menikmati sisa hidup..

444 16 0
                                    

#flashback on...

"pagi anak mama..." aku langsung menoleh kearah pintu kamar.

"pagi juga ma.." jawabku senyum.

"ini mama udah masak bubur ayam yang enak banget buat anak kesayangan mama ini..'

"makasih ma.."

"udah tugas mama donk sayang, sarapan dulu ya.., lagi chat sama siapa nak sampai senyum gitu hem?" aku langsung mematikan monitor hp.

"lagi chat sama glova kok ma, aku tuh ucapkan terima kasih sama dia karena udah nolongi aku saat kejadian diancol kemarin."

"oh gitu ya, glova juga baik banget ya.."

"dia memang sahabat terbaik ma.."

"iya, yaudah sini mama suapin ya.." aku pun mengangguk lalu disuapi mama.

Hari berhari telah terlewati, aku masih aja suka melamun, apa lagi selalu teringat saat kejadian diancol kemarin. Hatiku masih sakit sekali melihat pengakuan mita ditambah lagi sean tidak membantah ucapan mita. Berarti bener mereka saling menyayangi mencintai dan inilah membuat aku sekarat kembali.

Dan dihari ke hari juga aku mulai menerima kenyataannya, aku harus relakan luka hati ini, aku harus kembali mengobatinya dengan cara hidup ingin tenang bersama keluarga.

"sean.., seharusnya dari awal aku tak kegeeran dengan sikap mu saat itu, seharusnya aku tak menganggap perlakuan mu lebih dari seorang teman." ucapku sedih sambil mengusap wajahnya dihandphone ku.

"lalu, kenapa juga kamu harus memperlakukan aku seperti itu sean? Apa kamu sengaja mempermainkan perasaanku?"

"tapi mau gimana lagi sean, aku ga bisa memaksa kamu untuk menyukai ku apa lagi mencintaiku, kalau nyatanya hatimu buat mita, aku bisa apa?"

"kalau dia memang wanita yang mengisi hatimu, aku akan dukung kok.., semoga hubungan kalian awet ya sean.." kali ini mataku berlinang.

"hiks..hiks..lagian aku tidak lama lagi bernafas sean, hiks..aku tinggal menunggu panggilan dari Tuhan.., aku akan pergi ninggalin semua termasuk kamu sean." isakku pilu.

"tadinya aku ingin saat itu adalah menjadi kenangan indah, manis buat ku disisa hidupku, tapi ternyata tidak.."

"huh!!,  tapi tidak masalah lagi buat ku, karena sampai kapan pun aku selalu mencintai kamu sean.., tak ada rasa menyesal mengenal mu, bahkan mencintaimu dan cinta ku akan ku bawa hingga nafas terakhir ku.." aku pun menghapus air mata ini.

"sean masih ganteng ya nak.." suara itu menyentakkan aku.

"mama.." kagetku saat udah mama berada dibelakangku.

"hehehe, kaget ya nak?"

"ihh,, ya iyalah., mama mah nyebelin banget." kesalku tapi mama cuma senyum aja padaku.

"kenapa masih diluar nak? Masuk kamar donk.., kan dingin diluar nak.., bentar lagi mau hujan tuh."ya aku dari tadi duduk dibalkon kamarku.

"gapapa kok ma, michel lagi menikmati udaranya.., kalau hujan pasti michel masuk kamar donk ma." ngelesku tapi mama cuma cekikikan aja.

"nak, kamu masih mencintai sean ya?" aku masih diam,  lalu mama megang tanganku.

"masih mencintai dia ya nak?" aku pun mengangguk senyum namun tersirat aura kesedihan.

"jangan sedih nak..jangan sedih.." mama mengusap kepalaku.

"aku gapapa kok ma, aku terima kok kenyataannya apa lagi aku kan sebentar lagi akan ninggalin dunia ini, jadi rasa sakit hati dan kecewa ini tidak berlarut lama ma.."

Hingga Nafas Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang