Michel drop lagi...

805 45 2
                                    

Aku masih mengingat kejadian tiga hari yang lalu, dimana sean menggendong ku kelas saat aku tak kuat lagi jalan, aku tahu sean udah curiga sama ku tapi dia belum tahu kenyataannya.

Padahal aku udah melakukan niatku untuk menjaga jarak dengannya, aku tak ingin keributan lagi seperti saat itu, bukannya aku takut melawan mita hanya aja aku tak sekuat dulu yang mampu melawan mereka,  selain itu aku harus was-was dengan wig ku, takut menjadi sasarannya.

Lagian aku udah pasrah kok, aku tak berharap lagi sama dia apa lagi mengharapkan cintanya.  Sekarang ini cukup hanya melihat wajahnya aja selama aku masih bernafas.

Meski sejujurnya aku rindu sebangku sama dia, rindu diam-diam ngelirik dia, rindu suara ketusnya.

"hey.." aku langsung tersentak kaget.

"astaga glo.."

"hehehe.., aku cariin kamu dikelas sama perpus ternyata ditaman belakang."

"kamu nyariin aku? Bukannya kamu memang lagi gabung sama sean dan lainnya?"

"iya aku nyariin kamu, mau mastikan keadaan mu, gelisah aku ninggalin kamu sebentar aja. Lagian sean belum kekantin kelamaan ditoilet tuh anak." aku pun terkekeh.

"wkwkwk,  aku gapapa kok glo. Kalau kamu mau balek kekantin silakan."

"ga akh.., mending nemani kamu disini aja chel." aku pun mengangguk senyum.

"glo.."

"ya chel?"

"aku merasa semakin lemah, tubuh ku semakin ga kuat." terlihat glo kaget.

"chel.., sakitnya lagi kambuh?" paniknya lalu aku menggeleng.

"ga kok, hanya aja aku merasa kondisi ku semakin menurun, aku takut glo.." ucapku dengan mata berlinang.

"chel..kamu jangan takut. Kamu pasti sembuh kok..kamu harus percaya itu chel.." glo menggenggam tanganku bermaksud menguatkan ku.

"semalam..semalam aku bermimpi glo.., aku hanya dikelilingi awan putih..aku melihat kalian menangisi kuburanku dari atas."

"michel stop!! Tolong jangan ucapkan itu. Itu cuma mimpi..dan tak akan jadi kenyataan. Hiks..aku mohon kuatlah chel.." isakknya pelan dan airmataku pun jatuh.

"hiks..aku selalu berusaha kuat glo..aku bahkan ingin lama didunia ini bersama kalian. Hiks.aku..aku hanya takut Tuhan memanggilku dengan cepat." glo memelukku.

"aku akan marah sama Tuhan kalau kamu dipanggilnya cepat-cepat. Aku akan minta sama Tuhan untuk tidak memanggilku sampai umur mu 100 tahun." aku jadi tertawa dengar ucapan ngaurnya.

"ihhh..kamu apaan sih glo, masih bisanya ngelawak.." pelukan kami pun lepas.

"bukan ngelawak, tapi itu akan aku katakan pada Tuhan. Aku belum siap kamu tinggali chel.." ucapnya dengan wajah sedih.

"aku juga glo...tapi biarlah kita serahkan semuanya sama Tuhan." dia pun menghela nafas kuat.

"hhmmm..glo..?"

"ya chel?"

"aku..aku..aku kemarin jujur sama sean kalau aku masih mencintai dia."

"what? Ngapain sih kamu ngomong gitu sama dia? Ck, bisa-bisa dia semakin menjadi-jadi permainkan perasaan mu." keselnya

"aku hanya ingin dia tahu aja kok, aku juga ga mau maksa dia kayak dulu lagi. Dia tak permainkan perasaan ku glo, dan memang dari awal aku yang salah."

"chel.., aku malah berdoa supaya kamu mendapatkan cowok lebih baik dari sean. Aku tak mau kamu sama dia lagi. Dan itu alasan aku ajak kamu sebangku dengan ku." aku pun terdiam.

Hingga Nafas Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang