Calon pacar?

459 27 8
                                    

Bulan per bulan telah terlewatkan tapi sikap sean sama ku tetap aja sama seperti awal ketemu. Sedih sih karena aku belum bisa buat dia bersikap baik sama ku.

Hari ini guru lagi memberikan kami tugas belajar bersama teman sebangku, dan itu pastinya membuat aku senang donk karena aku bakalan lebih lama dekat dengan dia.

Beda dengan dia, terlihat dia mendecak sebal sama ucapan gurunya. Bisa ku pastikan tepatnya dia ga suka belajar bersama dengan ku.

"yes,, kita akan belajar bersama sean.." dia hanya menatapku dingin.

"kita belajar dimana ya sean? Disekolah? Diluar? Oh..atau dirumah mu gimana?" terlihat dia membolangkan mata.

"jangan harap kamu datang kerumahku.." tegasnya.

"yaaahh, ga bisa ya?  Trus kita belajar dimana?"

"kita ga akan belajar bersama, kerjakan tugas masing-masing aja." aku langsung menelan ludah.

"kamu...kamu ga mau ya kita ngerjakan tugas barengan?"

"jelas ga MAU!" dengan nada penekanan.

"ta..tapi..ini tugas bersama sean..jadi harus bersama donk."

"biar aku aja yang ngerjain tugas, kau tenang aja dirumah." balasnya.

"ck, kamu kenapa sih sean? Gitu banget banget samaku? Segitunya ga suka sama kehadiranku." keselku. Dia pun kembali natap aku serius.

"karena kehadiran mu sungguh mengganggu hidupku." geramnya, aku langsung menciut dan menunduk menahan sakit hati sama ucapannya.

Lalu aku kembali mengangkat wajah untuk melihatnya.

"tapi kan sea_" dia langsung menyingkirkan badanku dari bangku dan dia keluar karna bel udah berbunyi jam istirahat.

"sean..sean..ck..dia kok jahat banget sih samaku. Huhh.., segitu ga suka nya kamu sama ku sean." lirihku sedih lalu kembali duduk.

"michel.." aku langsung mengangkat wajahku.

"iya, kenapa glo?"

"sean kenapa? Kok dia menahan kesel gitu sampai aku panggil ga ditanggapnya. Ada masalah?" tanyanya setelah duduk depan bangkuku.

"huftt, kembaran kamu kenapa beda sekali sifatnya sama kamu glo? Dia beneran sangat aneh." dengan wajah bete.

"wkwkwwk, pasti ada masalah nih ya kan?" aku pun mengangguk.

"emang ada apa sih chel?" tanyanya kepo.

"kita kan ada tugas belajar sama teman sebangku dari guru kan?"

"iya tahu.., trus?"

"aku kan nanya sama sean, kalau kita ngerjakan tugasnya dimana? Eh, dia malah marah-marah bahkan ga mau kita belajar bersama."

"sean bilang gitu?"

"iya glo, terlebih aku bilang sama dia gimana kalau dirumah mu aja, eh...dia makin kesal samaku.  Kan aku cuma nanya loh padahal.."

"astaga tuh anak ya, bener-bener ngeselin banget." glo pun tampak kesal.

"trus? Jadinya gimana?" tanya glo lagi.

"dia bilang aku cukup diam aja, biarkan dia yang ngerjain tugasnya.  Padahal aku mah maunya bersama supaya bisa puas mandang dia lagi."

"ah elah..., masih sempatnya kamu beralasan seperti itu."

"hihihi habisnya abang kamu ganteng banget tauk, aku suka sama dia.." kali ini aku terlihat malu-malu.

"wkwkwk, ada ya orang kayak kamu bucinnya. Yaudah kalau pengen bersama bujuk lagi donk."

Hingga Nafas Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang