6

9.9K 808 17
                                    

Seperti yang diucapkannya pada Namjoon, hari-hari berikutnya Jungkook dengan semangat menunjukkan rasa sayangnya pada Taehyung. Seperti setiap malam mengirimkan teh atau susu hangat kekamarnya, menyiapkan cemilan kecil untuk Taehyung atau sekedar tidak berisik ketika Taehyung mengerjakan tugasnya. Tapi,  responnya tetap sama, Tehyung masih cuek.


"Kaaa ini adaa-.."

"Ck. Bisa stop ga sih lo kaya gitu"

"Kan aku cuma mau kasih jus"

"Ya gue ga minta. Yg kmrn-kmrn gue juga ga minta. Please gue lagi gamau diganggu"

"Aku ga ganggu ka aku cuma-.."

"GUE BILANG GA YA GA! NGERTI GA SIH LO!" Bentak Taehyung.

Jungkook yang pada dasarnya tidak bisa dan tidak suka dibentak tidak bisa berbuat apa-apa. Hingga penyelamatnya datang.

"Taehyung! Kalo nolak bisa kan dengan baik-baik. Kaka gasuka kamu kasar kaya gitu. Lagian adek kamu juga cuma mau ngasih minuman ga lebih. Apa perlu bentak-bentak? Ha?!" Kali ini kesabaran Namjoon seperti sudah hilang.

"Tuh lo liat? Daritadi siapa yg gabisa dibilang? Ka Namjoon juga harusnya sadar, adek yg kakak bangga-banggain itu ga ngerti kalo dikasihtau baik-baik"

Brak

Taehyung meletakkan pulpennya kasar dan beranjak dari meja belajarnya keluar kamar.


"Mau kemana kamu?! Siapa suruh pergi?!"

"Kaka peduli? Udah ada dia kan. Tae cabut" Taehyung lalu mengambil tas dan ponselnya lalu berlalu keluar rumah.

"Hiks...g-gara-gara aku ka Taehyung pergi..hiks"

"Ehh..dia paling cuma kerumah Jimin ko. Udah ya, ka Taehyung cuma main doang nanti juga pulang. Um sini jus nya kaka yg minum kayanya enak. Yuk ke depan?" Ajak Namjoon berusaha menenangkan Jungkook.

.
.
.
.
.
.
.

Benar kata Namjoon, sekarang Taehyug sudah berada di rumah Jimin sahabatnya yang hanya berbeda 1 blok dengan rumahnya.

"Dia lagi cuy?"

"Iyalah. Siapa lagi yg rusak mood gue kalo bukan dia. Mana ka Namjoon belain mulu lagi"

"Ya jelaslah kan kakanya"

"Dia juga kaka gue tapi gapernah belain gue"

"Jangan gitu luhh, lo gabisa lupain semua perjuangan kakak lo cuma grgr lo kesel sesaat kaya gini"

"Iya juga. Cuma grgr bocah sialan itu, gue jadi benci sama kaka tersayang gue. Emang ya semua masalah itu ada di dia! Coba dia gaada, tenang hidup gue"

"Hush! Kalo ngomong"

"Ya emang. Ga rugi gue, sayang juga engga. Lo masih liat sisi imutnya dia emang?" Tanya Tae

"Masihlah. Tambah imut malah. Jadi adek gue ajalah tuh anak"

"Ambil gih. Dengan senang hati, kalo perlu cashback"

"Hahaha gila lo, adek sendiri dijual"

"Adek ka Namjoon. Bukan adek gue"

.
.
.
.
.
.
.
.

"Ka Namjoon pleaseee"

"Ngga Jungkook. Gaada ke perpus Nas sendiri. Lagian apa susahnya nunggu kaka pulang?"

"Ya udah tutup kaa mana ada sampe malem. Adek butuh bukunya bangeet. Lagian sama Mingyu BamBam Yugyeom, yg nyetir Mingyu ko dia jago"

"GAADA! sejago-jagonya dia itu belum boleh nyetir!"

"Ya terus gimana kaa...buat besok tugasnya huhu"

"Ahmm...gimana kalo ke perpus kampusnya Taehyung? Pasti disana ada, lengkap juga kan"

"Hah?! Ngga ngga! Gamau!"

"Kenapa gamau? Udah enak nanti bareng ka Taehyung"

"Takuuut"

"Udah gampang nanti kaka yg bilang"

"Nah itu anaknya udah keluar. Tae! Sini deh"

"Kenapa ka?"

"Kamu kelas jam berapa?"

"Hmm sejam lagi jalan. Kenapa?"

"Adek ikut kamu ya"

"Hah? Ngapainsih?? Lo ngapainsih skrg jadi ngintilin gue?!"

"B-bukan..."

"Heh! Denger dulu, itu dia mau ke perpus kampus kamu, kaka gabisa anter harus ke studio dan sampe malem."

"Ya aku kan kelas ka" ucap Taehyung berusaha menghindar

"Uhm...aku nanti tunggu diperpus aja pokoknya sampe ka Taehyung selesai kelas ka gapapa ko" ucap Jungkook

"Tuh clear kan? Kasian dia besok harus ada bukunya. Udah cari dmn mana ga ketemu"

"Ish tapi-"

"Ayodong Tae"

"Yaudah iya. Tapi ka Namjoon janji minggu depan nonton band aku"

"Iya sayang~ janji janji bangett" ucap Namjoon mengusak rambut Taehyung.

"Ok. Dan lo, 10 menit lo ga siap, gue tinggal" ucap Taehyung dan mampu membuat Jungkook langsung berlari menuju kamarnya.

Sky vs Earth || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang