Namjoon kini sedang memerhatikan wajah pucat adiknya yang tengah tertidur karena kenyamanan dari usapan yang diberikan Namjoon sedari tadi. Jungkook sempat kembali cranky, tidak mau makan dan bersikeras untuk pergi. Akhirnya Namjoon biarkan ia untuk istirahat. Tidak lama kemudian, adik pertamanya datang memasuki kamar.
"Gimana Tae? Seru?" Tanya Namjoon
"Yaa....lumayan lah ka, agak tenang akunya" ucap Taehyung yang kini mendekati kasur Jungkook.
"Tidur?"
"Iya. Makan cuma dapet satu suap, suntik obat terus minta diusap-usap"
"Apa ga tambah parah ka itu lambungnya. Dia ngeyel banget sih" ucap Taehyung khawatir campur kesal
"Emang gini dia kalo sakit. Rewel"
"Kalo dari dulu aku yang urus dia sakit, udah abis aku marah-marahin kali"
"Kamu kayanya bakal overprotect deh Tae sama dia dan yang pasti bakal banyak marah-marah"
"Kenapa emang?"
"Liat aja nanti. Makanya terapinya yang rajin!"
"Iya ka aku usaha terus ko. Cuma...aku takut malah dia yang cape ngadepin aku"
"Ya engga lah Tae"
"Kalo iya gimana?"
"Kamu yang harus banyak sabar. Berjuang lebih lagi jangan kalah. Pasti kakak bantu" ucap Namjoon yang tidak sengaja terdengar oleh Jungkook yang masih setengah tidur.
"Maksudnya apansih?" Ucap Jungkook dalam hati.
.
.
.
.
.
.
.
.Sudah hari ketiga dirawat juga terapi Taehyung. Jungkook sudah lebih baik tapi masih enggan berbicara banyak baik pada Namjoon atau Taehyung. Taehyung juga menahan diri agar emosinya tidak meluap dan malah memperkeruh keadaan. Namun berbeda saat ini dimana ia ditinggal berdua oleh Jungkook. Namjoon yang harus menghandle project secara langsung mau tidak mau meninggalkan Jungkook sesaat.
Suasana kamar sudah pasti sunyi dan sepi. Jungkook tidak mau membuka mulutnya sekedar minta tolong ambil minum. Taehyung yang memerhatikan setiap gerak Jungkook selalu sigap dan peka. Namun adiknya masih saja, dia masih marah dengan Taehyung. Dia sendiri bingung kenapa Taehyung tidak seram sama sekali beberapa hari ini. Hal itu semakin membuat Jungkook takut dan bingung. Kakaknya selain aneh sekarang seperti mengalami kepribadian ganda.
Taehyung melihat Jungkook yang bergerak tidak nyaman dalam tidurnya. Bersihkeras mendorong dirinya untuk menghampiri Jungkook, takut ia kenapa-napa.
"Kenapa? Ada yang sakit?" Ucapnya lembut pada Jungkook, paling lembut seumur hidup Jungkook.
"E-engga. Gapapa"
"Jangan bohong. Kenapa sih?" Muka Taehyung sudah berubah menjadi khawatir dengan dahi yang dikerutkan.
Jungkook masih enggan menjawab, namun gerakan semakin menjadi. Kedua pahanya ditindihkan. Taehyung baru paham.
"Mau pipis? Mau ke toilet?" Tanya Taehyung dan Jungkook menyerah lalu mengangguk.
"Astaga! Kenapa gabilang daritadi sih?! Bahaya kamu tahan begitu Jungkook!"
"K-kamu?" Jungkook terdiam mendengar ucapan kakaknya. Entah kapan terakhir kali Taehyung berbicara aku-kamu pada dirinya.
"Heh? Ko bengong? Ayo!" Ketika Taehyung berusaha membantu Jungkook, terlihat ada yang basah diselimutnya.
"Ng-ngompol?" Ucap Taehyung berusaha mati-matian menahan tawanya.
Jungkook yang akhirnya sadar, merasa sangat malu sangatsangat malu. Rasanya seperti ingin membuang wajahnya jauh-jauh yang penting tidak melihat Taehyung. Hei sumpah Jungkook malu sampai dia menahan tangisnya. Dengan cepat dia menutup wajahnya dengan bantal guling dan menangis.
"E-eh eh...astaga jangan nangis, kaka ga ketawain ko liat nih. Gapapa Jungkook gapapa..." yang padahal Taehyung mengucapnya sambil senyum-senyum heran lalu memencet bel untuk memanggil perawat.
"Perawatnya mau dateng beresin kasur kamu. Ayo kaka bantu ganti celana" ucap Taehyun polos dan malah mendapat pukulan dari guling Jungkook.
"Aku gamau digantiin! Emang aku anak kecil!"
"T-tapi ko ngompol?" Ucap Taehyung dalam hati yang sudah tertawa terbahak-bahak.
"I-iya engga lah. Males juga! Gue anter sampe pintu kamar mandi. Udah ayo"
"Bener kan tadi cuma salah sebut. Yaudahlah Kook"
Jungkook pun menurut mengizinkan Taehyung membantunya menuju kamar mandi. Selagi Jungkook dikamar mandi, perawat datang. Syukurlah waktunya tepat, mau ditaro dimana wajahnya, pasien yang sering ngelawan itu malah sekarang ngompol.
Tapi Jungkook mendengar percakapan kakaknya dengan perawat diluar.
"Maaf yaa sus. Tadi adik saya tiba-tiba sakit kepalanya susah bangun jadi saya biarin pipis dikasur aja takut malah jatuh dikamar mandi"
"Oh iya gapapa mas, apa mau saya kasih wadah untuk saluran pipisnya?"
"Gausah deh, dia gasuka kayanya ga nyaman"
Taehyung tidak mempermalukannya? Jungkook semakin bingung. Sangat bingung hingga ia malah duduk dan bengong di wc hingga perawat selesai bersih-bersih padahal sudah bersih dan ganti celana.
Taehyung yang sedari tadi berdiri didepan pintu toilet menjadi khawatir. Taehyung mengetuk pintu toilet beberapa kali.
"Kook? Lama banget? Gapapa kan??"
"Jung-.."
Pintu toilet terbuka, Jungkook menunduk dihadapan Taehyung.
"Kenapa lama banget? Semedi? Udah ayo naik kekasur lagi" Taehyung menggandeng Jungkook membantunya menuju kasur dan menaiki kasur dengan sangat hati-hati. Sementara Jungkook tidak berhenti memandangi Taehyung.
"Kenapa liatin gitu?" Tanya Taehyung.
"Ka Taehyung lagi kenapa sih?"
"Hah?"
"3 hari lalu ka Taehyung masih ketus sama aku. Terus ka Taehyung dateng-dateng kesini keliatan panik banget. Terus ka Taehyung sekarang malah lembut banget. Ka Taehyung kenapa sih?" Ucapan Jungkook setelah memberanikan diri mempertanyakan semua kebingungannya.
Taehyung melepas genggaman tangannya pada Jungkook dam menunduk canggung.
.
.
.
.
.
.
.
.Special untuk yang cinta sama works ini🥰
Makasih yaaa~Maaf typonya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky vs Earth || END
FanfictionJungkook memiliki dua kakak laki-laki yang sifatnya sangat jauh berbeda bagaikan langit dan bumi terhadap dirinya. Namjoon sebagai kakak pertama selalu bersikap lembut, manis dan penyayang menjadikannya kakak favorit Jungkook. Tetapi Taehyung kakak...