3

10.4K 978 32
                                    

Namjoon yang sangat khawatir sedang menatap Jungkook intens yang tengah terbaring lemas dikasurnya setelah dokter selesai memeriksa Jungkook.



"Jungkook...."


"K-Kak maaaf....jangan marahin sekarang ya adek pusing banget" ucapnya dengan mata memohon. Bukan karena pusing sebenarnya, dia sangat takut karena Namjoon marah itu fatal.

Namjoon lalu membuang nafasnya kasar. Mendekati adiknya lalu memeluknya.


"Jangan kaya gitu lagi oke? Apapun alesannya jangan lagi, kalo ada apa-apa langsung telfon kakak ya" ucap Namjoon sembari mendekap tubuh adiknya. Jungkook mengangguk dalam pelukan Namjoon dan menahan tangis ketika mengingat hal tadi. Tidak mungkin dia menceritakan hal itu pada Namjoon, hubungannya dengan Taehyung akan semakin jauh.



"Adek mau tidur sama kakak...."

"Iyaaa...kakak bersih-bersih dulu ya" ucap Namjoon melepas pelukannya lalu mengusak rambut sang adik.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Brak

Jungkook terbangun mendengar pintunya dibuka secara kasar. Namjoon tidak mungkin masuk dengan seperti itu walaupun ia suka merusak barang. Dengan pening dikepalanya, Jungkook berusaha melihat siapa yang datang.



"Gue tau lo polos tapi jangan bodoh bocah!"

"K-kenapa ka?"

"Ck. Lo pikir dengan gini gue kasian? Ngerasa bersalah? Jawabannya ngga. Gue ga ngerasa bersalah ya! Gue udah ngabarin kalo gajadi jemput! Makanya punya hp jangan cuma buat main game doang!" Ucap Taehyung dengan nada tingginya. Hati Jungkook sakit, sakit sekali.



"Hp aku mati ka.."


"Ya terus? Lo berharap gue jemput dengan selama itu ga dateng? Lo pikir gue bakal mentingin lo gitu? Jangan bodoh Jungkook"


Sumpah Jungkook sudah tidak tahan. Kepalanya sangat pening, semua tubuhnya terasa sakit, terlebih hatinya mendengar itu.


"Kak kalo kakak kesini cuma mau marah-marahin aku mending keluar aja. Please jangan sekarang. Keluar ka" ucap Jungkook


"Ya emang lo pikir gue mau lama-lama disini? Ck. Bodoh" ucap Taehyung lalu keluar dari kamar Jungkook.


Jungkook menangis hebat, sakit hatinya tidak bisa ditahan lagi. Tidak tau ingin mengadu kesiapa, tapi ini sakit sekali.



"B-bunda... hiks...adek gabisa...sakit bund...hiks..."


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Namjoon memasuki kamar Jungkook dengan seperangkat alat kerjanya. Terlihat adiknya yang terbaring memunggunginya memeluk guling kesayangan.

"Adek udah tidur?" Tanya Namjoon setelah meletakkan laptopnha diatas meja.


"Gabisa tidur"

"Kenapa? Apa yg dirasa hm?"


"S-sakit"

"Sini kakak lihat" ucap Namjoon menarik bahu Jungkook untuk berbaring menghadapnya.


"Masih panas banget. Pusing ga? Hidungnya masih sakit?" Tanya Namjoon dan Jungkook mengangguk lemas.



"Besok ke rumah sakit aja ya?"


"Gamau ka... adek gapapa nanti sembuh asal ka Namjoon yg temenin terus" ucapnya memeluk Namjoon dari samping.


"Iyaaaaa...." lalu Namjoon mengeratkan pelukannya, mengusap lembut punggung sang adik agar nyaman dan kembali terlelap.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Namjoon tidak ke studio hari ini karena Jungkook merengek minta ditemani. Padahal Taehyung hari ini libur kuliah, ya tapi apa gunanya? Dia juga tidak akan mengurus Jungkook kan.

"Udah ah ka.. pait"

"Sakit kan emang gitu. Siapa suruh kemarin pulang nerobos ujan kaya gitu?!"



"Ummm..."


"Aaa lagi ayo" ucap Namjoon menyodorkan sendok berisi bubur


"Terakhir ya" ucap Jungkook yang menerima suapan itu

"Ngga. Lagi. Ini kamu baru 3 suap mau jadi apa coba"


"Ahh udahh ah gamau"

"Adek..."

"Gamau"

"Kookie ayo dong"

"Jung.."

Panggilan skakmat dari Namjoon untuk Jungkook.


"Ahh ka Namjoonnn~"


"Makan atau kaka ke studio sekrang"


"Jangann!! Aku gamau ditinggal sama ka Tae!"

"Kenapa?"

"Engg...ka Tae kan..sibuk sendiri"


"Ini ada hubungannya ya sama Taehyung? Iya?"


"Ngga ko enggaa! Ish ka namjoon kaya gatau aja sih. Pokoknya gamau ditinggal berdua ka Tae 🥺 ka Namjoon gaboleh kemanamana"


"Makanya makan lagi. 2 suap lagi janji"


"Janji?"

"Iya cepet ini"

Sky vs Earth || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang