"Thanks banget ya semua, sorry banget tadi gue agak telat" ucap Namjoon dan Hoseok pada Jackson dan Sungjin, partner dunia musiknya.
"Iya gapapa bro, santai. Kapan-kapan main lagi ke studio gue sama Jackson. Siapa tau nemu project baru" ucap Sungjin
"siap-siap" ucap Hoseok
"Btw, lo bukannya bertiga ya? Yoongi kemana?" Tanya Jacskon
"Dia lagi jadi dosen pengganti, seru katanya pengalaman baru bisa ngajar musik pake metodenya dia" ucap Namjoon sembari membereskan berkas-berkasnya.
"Gila ya dia gaada capenya" ucap Sungjin
"Yaa lu tau dia lah dari jaman kuliah kaya apa" ucap Hoseok
"Yaudah gue balik ke studio dulu ya, nanti progressnya gue kirim" ucap Namjoon diikuti Hoseok untuk berpamitan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Joon, laper gue belom sarapan." ucap Hoseok
"Cafe depan lah ayo. Gue nyiapin sarapan Taehyung tapi gue sendiri ga sempet makan. Mana hp pake ketinggalan" ucap mereka sembari menyebrang jalan
"Emang kakak paling keren yang pernah gue kenal lo Joon. Hebat banget sih, kalo gue jadi lo gatau lagi gue harus gimana"
"Yaa namanya juga usaha..."
Bruk
Tubuh Namjoon ditabrak oleh seseorang yang tidak ia ketahui.
"M-maaf ka s-saya ga l-liat.." ucap anak itu sambil menunduk memegangi kepalanya.
Namjoon mengangkat wajah anak itu dan betapa kagetnya ia melihat adiknya dengan wajah yang sangat pucat "J-jungkook? Adek?!" Jungkook melihat Namjoon namun ia sudah tidak kuat lagi, seketika tubuhnya ambruk. Jungkook tidak sadarkan diri dipelukan sang kakak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Namjoon dan Hoseok kini tengah menunggu pemeriksaan Jungkook di rumah sakit. Namjoon belum memikirkan bagaiman bisa Jungkook bertemu dengannya dan pingsan. Dipikirannya hanyalah semoga anak itu baik-baik saja. Namjoon berkali-kali menghembuskan nafasnya kasar. Hingga akhirnya dokterpun keluar ruangan diikuti Namjoon dan Hoseok yang langsung bediri menghampiri.
"Gimana adik saya dok?"
"Adik anda mengalami tipus. Dia sepertinya kelelahan dan banyak pikiran. Perutnya juga sedikit bermasalah, makannya tidak teratur dan mengkonsumsi yang kurang sehat. Untuk beberapa hari, adik anda harus melakukan perawatan dirumah sakit"
"Oh iya baik dok. Terima kasih dok"
"Sama-sama. Pasien akan dipindahkan ke kamar rawat, saya permisi ya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.Namjoon menatap Jungkook yang sudah sadar tetapi tatapannya kosong dan belum mau mengeluarkan sepatah kata pun. Hoseok yang posisinya sangat canggung hanya bisa menyaksikan kakak adik ini dari sofanya.
"Adek...hei, ada yang sakit? Um?" Tanya Namjoon lembut. Jungkook menggeleng lalu bergerak memunggungi Namjoon.
Namjoon membuang nafasnya lagi-lagi. Kalau sudah begini, Jungkook tidak bisa dipaksa. Namjoon membiarkan Jungkook yang butuh sendiri dengan tidak mengganggunya. Namjoon bangkit dan kembali duduk disofa sembari memerhatikan adiknya dari sana.
"Udah kabarin Tae?" Ucap Hoseok
"Belum. Hp gue kan ketinggalan. Minjem Hp lo deh" Hoseok lalu menyodorkan ponselnya.
"Hallo Tae, ini ka Namjoon. Kamu dimana?"
"K-ka...maafin Tae, Jungkook..."
"Jungkook udah sama kakak. Dia dirumah sakit sekarang. Kamu kesini ya?"
"Shareloc ka. Aku kesana sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky vs Earth || END
FanfictionJungkook memiliki dua kakak laki-laki yang sifatnya sangat jauh berbeda bagaikan langit dan bumi terhadap dirinya. Namjoon sebagai kakak pertama selalu bersikap lembut, manis dan penyayang menjadikannya kakak favorit Jungkook. Tetapi Taehyung kakak...