Malam gaesss.., mari kita lanjutkan yok..😊😊 tapi jangan lupa donk vote dan comentnya..😁😉😘
****
Aku lagi dibalkon kamar ku, duduk dikursi roda sambil termenung, menatap hamparan luar dengan tatapan kosong. Sesekali airmataku jatuh jika mengingat keadaan diriku sekarang.
Sebenarnya aku masih bisa berjalan, hanya aja aku terkadang tak sanggup menahan berdiri hingga aku harus duduk dikursi roda.
"huft.., udah 2 minggu ini aku dirumah terus.., bosen sih sebenarnya." ucapku berbicara sendiri.
"aku juga mulai memburuk, kapan ya aku dipanggil Tuhan? capek harus melawan sakitnya.."
"uhuk..uhuk..,darah..ck..kenapa harus keluar lagi sih darahnya." keselku sambil menghapus darah dari mulutku pakai tisu.
"huhh,, untung ga ada yang siapapun disini kalau tidak bisa luar biasa paniknya mereka."
"sean..." tetiba aku teringat dia, orang yang aku cintai.
"sean..., kamu apa kabar sekarang? Aku yakini kamu pasti kamu baik-baik aja ya kan.." ucapku sedih.
"sean.., apa kamu tidak merindukan ku? Tidak mencari ku? Sepertinya tidak ya? Huhh.., karena kamu ga suka dengan kehadiranku." tetiba airmata ku jatuh lagi.
"kamu tahu sean? Aku selalu merindukan mu..aku selalu ingin lihat wajah kamu lagi, tapi...aku ga berani, aku sekarang bukan michel yang dulu..hiks..aku udah jelek, aku tak cantik lagi, rambutku tak tumbuh lagi, badanku mengecil, hiks..aku tinggal menunggu hari kematianku."
"aku takut ketemu kamu sean.., aku takut kamu menertawakan diriku, aku takut kamu ilfeel samaku. Aku takut sean..hiks..hiks..aku takut."
"sean, aku ingin mengatakan cinta sekali lagi untuk mu, untuk terakhir kalinya...agar kamu tahu, aku mencintaimu hingga nafas terakhir, sampai aku menutup mata selamanya.."
"hiks..hiks..i love you sean..hiks..i love you.." tangisku pecah.
Ceklekk..
Suara pintu menyentak kan ku, hingga aku buru-buru menghapus airmata ini dan mencoba seperti biasa.
"michel..." aku memutar kursi rodanya.
"eh, glova...ayo masuk." ternyata glova yang datang, dia pun masuk kekamarku dan berjalan mendekati ku dibalkon ini.
"udah lama datang glo?"
"baru aja kok, eh.." spontan dia kaget.
"eh, kenapa glo? Kok kaget gitu?" bukannya menjawab, dia malah berlutut didepan ku sambil mengamati wajahku.
"kamu menangis? Kamu habis nangis kan chel?" aku langsung gelagapan.
"chel, kamu menangis ya?" tanyanya lagi.
"hehehe, engga kok.., duh jangan jongkok glo ntar pegal kaki mu, ayo duduk." aku memegang kedua lengannya agar dia berdiri tapi dia masih ngotot ga mau.
"dijawab dulu chel, kamu menangis hem?" aku cuma menelan ludah.
"janjikan diantara kita tidak ada lagi kebohongan?" aku pun pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hingga Nafas Terakhir
Teen Fiction» Hay Sean.., aku Michel wanita yang paling cantik didunia... » Oh iya kamu mau ya jadi pacarku.. » Pokoknya mulai sekarang kita pacaran...TITIK!! » Hey, jangan dekatin pacar ku.., sana-sana..dasar cewek cabe. » kamu gapapa kan sayang? » hehehe...