Pencarian Glova

542 32 1
                                    

Aku masih melihat foto-foto dihp ku,  baik foto kebersamaan ku dengan glo,  foto sama teman sekolah lainnya, ada juga foto sama mamanya glo, lalu foto sean yang ku ambil diam-diam.

"huh, aku merindukan kalian semua.." sambil mengusap foto mereka.

"glo, aku sangat rindu bermain,  bercanda bersama terlebih curhat sama kamu."

"aku tahu kamu pasti mencari ku kan? Maafkn aku glo telah menghilang lagi..tapi kamu tenang aja ya, ini ga selama kemarin kok. Mungkin lusa aku udah bisa sekolah, doaim aja ya semoga keadaan ku semakin membaik."

"glo, satu yang ku harapkan dari mu, jangan marah sama ku ya, jangan kecewa sama ku ya. Hiks..aku juga ga mau seperti ini. Tetaplah mau bersahabat samaku ya glo.."

"sean..., ribuan kali pun kamu menyakitiku, aku ga bisa menghentikan rasa cinta ku buat mu. Hati ini udah terkunci untuk mu.." kali ini aku melihat wajah sean di hp.

"aku juga rindu bertingkah  konyol padamu meski kamu kesal dan ngomel mulu sama ku tapi aku masih bisa bertingkah menyebalkan dimata mu. Tapi...sejak aku kembali, aku tidak bisa melakukan itu lagi, kebencian kamu melebih dari sejak awal kita ketemu."

"seann.., kamu tahu apa alasan ku ngotot kembali kesekolah? Ya kamu alasan utama nya sean. Hiks..aku hanya ingin menghabiskan waktu didekat mu, ingin puas menatap wajah ganteng mu..sebelum aku pergi sean. Tapi kenyataan malah sakit hati yang selalu aku terima dari mu."

"tidak bisakah kamu bertingkah berpura baik padaku? Berpura aja sean..hiks..hiks.."

"Tuhan, jaga sean ku saat aku tak didunia lagi..hiks..aku sangat mencintai dia." isakku memeluk wajahnya dihp.

"sayang..." aku langsung tersentak menghapus airmata ini.

"ekh, mama.." mama pun berjalan mendekati kasurku.

"waktunya minum obat sayang..." aku pun mengangguk.

"nih obatnya, pelan-pelan aja ya biar ga muntah."

"iya ma.." aku pun menelan obat yang cukup banyak.

"udah ma.."

"sini gelasnya.." aku memberikan gelasnya.

"gimana perasaan mu sekarang nak? Udah agak mendingan?"

"sedikit membaik ma dari sebelumnya.."

"kamu merindukan kekasihmu nak?"

"ehk." kagetku.

"heem.., kamu merindukan kekasih mu sean?" bukannya menjawab tapi aku malah menangis.

"hey, kenapa menangis sayang? Sangat merindukan dia ya?"

"hiks..hiks..hanya aku ma..hanya aku yang merindukan dia. Dia tak merindukan aku.."

"kamu jangan ngomong gitu nak, sean pasti merindukan mu..., pasti sekarang dia lagi mencari mu." aku menggeleng kuat.

"maaf ma..maafkan michel.."

"loh, kenapa kamu minta maaf sama mama nak?" tanya mama sambil mengapit pipiku.

"hiks..hiks..michel bohong ma, michel bohong selama ini sama mama, hiks..michel tak pernah pacaran sama sean. Hiks..kita tak pernah pacaran."

"apa?" kaget mama, aku pun mengangguk.

"iya ma, michel bohong..kita tak pernah pacaran, hanya michel yang mengakui dan memaksa sendiri. Se..sean tidak mencintai ku ma..sean tidak memiliki rasa sedikit pun pada michel ma.. Hiks..hiks..hanya michel yang mencintai sean.." isakku dan mama langsung meluk aku.

Hingga Nafas Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang