"Taeee~ Kookiee~ ayodongg keburu siang nanti panas" teriak Namjoon memanggil adik-adiknya untuk keluar dari kamar.
Taehyungpun keluar dan menghampiri Namjoon.
"Ka..Tae sendiri aja deh nanti"
"Tae...belajar ikhlas dong..."
"Ya tapi gabisa, apalagi kalo ada dia" ucap Taehyung
"Udah kamu harus belajar pokoknya. Adekkkk ayoo"
"Iyaiyaa kaa, maaf ya tadi kaos kaki ade ilang satu hehe" ucap Jungkook yg akhirny keluar dari kamar. Tentu disambut wajah sinis Taehyung.
"Yaudah udah semua kan? Kita jalan ya, bunda sama ayah pasti kangen"
"Ayoooo~" ucap Jungkook semangat.
.
.
.
.
.
.
.Kini mereka tengah berdoa dipusara ayah bunda yang berdampingan. Tatapan Taehyung fokus pada nisan sang bunda dengan mata penuh kesedihan. Begitupun Namjoon dan Jungkook, walaupun Jungkook hanya memiliki memori sedikit tentang ayah bundanya, tapi kesedihan itu seperti ia berharap ia memiliki waktu yg lebih lama dengan mereka.
"Taehyung kangen banget sama bunda..." ucap Taehyung lalu menatap Jungkook. Tatapan itu semakin lama semakin tajam.
"Ini semua salah lo! Kalo lo ga lahir bunda sama ayah gaakan pergi ninggalin gue!" Ucap Taehyung yg tidak lagi bisa mengendalikan emosinya.
"K-ka..."
"Taehyung sabar Taehyung, ini ditempat bunda sama ayah loh" ucap Namjoon.
"Belain aja dia terus. Heh lo anak kecil, lo udah ngerebut bunda sama ayah dari hidup gue terus lo juga bikin mereka pergi, dan sekarang lo mau rebut ka Namjoon dari gue ha?! Salah apa gue sama lo?!" Ucap Taehyung yg sudah memcengkeram kerah Jungkook
"Ka Taehyung a-aku ga"
"Taehyung kaka mohon stop!" Ucap Namjoon
"Kenapa? Kaka sendiri kan yg mau aku ikut ke makam. Biar dia liat dan biar dia paham kalo ini semua karena hadirnya dia!" Taehyung mendorong paksa Jungkook hingga tersungkur
"Taehyung!" Ucap Namjoon sembari membantu Jungkook.
"Aku pergi ka. Bisa emosi lama-lama disini" ucap Taehyung lalu pergi.
Luka lama Taehyung belum hilang. Memang selama 10 tahun ini Taehyung memilih menemui ayah bundanya sendiri tanpa Namjoon apalagi Jungkook. Taehyung paling terpukul atas kepergian keduanya. Namjoon? Tentu juga, tapi dia harus kuat untuk adik-adiknya. Jungkook? Sangat. Tapi Jungkook hanya anak 5tahun dan saat itu bahkan ia tidak sadarkan diri. Ia diantar Namjoon menemui makam ayah bundaya setelah ia sadar setelah seminggu koma. Masa-masa yang sangat berat untuk Namjoon.
Dimobil Jungkook tidak henti-hentinya menangis memikirkan perkataan Taehyung.
"Adek udah dong..jangan dengerin kata Tae"
"Hiks...mungkin emang bener harusnya aku ga lahir ka...hiks...m-mungkin emang semua ini salah aku ka...kaka jawab sekarang ini salah aku kan? Aku ga inget ka tolong..hiks..tolong ceritain semuanya"
"Husshh..." Namjoon lalu membawa Jungkook kepelukannya.
"Ini takdir sayang. Gaada yg salah, Kamu apalagi. Bunda sama ayah pergi itu karna memang harus begitu. Adek ga salah"
"Terus kenapa ka Tae benci banget sama aku? Pasti ka Tae bener..hiks"
"Ka Tae cuma..."
"....ka Tae cuma salah paham, ngerasa aku palingg sayang kamu pdahal kaka sayang kalian sama rata"
"Kalo gitu sekarang ka Namjoon harus perhatiin ka Tae banget ya ka"
"Semua juga kaka perhatiin pake banget"
"Tapi harus extra ke Ka Tae"
"Kenapa ga kamu yg perhatiin ka Tae? Siapa tau dia jadi tau kalo kamu itu sayang banget sama dia"
"Dia mana mau aku perhatiin"
"Semua org suka disayang adek. Coba aja pelan-pelan ya. Buktiin kalo kamu sayang sama ka Tae dan kamu berhak disayang semua orang. Oke? Jangan sedih?"
"Iya aku ga sedih lagi. Aku bakal bikin ka Tae sadar kalo aku sayang sama dia"
"Nah gitu dong! Baru adeknya kaka"
"Sayang ka namjoon~" ucap Jungkook sembari memeluk Namjoon dengan erat.
"Love you more Kookie~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky vs Earth || END
FanfictionJungkook memiliki dua kakak laki-laki yang sifatnya sangat jauh berbeda bagaikan langit dan bumi terhadap dirinya. Namjoon sebagai kakak pertama selalu bersikap lembut, manis dan penyayang menjadikannya kakak favorit Jungkook. Tetapi Taehyung kakak...