Ternyata aku udah 3 bulan koma dirumah sakit. Aku hanya ingat dimana aku pingsan disekolah dan itu juga dipicu karena kepikiran dengan ucapan sean yang membuat ku kembali sakit hati.
Aku pikir dia berubah karena beneran tulus ternyata dia hanya topeng, ada maskud dibalik dia berubah sikap sama ku. Terlebih saat dia melontarkan kalimat ga ingin melihat kehadiranku ditambah lagi dia membiarkan zava menciumnya depan mataku. Hanya itu yang aku ingat sebelum akhirnya aku koma 3 bulan. Dan sekarang aku masih dirawat dirumah sakit.
"hey udah bangun nak..." aku hanya mengedipkan mataku dibarengi sama airmata yang jatuh dari sudut mataku.
"sayang..., ini mama nak. Jangan menangis." mama mencoba menghapus airmataku yang masih terus mengalir.
"a..aku mau pulang." pintaku.
"iya kita pulang kok, tapi tunggu keadaan kamu membaik ya nak."
"aku udah bosan ma 3 bulan disini.."
"makanya harus semangat donk sayang biar pulangnya juga cepat ya." aku pun mengangguk.
Terdengar suara pintu terbuka, ternyata suster datang membawa alat medis dan makanan.
"siang adek cantik.." sapa susternya.
"siang suster.." jawabku dengan suara masih lemah.
"kita ganti infus dulu ya habis itu kamu makan, biar cepat sembuh."
"kalau sicantik udah sembuh pasti langsung pulang kan sus?" aku tahu nama ingin menyemangatiku.
"iya donk tante, kalau si cantik udah sehat pasti donk langsung pulang." aku cuma senyum aja.
"kamu dengarkan nak..?"
"iya ma.."
Lalu suster pun mengganti infus yang baru kemudian keluar dari ruangan ini.
"waktunya makan ya nak.." namun wajah cemberut yang aku tunjukkan.
"loh, kenapa wajahnya gitu nak? Katanya mau cepat pulang." bujuk mama.
"abang mana ma?"
"ohh.., pasti mau disuap abang lagi ya?"
"he em.." jawabku mengangguk.
"tapi abang lagi ga disini sayang, mama aja ya yang suapin." aku menggeleng, bukannya ga mau disuap mama cuma kalau abang yang suap pasti ada aja caranya buat aku ketawa.
"mau abang..." rengekku. Terlihat mama menghela nafas.
"abang datang.." aku dan mama pun menoleh kesuara itu.
"abanggg..." teriak semangat.
"tuh, abangnya udah datang tuh." ucap mama.
"kenapa hem? Mau minta abang suapin lagi ya?" aku mengangguk antusias.
"kayak ga tahu adik mu aja geo, sini kamu suapin dia makan." abang langsung mengambil piringnya dari tangan mama.
"abang suapin ya.."
"iya abang..tapi sambil cerita lagi ya." pintaku manja.
"iya sayang.., duh manjanya adikku ini." gemesnya sambil cubit hidungku.
Aku pun disuapin abang dan benerkan abang bisa aja buat aku senyun tertawa dengar ceritanya, kayak lagi didongeng.
"pintarnya.., adik siapa sih ini?" goda abang karena makanan pun habis aku makan tanpa sisa.
"hahaha, adiknya abang geo donk.." jawabku.
"iya lah, adiknya abang geo..."
Selang beberapa menit aku pun minum obat yang lumayan banyak ditambah pahit lagi. Resiko orang sakit...
|
|
Hanya 3 bulan 2 minggu aku dirawat dirumah sakit dan sekarang aku udah dirumah, sebenarnya aku belum diijinkan pulang karena menurut hasil lab terakhir kondisi belum full membaik, tapi aku ngotot bahkan sampai marah, menangis memohon untuk dirawat dirumah aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hingga Nafas Terakhir
Teen Fiction» Hay Sean.., aku Michel wanita yang paling cantik didunia... » Oh iya kamu mau ya jadi pacarku.. » Pokoknya mulai sekarang kita pacaran...TITIK!! » Hey, jangan dekatin pacar ku.., sana-sana..dasar cewek cabe. » kamu gapapa kan sayang? » hehehe...