Kehidupan Sean... (extra part)

1.7K 64 16
                                    

"sean...sean..bangun donk, ini aku datang.." aku pun mengucek mata lalu tersenyum.

"sayang.., sini duduk sampingku." dia pun duduk dengan aku memeluk badannya dari belakang.

"kok baru datang sekarang sayang? apa anak kita disini ga kangen sama papanya hem?" tanyaku sambil mengusap perut buncitnya.

"hihihi maaf ya, soalnya kita ga mau ganggu papa lagi kerja." ucapnya sesal.

"makasih atas pengertiannya ya sayang. Dan hari ini tugas papa udah selesai, pasiennya juga udah aman."

"yeayy, berarti papa cepat pulang donk hari ini.."

"tentu donk, eh..kamu bawa apa sayang?"

"oh iya jadi lupa, ini aku bawakan makan kesukaan kamu, ayam gulai..hehehe.."

"wahhh, enak nih.., ayo makan.." kita pun makan bersama, sesekali tanganku mengusap perut buncitnya.

"sean..."

"ya sayang?"

"terima kasih telah menemani aku meski sebentar.." dahiku pun mengerut.

"maksudnya apa sayang?"

"aku hanya mengucapkan terima kasih buat kamu, terima kasih udah membalas cintaku, terima kasih buat waktu yang indah itu."

"sayang.." ucapku.

"aku udah datang untuk melepaskan kangen sama kamu, sekarang aku pergi lagi ya.., kapan-kapan aku dan anak kita akan datang lagi.."

"hey, kalian mau pergi kemana sayang? rumah kamu disini loh.."

"engga, rumah kita ada dilangit bukan disini. Jaga kesehatan ya sayang.." dia pun berjalan keluar.

"hey..sayang kamu jangan pergi..jangan tinggalin aku lagi..michel..michel..MICHELL..!!" aku langsung tersentak dengan nafas tak beraturan, keringat membanjiri wajahku.

"ya Tuhan, ternyata aku mimpi..aku mimpin dia lagi.."

Dua bulan telah berlalu sejak perginya Michele selamanya. Jujur aku masih sangat sedih sekali, aku terkadang meneteskan air mata bahkan menangis bila mengingat dia, dan sekarang aku memimpikan dia...

"hiks..hiks..aku mimpi lagi chel. Aku mimpikan kamu chel.." lirihku sesak.

"kita bahagia chel, bahkan kita udah menikah dan sebentar lagi kita bakalan punya anak. Hiks..hiks..tapi itu cuma mimpi.., aku tak bisa menjadikan itu nyata. Hiks..aku terlalu merindukan mu chel.." isakku sambil meringkuk.

"hiks..dua bulan kepergian kamu chel, selama itu juga aku belum bisa melupakanmu, aku belum bisa move on darimu chel."

"terima kasih karena kamu udah datang ke mimpiku.., terima kasih chel..hiks.." lalu aku mengambil foto kita, mengusapnya bahkan mengecupnya dibarengi air mata yang membasahi.

"i love you..hiks..i love you chel..i love you.."

****

Waktu terus berjalan dan hari semakin dekat untuk ujian PTN. Meski aku masih tetap berduka tapi aku tak lupa belajar, biar pun tak serajin dulu.

Dan sekarang, kita lagi berkumpul diruangan keluarga. Seperti biasalah ngobrol-ngobrol dulu dan ini udah rutinitas kita.

"kapan ujian PTN nak?"

"minggu depan papa, huftt..glova deg-degan nih."

"kenapa deg-degan glo?"

Hingga Nafas Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang