Sekarang kita lagi ngumpul diruangan keluarga. Bercerita apa yang terjadi hari ini. Aku cuma cerita mengenai sekolah aja tapi beda dengan glova...
"dan sekarang giliran kamu glo, apa cerita hari ini nak?" tanya papa.
"aaaahhh...," suara cemprengnya mengagetkan kita semua.
"astaga glova..,, ngagetin aja..lihat tuh mama kamu sampai syok.." terlihat mama langsung syok dan peluk lengan papa. Aku cuma geleng kepala aja lihat tingkah glo.
"hehehe maaf papa, maaf ya mama dah buat mama segitu kaget ya." nyengirnya sambil garuk kepala.
"kamu gapapa sayang?" tanya papa sama mama.
Lagi-lagi aku merasa malu sama diri sendiri, ngelihat papa segitu cinta, sayang, perhatiannya sama mama. Bahkan papa ga pernah membuat mama menangis kecuali menangis bahagia. Sedangkan aku? Sama wanita aja cuek, jutek, kasar dan itu aku lakukan pada michel.
Aku menunduk kepala sambil mengingat dan membayangkan wajah michel. Betapa kejamnya aku dulu dan sekarang wanita itu terbaring lemah dirumah sakit.
"nda oomii..(ga suami)." jawab mama dengan manjanya meluk lengan papa dan ini membuat aku kembali kekeh lagi ditambah papa mengusap kepala mama dengan sayangnya.
"uunchhhh..mama sama papa selalu si sweer sih, pengen juga punya suami kayak papa." aku geleng kepala aja deh.
"heh..heh..kamu masih sekolah. Jangan pikiran jauh glo."
"hehehe iya pa..iya.."
"jadi apa yang buat kamu teriak ga jelas gini glo?" papa kembali bertanya pada glo.
"ini jelas pa, bukan teriak ga jelas.., aku tuh senang karena hari ini michel udah bisa keluar rumah sakit.." mataku langsung membelak saking kagetnya.
"hah? Udah keluar dari rumah sakit?" tanya papa yang sama kagetnya sama ku.
"eh..hehehe..bu..bukan itu maksud glo, dia tadi udah bisa dibawa jalan-jalan keliling taman rumah sakit, dia udah merasakan udara luar pa..gitu maksud glo."
Aku langsung berdecak sebel, udah senang dengarnya tadi tahunya bukan seperti harapan tapi gapapa lah yang penting michel udah bisa dibawa keluar meski sekitaran rumah sakit.
"ohhh.., kirain dia udah keluar beneran. Kamu sih.., berarti keadaannya membaik donk nak?" glo mengangguk.
"iya pa, meski dia masih gunakan oksigen dihidungnya. Yang penting ada perubahan lah.." papa pun mengangguk.
"yaudahlah yang penting kita tetap berdoa buat michel."
"pasti donk pa.." begitulah cerita kita hingga kita kembali kekamar masing-masinh.
Setelah kita ngobrol-ngobrol diruangan keluarga dan itu memang udah tradisi kita sebelum tidur, bertukar cerita dikeseharian yang kita lewati. Sekarang aku berada dibalkon kamar sambil menatap langit hitam.
Aku tersenyum saat glova cerita kalau tadi michel udah dibawa jalan-jalan ketaman rumah sakit, karena michel udah bosen terbaring trus. Meski begitu dia belum diijinkan pulang kerumah.
"mendengar kabar itu aja udah buat aku senang chel.., itu artinya keadaan kamu membaik." ucapku yang masih menatap langit.
"jangan lengah ya chel.., perjuangan kamu sedikit lagi kok.."
"dan maaf aku udah seminggu ini ga jenguk kamu.., tapi doaku selalu untuk mu." lalu aku mengambil hp untuk melihat fotonya digaleri.
"huh, aku tidur dulu ya chel.., selamat malam cantik.." sambil mengusap wajahnya. Lalu aku kembali masuk kekamar untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hingga Nafas Terakhir
Teen Fiction» Hay Sean.., aku Michel wanita yang paling cantik didunia... » Oh iya kamu mau ya jadi pacarku.. » Pokoknya mulai sekarang kita pacaran...TITIK!! » Hey, jangan dekatin pacar ku.., sana-sana..dasar cewek cabe. » kamu gapapa kan sayang? » hehehe...