Dikelas XI IPA 1 terlihat sangat ribut, padahal jam pelajaran sudah dimulai sejak 15 menit yang lalu.
Dikarenakan guru yang mengajar berhalangan hadir dan tidak meninggalkan tugas apapun.
Anak IPA tapi jiwa IPS begitulah kiranya yang tergambar sekarang. Anak IPA juga butuh bercanda. Tidak semua anak IPA itu bersifat kaku dan kutu buku.
Berbeda dengan Reyhan. Dia hanya duduk dibangkunya sambil membaca beberapa berkas Osis.
Beberapa hari ini dia terlihat sangat kacau, terlebih tugasnya sebagai ketua Osis harus terbebani karena sekretaris Osis nya mengundurkan diri kemaren karena pindah sekolah.
Belum lagi masalah pribadinya yang begitu membuat kacau harinya saat ini.
"Van! Temenin gue ke ruang osis" ucap Reyhan pada Devan yang sedang asik mengobrol dengan Denis.
"Sekarang?" tanya Devan membuat Reyhan kesal.
"Yaiyalah masa tahun depan" ucap Reyhan. Nampaknya moodnya sangat buruk.
"Galak amat lo, udah kayak cewe PMS aja" ucap Devan
"Gue ikut yah" ucap Denis
"Nggak, lo disini aja" tolak Reyhan
"Udah iyain aja" ucap Denis.
Sumpah teman Reyhan yang satu ini membuat Reyhan tinggi darah.
"Iya ayo cepet" ucap Reyhan pasrah.
Lalu Reyhan pun keluar dari kelas menuju ruang Osis. Diikuti oleh Devan dan juga Denis.
"Hay cewe" sapa Denis pada adek kelas yang baru saja lewat didepan mereka.
"Nis jangan malu-maluin deh" tegur Reyhan
"Udah selow aja" ucap Denis santai. Anak ini memang tak tau malu.
Heran deh anak seperti Denis bisa-bisanya masuk IPA. Bahkan IPA 1 pula.
Brukk . . .
Reyhan hampir jatuh saat ada seorang gadis yang menabraknya.
"Ma . . af . . " ucap gadis itu sambil menunduk.
"Iya gpp. Lain kali hati-hati" ucap Reyhan
"Lo anak baru?" tanya Devan
Gadis itu menatap Devan lalu menggeleng pelan.
"Enggak kok" jawabnya
"kok gue kayak nggak pernah liat lo" ucap Devan
"Sama gue juga nggak pernah liat" sahut Denis.
"Gue juga" batin Reyhan menatap gadis itu.
"Emm maaf aku duluan yah" ucap gadis itu tanpa menjawab pertanyaan dari Devan
"Ehh nama lo siapa? Minta nomor WA lo dong?" teriak Denis pada gadis itu yang sudah berlari menuju perpustakaan.
"Denis gila!" ucap Reyhan
"Haha gak papa lah Rey, lagi usaha nih. Lagian kan tuh cewe cantik juga" ucap Denis.
"Denis gila!!" ucap Devan
"Terus aja bilang gue gila. Sampe dapat kulkas dua pintu" ucap Denis sambil berjalan mendahului Reyhan dan juga Devan.
"udah ah banyak bacot. Cepet cabut" ucap Reyhan lalu melanjutkan berjalan menuju ruang Osis diikuti oleh Devan disampingnya.
***
Next part
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan Reyna [COMPLATE]
أدب المراهقينMove on itu memang sangat sulit bagi orang yang terlalu dalam mencintai. Tapi yang lebih sulit itu adalah ketika kita mencintai seseorang yang belum bisa move on dari masa lalunya. Apa itu yang namanya egois? ingin mendapatkan yang baru namun tak bi...