Pagi ini Reyna datang sedikit telat, biasanya dia selalu paling pagi kalau datang kesekolah.
Dengan memakai masker setelah keluar dari mobil Rakha, Reyna langsung saja berjalan dengan langkah seribu menuju kelasnya.
"Reyna . . ." panggil seseorang dari belakang. Reyna sangat kenal suara itu milik siapa. Siapa lagi kalau bukan Reyhan.
Namun karna Reyna tak ingin berlama-lama berada dikoridor, Reyna tak meresponnya dia tetap mempercepat langkahnya menuju kelasnya.
"Reyna tunggu!!" teriak Reyhan sambil mengejar Reyna menuju kelas.
Dengan nafas yang ngos-ngosan Reyhan memasuki kelas Reyna. Dilihatnya Reyna sudah duduk dibangkunya.
Reyhan mendekat lalu dia duduk dibangku yang ada didepan Reyna
"Kenapa lari sih? Cape tau aku ngejarnya" ucap Reyhan sambil menyeka keringatnya.
Bukannya menjawab Reyna malah balik bertanya
"Muka kamu kenapa?""Muka aku? Gak papa kok" jawab Reyhan padahal mukanya terlihat babak belur. Reyhan berantem?
"Kamu berantem?" tanya Reyna
"Enggak kok. Aku cuma ditonjok doang" ucap Reyhan. Reyhan senang karna Reyna tidak cuek lagi padanya.
"Ditonjok siapa?" tanya Reyna lagi
"Sama bang Rakha" ucap Reyhan membuat Reyna kaget. Kok bisa Rakha menonjok orang sembarangan.
"Jangan bohong" Reyna tak percaya akan pernyataan Reyhan itu.
"Bener deh sumpah, abang kamu yang nonjok aku" ucap Reyhan lagi
"Nggak mungkin bang Rakha itu nonjok orang sembarangan, kecuali orang itu punya salah" ucap Reyna sudah hapal dengan sikap abangnya itu.
"Iya. Aku udah punya salah sama abang kamu karna udah bikin kamu nangis kemaren" ucap Reyhan.
Reyna kaget lagi, dia sangat tidak menyangka abangnya berbuat seperti itu pada Reyhan.
"Maafin abang aku ya" Reyna menatap Reyhan
"Harusnya aku yang minta maaf karna udah bikin kamu nangis dan bikin abang kamu marah" ucap Reyhan
"Iya, dimaafin kok" ucap Reyna lalu dia tersenyum.
"Jadi kamu nggak marah lagi kan?"
"Tergantung sikap kamu"
"Aku bakal jaga sikap aku kok. Tapi kamu jangan marah lagi yah"
"Iya"
"Yaudah aku ke kelas dulu. Nanti pulang aku tunggu diparkiran"
"Iya"
***
Reyna berjalan menuju parkiran untuk menemui Reyhan yang katanya menunggu disana.
Namun apa yang Reyna lihat? Dari jauh Reyna melihat Reyhan dan Bella sedang bercakap-cakap.
"Katanya nunggu gue, kok sama kak Bella" batin Reyna
Reyna pun berjalan mendekati mereka.
"Reyhan" ucap Reyna
Reyhan dan Bella pun menoleh kearah Reyna.
"Reyna kamu mau pulang sama Reyhan ya?" tanya Bella langsung kepada Reyna
"Iya" jawab Reyna
"Hhmm tadinya sih aku pengen minta tolong Reyhan buat anterin aku balik soalnya aku lemes banget tadi abis pingsan" ucap Bella
Reyna menatap wajah Bella, tidak terlalu pucat lalu Reyna menatap Reyhan yang sedari tadi diam.
"Kamu anterin Bella balik aja kasian" ucap Reyna
"Terus kamu?" ucap Reyhan
"Gak papa aku dijemput bang Rakha kok. kalian duluan aja" ucap Reyna
"Bener gak papa Rey?" tanya Bella
"Iya gak papa kok" ucap Reyna sekali lagi.
"Yaudah kita duluan yah" ucap Bella
"Iya, hati-hati" ucap Reyna lalu mencoba tersenyum walau sebenarnya hatinya sedang panas.
"Maaf yah,nanti sampe rumah aku telpon" ucap Reyhan
Tanpa menjawab Reyna hanya menganggukkan kepalanya.
Lalu mereka pun pergi meninggalkan Reyna sendiri diparkiran. Karna memang parkiran sudah sepi.
Reyna pun mencoba menelpon Rakha walaupun sebenarnya tadi dia menolak dijemput oleh Rakha dengan alasan Reyhan yang mengantar balik.
Tapi kenyataannya? Bukan Reyna yang diantar Reyhan balik. Melainkan mantannya.
Janjinya dengan siapa, pulangnya dengan siapa.
Segitu dulu guys
Jangan lupa vote 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan Reyna [COMPLATE]
Teen FictionMove on itu memang sangat sulit bagi orang yang terlalu dalam mencintai. Tapi yang lebih sulit itu adalah ketika kita mencintai seseorang yang belum bisa move on dari masa lalunya. Apa itu yang namanya egois? ingin mendapatkan yang baru namun tak bi...