Jungkook dan Taehyung sudah berada diperjalanan pulang. Jungkook masih canggung dan memeluk tas ranselnya ketika melihat ekspresi kakaknya dan menunggu waktu untuk diinterogasi. Sesekali Jungkook melirik Taehyung yang hanya fokus pada jalanan tanpa membuka suara dan...
Ekhhemm
"Ngapain aja sampe jam segini disekolah?" Tanya Taehyung datar dengan tatapan masuk fokus ke depan.
"I-ikut Mingyu BamBam b-basket"
"Main?"
"Engga..cuma nonton"
"Gausah bohong. Mata kakak bisa liat baju kamu basah keringet. Nontonnya sambil lari-lari?"
Jungkook kalah telak, dan tidak mau menimpali apapun.
"Kenapa gaada bilang mau pulang sore?" Tanya Taehyung lagi
"A-aku takut ganggu kakak..."
"Kan chat bisa. Ga harus telfon. Udah berapakali dibilang kalo apa-apa tuh kabarin. Masih ga paham juga? Kenapa? Hp digunain buat apa? Game doang isinya?"
"Ngga gitu kaa...aku beneran takut ganggu. Aku pikir juga kakak pulangnya malem. Ka Namjoon juga pasti pulang malem, aku pulang jam segini kan juga sama aja"
"Ohh jadi karena lagi pada sibuk kamu kesempatan bisa bebas kemana-mana gitu? Iya? Seneng ya gaada yang bawelin?" Ucap Taehyung yang semakin menyudutkan Jungkook.
Tidak merasa disudutkan, mendengar itu Jungkook justru memendam kesal karena kakaknya melihat ia dari sisi yang salah. Sejak kapan dia suka jika kakak-kakaknya sibuk dan tidak memperhatikan? Justru sebaliknya.
Jungkook tidak sanggup membalas ucapan kakaknya. Yang ia bisa lakukan hanya menatap Tehyung dengan mata panasnya dan menahan air mata yang sudah diujung.
"Jawab Jungkook!" Tanya Taehyung sedikit membentak ketika mobil mereka sudah berada didepan rumah.
"Heran. Ko bisa ya kakak mikir kaya gitu? Harusnya aku yg nanya. Apa aku udah ga penting lagi? Kakak sadar ga sih, kakak sama kak Namjoon beberapa hari ini jauh dari aku karna sibuk sendiri? Huh? Kakak tau ga kemarin aku sakit sampe dibawa ke UKS? Ngga kan? Emang kakak pikir aku nonton basket karna apa? Karna tiap aku pulang rasanya udah bukan kaya rumah lagi!"
Brak
Jungkook keluar mobil dan membanting pintu mobil kasar. Dirinya berlari tetapi bukan ke arah rumah melainkan keluar gerbang.
"J-jung..." "Jungkook!"
Taehyung yang tadinya tersentak akan ucapan Jungkook kini teesadar dan berniat mengejar adiknya.
Taehyung membantik pintu mobil dan berlari ke arah gerbang dan-
Ciiiitttttttttt
"Jungkook....
...Taehyung..."
"Taehyung!" "Kenapa? Adek kenapa?" Ucap Namjoon berusaha menghadang Taehyung dan mencari tau apa yang terjadi.
"K-ka...itu adek...m-marah"
"Marah? Marah kenapa? Kamu apain?" Tanya Namjoon
"Bukan aku ka. Kita" Jawab Taehyunf
"Kita?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kini Namjoon dan Taehyung masih sedang duduk tanpa suara disofa rumah mereka setelah mendapat kabar dari Jimin bahwa Jungkook sekarang berada dirumah mereka dan enggan pulang ataupun disusul. Atau dia mengancam akan pergi lagi. Apa boleh buat, Jungkook anak yang nekat jadi mereka harus mengalah.
Hembusan nafas kasar lagi-lagi dikeluarkan oleh Namjoon yang cukup termenung setelah mengetahui keonologia dari Taehyung. Bukan apa, tentu saja dia merasa sangat bersalah. Begitupun dengan Taehyung yang sudah kemakan emosi.
"Kakak jahat ya Tae?" Tanga Namjoon
Taehyung menoleh dan menggeleng, "ngga..aku ka, harusnya tadi aku bisa tanya dia baik-baik. Aku emang gapernah pantes buat dia, dari dulu" jawab Taehyung
"Apa...kakak undur aja pernikahan kakak Tae?" Tanya Namjoon
"Hah? Kakak gila?! Kak please...nikah bukan hal main-main dan aku yakin kakak paham lah"
"Kakak nikah juga buat kalian. Kalo kakak nikah justru bikin salah satu dari kalian sakit atau ngerasa ga adil berarti ini salah Tae"
"Bukan kak. Bukan pernikahan yang salah, bukan kak Jisoo, bukan hubungan kakak. Kita yang salah, egois. Kita selalu bilang Jungkook untuk hati-hati tapi kita gak ada untuk jagain dia" ucap Taehyung dan Namjoon paham. Paham sekali bahwa ia egois dan sadar kalau di telah melalaikan Jungkook akhir-akhir ini. Namjoon pasrah atas kejadian ini, dia pikir ini pantas dia dapatkan, seperti hukuman.
Drrrttttt
"Jimin kak" ucap Taehyung dan tanpa lama ia mengangkat panggilan dari sahabatnya itu.
"Hallo Jim. Kenap-.."
"Tae, gue sama kak Yoon nyerah deh. Kalian boleh kesini deh nih"
"Loh? Kenapa Jim? Dia udah tidur?"
"Nggak. Malah gabis tidur. Dia sakit, maunya sama kalian"
"Sakit?! Sakit kenapa Jim? Kenapa dia?"
"Gatau gue Tae. Badannya panas banget. Gamau makan minum obat. Kalo ketiduran langsung ngigo nama lo sama ka Namjoon. Minta peluk. Kak Yoongi udah coba gantiin karna mata dia merem padahal, tapi tetep gamau" jelas Jimin
"Gue sama kak Joon kesana sekarang Jim. Jagain adek gue!"
*panggilan terputus*
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky vs Earth || END
FanfictionJungkook memiliki dua kakak laki-laki yang sifatnya sangat jauh berbeda bagaikan langit dan bumi terhadap dirinya. Namjoon sebagai kakak pertama selalu bersikap lembut, manis dan penyayang menjadikannya kakak favorit Jungkook. Tetapi Taehyung kakak...