15

9.9K 797 26
                                    

Taehyung datang dengan tergesa-gesa, membuka pintu sedikit kencang lalu dengan nafas yang tidak beraturan, semua mata tertuju padanya heran.


Namjoon kini sedang membujuk Jungkook untuk makan, begitu Tae datang, semua terhenti dan melihat Tae yang cukup berantakan. Bukan hanya Namjoon yang bingung, Jungkook juga. Ingin berharap tinggi tapi rasanya tidak mungkin. Beberapa jam yang lalu, kakak nya yang satu itu bermulut sangat pedas. Bahkan secara tidak langsung dia yang menyebabkan Jungkook disini.



Canggung. Taehyung rasakan itu, malu dan bingung. Ia lanjutkan menutup pintu perlahan dan masih berdiri disana.

"Tae? Sini masuk" ucap Namjoon



"Ekhm...Joon gue ke kantin dulu ya. Lo mau nitip? Tae mau nitip?" Ucap Hoseok


"Ngga, thanks seok"/"ngga kak"


"O-oke.." Hoseok pun keluar kamar.


Akhirnya Taehyung melangkah maju, Namjoon kembali memerhatikan Jungkook dan Jungkook masih menatap Taehyung.

"Ayo makan ya? Kamu belum makan apa-apa" ucap Namjoon.


"Engghh... gamau kaa, mau tidur ngantuk" ucapnya kembali berbaring dan lagi memunggungi Namjoon.


"Kamu ga sayang kaka ya? Kamu nanti tambah parah. Ayodong makan dulu sedikiit aja" bujuk Namjoon

"Ga!"

"Dek...."

"Aku mau tidur. Ka Namjoon jangan berisik" ucapnya dan Namjoon menyerah, diletakkannya bubur itu lalu duduk disamping Taehyung.

"Nanti cerita sama kaka ya" ucap Namjoon pelan dan Taehyung mengangguk.


.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tidak lama setelahnya, Namjoon memastikan jika Jungkook benar-benar sudah tidur. Hoseok pun sudah kembali kekamar Jungkook. Namjoon menitipkan Jungkook pada sahabatnya lalu mengajak Taehyung keluar untuk berbicara.


Dikantin rumah sakit sekarang mereka berdua. Namjoon paham ada yang adiknya ingin sampaikan. Namjoon juga perlu tau apa yang terjadi. Untuk kali ini ia harus melibatkan Taehyung.


"Jadi ada apa um? Tadi di telfon kamu panik sebut nama Jungkook. Kamu udah tau?"

Taehyung mengangguk "ini gara-gara aku ka" ucapnya

"Kenapa?"

"Tadi pagi bunda telfon ke Hp kaka ngabarin Jungkook sakit. Aku yang angkat, terus bunda Yerin bilang Jungkook ngigau nama aku. Gatau kenapa tapi dengernya aku jadi kepikiran dia. Aku rasa aku khawatir sama dia" ucapnya lalu mengangkat wajahnya menatap Namjoon


Namjoon tersenyum mendengarnya, Taehyung sudah merasakan itu lagi walau samar.


"Terus?"

"Terus aku dateng walaupun aku ragu. Aku liat dia tidurnya ga nyaman. Aku pegang dahinya panasnya tinggi banget. Aku khawatit dan gasuka liat dia kaya gitu, aku denger dia manggil-manggil nama aku..."


"....tapi begitu dia bangun, semuanya jadi rancu ka. Dia natap aku tapi aku jadi kepikiran bunda sama ayah...khawatirnya aku langsung ilang, aku jadi benci dia lagi. Walaupun aku sadar sebenernya aku ga gitu, tapi aku gabisa kontrol diri aku. A-aku malah ngomong kasar sampe nyakitin hati dia, aku bego ka, bego banget! Bego!" Taehyung berkali-kali menampar wajahnya sendiri. Namjoon bersikeras menahannya. Dan hal Ini bukan yang pertama kalinya.

Alasan Namjoon untuk tidak memaksa Taehyung adalah ini. Taehyung itu selalu menyesal diam-diam atas semua perlakuannya dia pada Jungkook. Namjoon tau itu, Namjoon akan lebih sedih melihatnya begini.



Sedikit mengingat kebelakang, saat Jungkook pergi dari rumah. Dikamarnya, Taehyung terus menerus menyalahkan dirinya tanpa henti.


"Bego lo Taehyung bego! Sadar Taehyung! Dia sedih karena lo! Lo! Lo mau sampe liat dia kaya gimana dulu baru lo sadar ha?! SAMPE KAPAN??? Sampe dia sakit karena kebanyakan makan ramen? Iya? Lo rela dia ikut bunda ayah? HAH?! LO RELA??!

Ucapnya berteriak dan tidak lupa memukuli dirinya dengan kasar dibarengi air mata yang terus mengalir.


.
.
.
.
.
.
.

"Hiks...aku bego kaa..aku gapantes jadi kakaknya. Jungkook gaakan sayang aku lagi pasti...hiks...bego! BEGO!" Tangannya kembali memukuli dirinya sendiri. Namjoon tidak sanggup.


"Tae...Taehyun stop, please...TAEHYUNG STOP! Stop!" Namjoon memeluknya menahan kedua tangannya. Tidak peduli dengan semua yang memerhatikannya.


"Please jangan kaya gini. Kakak percaya kamu bisa sembuh dan hadapin ini. Kakak percaya kamu bisa lawan trauma kamu Taehyung. Kakak mohon jangan kaya gini. Kakak ga sanggup Taehyung..."


"Hiks...m-maaf ka...maaf..."

"Besok kaka daftarin kamu ke dokter lagi ya?"

Taehyung menggeleng "ngga. Ga mempan ka. Taehyung cuma cape. Cuma sia-sia, Tae semakin benci Jungkook"

"Engga. Kita ke dokter yang lain. Kakak udah punya kenalan ko. Namany dokter Seokjin, dia praktek disini juga nanti kaka urus ya. Kamu mau kan? Demi Jungkook Tae" ucap Namjoon


Taehyung mengangguk "iya ka, demi Jungkook" ucapnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jadi gini ternyata....

Udah yaaaa... besok lagii

Hayuu bobok💜

Sky vs Earth || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang