Jungkook kini berjalan biasa setelah sekiranya Taehyung tidak akan bisa mengejarnya lagi. Ck, mengejarnya? Jungkook sadar jika dia terlalu percaya diri. Buat apa Taehyung mengejarnya? Bukannya dia senang?
Jungkook belum tau dia harus kemana. Yang pasti tidak kerumah oma nya atau kerumah Jimin walaupun diblok sebelah. Hari sudah gelap dan sepi, jujur saja dia sedikit takut. Jungkook melihat taman bermain dan ia baru tau jika dikompleknya ada tempat itu. Memang jauh dari rumahnya, mungkin ini taman bermain khusus blok ini?
Jungkook memasukinya dan menaik ke atas tempat perosotan anak-anak. Dia mengeluarkan ponselnya dan terlihat beberapa panggilan dari nomor bibi. Jelas bukan nomor Taehyung huh. Jungkook hanya tersenyum miring. Mencari kontak yg sekiranya dapat membantunya saat ini.
"Bam...bisa jemput gue ga?"
"Kenapa lo?"
"Mau nginep dirumah lo, boleh ga?"
"Boleh boleh. Lo dimana? Jangan kabur woy"
"Jangan jemput dirumah. Gue shareloc ya Bam"
"Tapi gaada mobil. Gue ajak Mingyu gapapa?"
"Gapapa asal jangan bocorin ke ka Namjoon atau ka Taehyung, kalo dia nanya"
"Kenapa sih emang?"
"Please Bam... nanti aja gue ceritanya"
"Iyaiya. Btw lo diluar? Pake jaket ga lo?"
"Pake ko (bohong Jungkook). Udah cepet jemput makanya"
"Iya gue telfon Mingyu dulu. Hati-hati lo"
.
.
.
.
.
.
.Jungkook lalu membuka ranselnya yg ia siapkan seadanya. Mencari jaket karena terlalu emosinya dia bahkan tidak sadar jika ia hanya menggunakan kaos lengan pendek di malam yang begitu dingin + ((apa dia lupa dia alergi dingin?)).
"Shit. Ga kebawa? Satupun?" Ucapnya ketika tidak mendapati jaket dia disana. Mengobrak abrik tasnya yg isinya hanya susu pisang, bluetooth speaker, semua figura iron man dan dua kaos hitam.
"Butuh apa?"
Jungkook diam. Pikirannya, siapa yg malam-malam kesini juga? Apakah dia kabur juga? Mana ada....atau h-hantu?
"Butuh apa? Siapatau gue punya" tanya orang itu sekali lagi
Jungkook memberanikan menoleh kebelakang dengan ancang-ancang.
"S-siapa lo?! H-hantu atau manusia? Jawab!"
"Harusnya gue yg nanya. Ngapain lo disini? Lo kali yg hantu. Abis bunuh diri terus gentayangan disini kaya yg lain, iya kan?!"
"K-kaya yg lain?.."
"Iya. Gue sering nemu disini hantu-hantu baru. K-kaya...."
Brakk
"AAAAAAA!!!!"
"Pffthahhahahaha"
"L-lo ngerjain gue?!"
"Bhahahahahha anjir lo percaya? Tadi kucing noh"
"SIALAN LO YA! Anak mana lo?! Awas lo kalo gue balik lagi kesini gue ingetin muka lo"
"Lo nya aja yg polos. Hahaha masih lucu gue liat muka lo tadi"
"Diem lo"
"Berani kabur tapi takut hantu?"
"Tau darimana lo gue kabur. Sok tau"
"Halah. Kabur is my middle name. Hatam kali. Ransel, isinya asal, pake baju seadanya, cari tempat kosong"
"Kabur ko jadi hobby" ejek Jungkook
"Terus lo apa?"
"Gue kan baru sekali"
"Gajelas. Btw gue serius lo butuh apa? Pasti ada yg ketinggalan kan. Gausah gengsi, gue lagi baik"
"J-jaket, ketinggalan"
"Ohh pantes pucet. Bukan hantu toh tapi kedinginan" ucap orang tersebut dan membuka jaketnya.
"Eh eh gausah gapapa. Temen gue bentar lagi jemput ko. Lo aja pake"
"Oh? Yaudah" dia kembali menaikan sleting jaketnya. "Bener2 ga niat nolong"
"Lo sering kesini?"
"Iya. Tempat rahasia gue yg udh ketauan sama lo"
"Kenapa? Ngapain disini?"
"Males. Dirumah cuma denger nyokap bokap berantem doang. Gue kesel kenapa ga cerai aja sih, alesannya demi anak tapi jujur gue malah nuak"
"Jangan gitu. Banyak yg mau punya orangtua tau" ucap Jungkook.
"Iya. Yg harmonis tapi. Kalo lo punya ortu berantem mulu jg gue yakin lo mending gapunya ortu"
"Gue gapunya"
"Gapunya?"
"Iya. Gue gapunya ortu"
"S-sorry.."
"Gapapa santai. Hal terburuk gue bukan itu ko lagian"
"Hal terburuk lo, yg bikin lo kabur?"
"Hmm..."
"Tenang. Gue ga akan nanya lebih jauh ko. Gue cuma mau ngingetin, apapun masalahnya lo jangan ngerasa sendiri, lo harus tau kalo ga cuma lo yg sedih. Semua punya masalah mereka masing-masing ko. Tuhan adil"
"Hmm thanks. Jungkook" ucapnya menjulurkan tangan.
"Dowoon"
"Dowoon-ah~"
"Dowoon-ah...ayo pulang, kakak udah pulang loh"
"Eh, gue duluan ya. Bye Jung! Sampai ketemu lagi" Dowoon lalu berlari menuruni tangga dan menuju seseorang yg seperi tengah mencarinya.
Jungkook melihat interaksi itu dari atas sana. Sangat hangat. Dowoon dicari kakaknya, tidak seperti Jungkook.
"Tuhkan bener disini. Mereka berantem lagi ya? Maaf ya kaka pulangnya telat"
"Gapapa! Ka makan diluar aja ya"
"Hmm ayoo~"
"Gue akan langsung pulang kalo aja ka Taehyung yg jemput gue disini. Tapi sayangnya engga"
*tintinnnn*
"Ahh BamBam, Mingyu" mendapati mobil sahabatnya didepan taman, Jungkook turun dan berlari menghampiri. Senyuman lebarnya kini terlukis diwajahnya. Setidaknya, dia memiliki sahabat yg selalu ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky vs Earth || END
FanfictionJungkook memiliki dua kakak laki-laki yang sifatnya sangat jauh berbeda bagaikan langit dan bumi terhadap dirinya. Namjoon sebagai kakak pertama selalu bersikap lembut, manis dan penyayang menjadikannya kakak favorit Jungkook. Tetapi Taehyung kakak...