13

9.6K 811 55
                                    

Taehyung yang sudah rapih keluar dari kamarnya lalu menuju meja makan. Sebelum sampai, dia bertemu Namjoon yang juga baru keluar dari kamarnya.


"Tae, sarapan udah kakak siapin ya. Maaf kakak ga temenin, kakak buru-buru ada meeting pagi dan kesiangan" ucap Namjoon



"I-iya ka, hati-hati ka!"


"Um! Habisin sarapannya ya Tae, kakak berangkat!" Ucap Namjoon yang sudah berada diambamh pintu.


Rumahnya kini terasa sangat sepi, bahkan nyanyian bibi dipagi hari tidak ada. Bibi belum kembali kerumahnya. Atau sebenarnya Taehyung rindu keributan bibi dan Jungkook setiap pagi? Ah hanya khayalan.


Taehyung menduduki kursi dan mulai menyantap roti bakar yang agak gosong buatan Namjoon. Taehyung tau kakaknya tidak pandai buat makanan tapi usahanya sangat Taehyung suka. Taehyung tersenyum lalu dengan laham memakannya sampai habis.


Ditengah kesunyian, tiba-tiba ia mendengar suara dering ponsel yang tidak asing, tetapi bukan seperti miliknya. Taehyung beranjak dan menelusuri asal suara bising itu, hingga langkahnya terhenti melihat ponsel yang bergetar dan berbunyi tepat dilantai depan kamar Namjoon. Ponsel kakaknya tertinggal dan terjatuh.



Taehyung ambil ponsel itu dan melihat nama "Bunda Yerin" di layarnya. Awalnya bingung, kenapa bunda yerin? Tumben menghubungi Namjoon. Lalu tidak lama ia teringat pembicaraanya dengan Namjoon semalam tadi. Malam yang membuat dia memikirkan Jungkook semalaman, entah kenapa.


Dengan ragu Taehyung menerima panggilan itu.


"Ha-.." ucap Taehyung yang terpotong karena bunda langsung mengambil alih pembicaraan.



"Namjoon, Kookie sakit. Dia demam lumayan tinggi. Kamu bisa kesini? Bunda khawatir, dia ngingau nama Taehyung terus" ucap Yerin tanpa jeda



"N-nama aku?"


"Hm? Ini Taehyung?"


"Iya bun, hp ka Namjoon ketinggalan. Dari pagi dia buru-buru ada meeting"


"Oh gitu. Yaudah, kamu bisa kesini ga?"


"Bunda yakin?"


"Loh kenapa engga? Cepat Taehyung, dia manggil kamu terus. Mau ya sayang? Bunda khawatir"



"Iya aku kesana sekarang bun" ucap Taehyung lalu mematikan panggilannya dan bersiap untuk kerumah Yerin.


.
.
.
.
.
.
.
.

"Bun, aku ga sekolah juga ya. Mau jagain Jungkook" ucap BamBam


"Aku juga deh bun" ucap Mingyu


"Gaada. Kalian sekolah sekarang. Jungkook ada bunda ko lagian nanti Taehyung dateng"


"HAH?? KA TAEHYUNG?!" Ucap bersamaan BamBam dan Mingyu


"Iya bener dia udah jalan. Namjoon lagi meeting pagi. Udah sana cepetan sekolah nanti telat!" Ucap Yerin dan BamBam Mingyupun menurut dan berangkat sekolah.



Tidak lama setelanya, Taehyung benar-benar sampai dirumah Yerin. Sudah lama sekali Taehyung tidak kesini, dan sekarang dia kerumah Yerin karena Jungkook.


"Bun..."


"Ah Taehyung! Ayo kekamar" ucap Yerin dan mereka segera memasuki kamar BamBam.


"K-ka Taehyung....kaa....ka Taehyung..."

Taehyung mendengar igauan Jungkook yang memanggil namanya. Apa setiap sakit Jungkook seperti ini? Bukan memanggil ka Namjoon?

"Tae, ayo masuk" ucap Yerin melihat Tae yang hanya berdiri diambanh pintu.


"Dia kenapa bisa gini bun?" Tanya Taehyung


"Bunda juga baru tau tadi pagi. Semalem udah agak demam dan udah bunda kasih obat. Tadi pas anak-anak mau sarapan, baru ketauan Jungkook panas banget" ucap Yerin yang berusaha untuk berpura-pura tidak tau hubungan Taehyung dan Jungkook saat ini yang sedang renggang.


"Kamu jagain dulu ya, bunda mau buatin bubur sama kasih obat lagi. Coba kamu ajak ngomong, siapatau denger suara kamu dia jadi enakan. Kangen banget kayanya Tae" ucap Yerin sedikit menyindir lalu pergi menuju dapur.


Selepas Yerin pergi, Taehyung menatap Jungkook yang tidur dengan gelisah. Keningnya mengkerut dan nafasnya tidak stabil. Taehyung menjulurkan tangannya untuk mengecek suhu pada dahi Jungkook.


"Panas banget lagih"


"Um Jungkook, ini gue. Ini gue Taehyung udah disini, lo denger gue?" Tanya Taehyung lembut.


Mendengar suara yang ia rindukan membuat Jungkook berusaha membuka matanya. Dia benar-benar melihat Taehyung disampingnya, ini bukan mimpi pikirnya.


"K-ka Taehyung...."


"Kenapa manggil nama gue? Gue udah disini"

"Aku ga manggil kaka"

"Jangan bohong. Gue tadi denger sendiri"

"Ka Taehyung ngapain disini?"

"Bunda yang nyuruh gue dateng. Bunda telfon ka Namjoon tapi keangkat sama gue, hp nya ketinggalan. Lo mau ketemu ka Namjoon kan? Nanti coba gue hubungin temen kerjanya" ucap Taehyung

"ka Taehyung bukan kesini karna khawatir aku sakit?"


"Ck. Ngapain gue khawatir segala? Lo dirumah yang aman. Lebih aman malah lo disini daripada dirumah. So, apa alasan gue khawatir? Bunda pasti ngerawat lo dengan baik"



Jungkook meneteskan airmatanya lalu berbalik memunggungi Taehyung. Dia tidak meminta Taehyung kesini kalau hanya menambah rasa sakit dihatinya.

"Jangan berharap banyak sama gue Kook. Gue bukan kakak yg baik buat lo. Udah bener lo cuma deket sama ka Namjoon" lanjut Taehyung. Jungkook tidak sanggup lagi, bahkan suhu tubuhnya yang tinggi tidak ia pedulikan.


"Kalo selama ini maksud ka Taehyung buat bikin aku benci kaka. Saat ini juga itu terwujud ka, aku benci ka Taehyung!" Jungkook beranjak, mengambil tas dan pergi berlari melewati Taehyung begitu saja.


Yerin yang sudah sampai pintu kamar untuk membawakan bubur kaget ketika Jungkook baru saja melewatinya dan sudah keluar rumah.


"Astaga! Taehyung kenapa??!! Jungkook! Kejar Taehyung! Jungkook ga akan kuat" ucap Yerin panik.


Taehyung pun berusaha mengejar Jungkook. Ia sadar dan panik, sepertinya tersadar akan ucapannya yang jahat itu. Dia seperti saudara paling tidak punya hati. Taehyung membawa mobilnya berharap Jungkook masih dijalan dekat sana.


"Bego bego bego Taehyung bego!!!" Berkali-kali ia memukul stirnya.


"Aarghhhh!! Taehyung lo bego banget! Lo jahat banget Taehyung! Lo sadar tapi lo masih lakuin itu bangsat!"

.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sky vs Earth || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang