Aku masih berbaring sambil menatap langit kamarku, masih terbayang michel ngechat glova. Berarti mereka udah komunikasi lagi dan aku tidak mengetahuinya.
"kalian masih komunikasi? Secara diam-diam? Maksudnya apa chel?" ucapku sendiri.
"lalu, kenapa kamu masih belum masuk sekolah? Apa jangan-jangan kamu udah pindah sekolah? Beneran kamu ingin menjauhi ku hm?"
"segitu balas dendamnya kamu sama ku hm? Segitu marahnya kamu sama ku? Yakin chel?"
"aarghh..." keselku lalu duduk diatas kasur.
"huh!! Jadi kita ga akan ketemu lagi chel? Dan..cinta kamu sama ku udah hilang chel?" lirihku.
"baiklah.., mungkin kita memang tak harusnya ketemu lagi. Kita sama-sama tak menginginkan kehadiran lagi. Menghilanglah selamanya.." ucapku terakhir sebelum tidur.
Pagi ini aku dibuat kesel sama glo, dia memintaku lebih cepat kesekolah karena bukunya ada yang tinggal dikelas.
"bang buruan sarapan donk..biar cepat kesekolah." omelnya.
"iya..iya..makanya siapa suruh lupa."
"wajar kali bang orang lupa.., yaduah cepatlah habiskan sarapanmu."
"iya cerewet.." aku pun makan sampai habis.
"aku udah selesai, yaudah yok.."
"mama..papa..dek kita luan ya." pamit glo.
"anyi..anyi yayaya (hati-hati ya)." ucap mama.
"siap ma.." balas glo dengan gaya hormat.
"jangan balap-balap sean."
"iya pa.." jawabku.
"yaudah yok bang.." kita pun berangkat kesekolah.
Selama dijalan aku dibuat heran sama glo, dari tadi senyum-senyum mulu. Udah ku pastikanbl dia lagi chat sama michel.
"glo.."
"ya bang?"
"kenapa senyum-senyum lagi? Chat sama siapa sih?" berpura ga tahu.
"kepo amat sih bang, lagian aku chat sama jordan kok."
"akh pret..banyak kali bohongmu."
"yaudah kalau ga percaya.." ketusnya.
"sialan nih anak.." geramku.
Akhirnya kami sampai juga disekolah, glo langsung kekelas mencari bukunya dan aku jalan santai aja.
"udah ketemu bukunya?"
"udah bang...huft untung ga hilang."
"lagian siapa yang mau ngambil buku mu? Udah tulisan ga jelas, yang ada stres orang bacanya."
"kampret kau bang!!" teriaknya kesel.
"bodoh amat.." jawabku sambil duduk dibangku.
"ck, ini nih kalau kecepatan datang kesekolah jadi ga tahu mau ngapain. Dengerin musik aja deh.." aku pun mengambil handphone lalu memasang headset dengarkan lagu.
Masih asyiknya dengar lagu, mataku ga sengaja melihat glova buru-buru keluar kelas dan dia berdiri didepan teras kelas.
"nagapain dia berdiri disitu? Udah kayak michel aja.." ingin mengabaikan dia tapi lagi-lagi dahiku mengerut saat dia tersenyum lebar. Aku pun penasaran sama tuh anak.
"dia senyum sama siapa sih?" aku pun melepaskan headsetnya lalu keluar kelas menghampiri glo.
"aaahhhh....michel..." teriaknya kuat dan itu menghentikan langkahku untuk menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hingga Nafas Terakhir
Teen Fiction» Hay Sean.., aku Michel wanita yang paling cantik didunia... » Oh iya kamu mau ya jadi pacarku.. » Pokoknya mulai sekarang kita pacaran...TITIK!! » Hey, jangan dekatin pacar ku.., sana-sana..dasar cewek cabe. » kamu gapapa kan sayang? » hehehe...