Hati sean hancur..!!

920 39 4
                                    

Aku masih menangis dikamar, setelah mendengar langsung dari glova bahwasannya michel sedang sakit. Dan aku semakin yakin dia sakit parah karena dia terlihat terbaring lemah saat itu apa lagi beberapa alat medis menempel ditubuhnya.

"arghhhh...!! Argghh...!! Hiks..hiks..michel..hiks kenapa harus kamu?? Kenapa kamu harus sakit."

"ya Tuhan, apa lagi yang terjadi pada michel. Hiks..dia terlihat lemah, dia tak kuat seperti awal kita ketemu."

"dan aku pastikan kalau dia botak pasti efek karena penyakit yang dideritanya. Hiks..hiks..aku ga mau tersiksa lagi Tuhan."

"hiks..hiks..dan seharusnya aku menjaga kamu selama disekolah chel, bukan malah menambah beban mu karena tekanan dariku."

"terlebih tidak mempermainkan perasaan mu dikala kamu lagi sakit seperti ini."

"argh! Seharusnya aku udah menduga ini dari awal. Seharusnya aku tahu kondisi mu sebenarnya setelah kamu menghilang 5 bulan kemarin."

"apa yang sekarang harus lakukan chel? Apa yang bisa ku lakukan membantu kamu? Mensupport kamu? Melihat kamu kayak gini,  ingin sekali aku berada disampingmu."

"aku ingin menebus kesalahan ku chel..hiks..hiks.." isakku.

****

Tiga hari ini glova kembali mendiam kan ku, dia tidak mau bicara padaku kecuali aku yang mulai percakapan itu pun karena depan papa dan mama.

"glova.."papa memanggilnya.

"glova..hey.." kembali papa memanggilnya karena glo masih melamun.

"eh,  iya pa?" jawabnya terlihat paa menghela nafas.

"kamu menangis? kenapa lagi nak? Dari semalam kamu melamun trus bahkan menangis. Ada apa glo?" glo menggeleng sambil hapus airmatanya.

Dan aku tahu kenapa dia menangis, mungkin karena pertengkaran kami saat itu ditambah lagi ada sangkut pautnya sama michel.

"glo gapapa pa.., maaf udah bikin kalian bingung." lalu dia melirik aku yang juga menatap dia. Baru beberapa detik dia menatapku airmatanya kembali menetes. Aku cuma bisa diam aja.

"eh, glo udah kenyang..aku duluan berangkat ya pa, ma..hari ini aku piket." glo langsung pergi dan menghiraukan suara papa dan mama.  Kemudia papa menatap ku.

"sean, ini ada apa sih sebenarnya? Glo kenapa lagi?"

"sean ga tahu pa, dia juga ga cerita apa-apa sama ku."

"huh!!  Ada-ada aja kalian.., jadi bikin papa dan mama pusing dan bingung." aku cuma senyum tipis aja.

Untuk kesekian kalinya aku dan glo berangkat masing-masing kesekolah. Selama dijalan pun aku kepikiran sama masalah ini. Dan untung tidak terjadi sesuatu padaku dijalan karena ga konsen bawa motor, hingga aku sampai juga disekolah.

Selama dikelas pun aku tak konsen belajar, sesekali juga aku melihat glo, dia masih sama seperti kemarin-kemarin, kebanyakan melamun.

"aku aja kepikiran sama michel, gimana pula dengan mu dek..pasti lebih kepikiran. Kamu pasti lebih khawatir sama kondisi michel." ucapku dalam hati sambil melihat dia yang masih melamun.

Sekarang jam istirahat, lagi dan lagi aku tak kekantin, aku lebih memilih mengikuti kebiasaan michel saat jam istirahat dan aku tak kan pernah bosan.

Hingga Nafas Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang