udah ku duga.
"ada masalah disekolah nak?" tanya mama lagi dan aku pun menggeleng.
"ga ada masalah disekolah kok ma.."
"masa sih nak, kalau bukan itu kenapa wajah cantiknya murung hem?" tanya mama sambil ucap kepalaku.
"ma.."
"ya nak?"
"michel jelek ya?" terlihat mama sontak kaget.
"astaga, siapa yang bilang kamu jelek nak? Kamu cantik sayang." aku menggeleng sedih tanda ga setuju.
"michel jelek, pendek, hiks..hiks..penyakitan lagi." tetiba aku menangis.
"sayang..siapa yang menghina kamu nak?" lagi-lagi aku menggeleng.
"hiks..hiks.., tak ada yang suka sama michel ma. Segitu tak diinginkannya aku didunia ini ma." mama langsung memeluk aku.
"hiks..hiks..kenapa aku tidak mati aja saat itu ma?"
"michel..jangan ngomong gitu nak." tegur mama semakin memeluk ku erat.
"ada yang jahat sama kamu nak? Kasih tahu mama biar mama marahi dia."
"sean ma..sean yang jahat sama ku.." teriak ku dalam hati.
"ga kok ma, ga ada yang jahat sama michel." bohongku.
"jadi kenapa kamu ngomong seperti ini nak sampai kamu menangis." mama masih mengusap kepalaku.
"apa michel lagi jatuh cinta?" tanya mama tepat sasaran dan air mataku semakin deras.
"kamu lagi jatuh cinta nak?" aku pun mengangguk sedih.
"hiks..hiks..aku ga tahu kenapa bisa menyukai dia ma, tapi..hiks.tapi dia ga suka sama ku, dia bahkan benci samaku ma."
"michel, kamu masih muda nak..masih panjang perjalanan mu.., kamu sekarang fokus sekolah dulu nak." nasehat mama.
"aku tahu ma.., hanya aja aku hanya ingin menghabiskan waktu bahagia ku didunia ini sebentar lagi, sebelum pergi selamanya ma."
"MICHEL!!" marah mama lalu mengapit kedua pipiku.
"tolong kamu jangan ngomong kayak gitu nak, mama sedih mendengar ucapan mu ini nak." terlihat mama meneteskan airmata.
"a..aku hanya ingin merasakan dicintai ma.., hiks..tapi.tapi..aku bukan tipenya ma, aku jelek, pendek dan_" mama langsung membungkam bibirll ku dengan jari jempolnya.
"ssstt.., ga nak..semua itu salah. Kamu cantik sayang..kamu manis..kamu bukan pendek..tapi kamu mungil sayang..bahkan kamu sempurna di mata mama, papa dan abang." ucap mama tersenyum dengan airmata yang masih menetes.
"dan satu lagi..kamu sehat nak..kamu sehat bahkan kamu sampai jadi nenek-nenek didunia ini." aku tertawa kecil saat mama mengatakan nenek-nenek.
"jadi aku cantik ma?" tanyaku memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hingga Nafas Terakhir
Teen Fiction» Hay Sean.., aku Michel wanita yang paling cantik didunia... » Oh iya kamu mau ya jadi pacarku.. » Pokoknya mulai sekarang kita pacaran...TITIK!! » Hey, jangan dekatin pacar ku.., sana-sana..dasar cewek cabe. » kamu gapapa kan sayang? » hehehe...