Berakhir

1.3K 68 20
                                    

Reyna sedang asik dengan laptopnya tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Reyna menengok dia mendapati abangnya yang berdiri diambang pintu.

"Apa bang?" Tanya Reyna sembari mem-pause film yang sedang dia tonton.

"Abang mau ngomong" ucap Rakha lalu berjalan mendekati adik tersayangnya itu.

"Ngomong aja" ucap Reyna sambil membenarkan posisi duduknya.

Rakha menatap dalam wakah adiknya itu.
"Apa sih bang?" Tanya Reyna penasaran.

"Kamu lagi ada masalah?" Tanya Rakha

"Masalah? Nggak ada kok" jawab Reyna cepat.

"Tadi abang ketemu Reyhan di cafe. Dia cerita banyak tentang kamu" ucap Rakha

"Emang dia ngomong apa?" Tanya Reyna

"Dia bilang beberapa hari ini kamu berubah. Nggak bales chatnya bahkan telponnya nggak kamu angkat. Mau ketemu sama kamu pun katanya kamu selalu menghindar di kampus" jelas Rakha.

"Emang salah?"

"Bukan gitu, abang nggak ngerti deh sama kamu. Abang udah kasih kamu kesempatan buat perbaiki hubungan kamu sama Reyhan tapi kenapa kamu jadi gini? Kamu berubah pikiran? Atau kamu udah nggak suka sama dia lagi?" Tanya Rakha

"Aku emang berubah pikiran, tapi perasaanku masih sama" ucap Reyna sambil tersenyum hambar.

"Maksud kamu gimana?" Tanya Rakha

"Aku masih sayang sama dia. Tapi masih ada yang lebih sayang dia daripada aku dan lebih pantas bikin dia bahagia" ucap Reyna dengan hati yang sudah bergetar mengucapkan itu.

"Siapa?" Tanya Rakha

"Sahabatnya, Thela." Ucap Reyna

"Dia? Kenapa?"

"Kemaren aku ketemu sama dia dan dia bilang kalau dia suka sama Reyhan. Menurutku dia emang pantes ada buat Reyhan dibanding aku"

"Tapi Reyhan sukanya sama kamu kan?"

"Mungkin abang rasa gitu tapi menurutku enggak. Aku udah melihat keraguan dia tentang perasaannya sama aku bang"

Rakha menghela nafasnya
"Jadi gimana? Kamu mau mundur?"

"Aku mundur, aku nggak mungkin mencintai orang yang hatinya juga sama hati yang lain. Ngerti nggak sih bang?"

"Iya abang ngerti. Abang udah nggak mau kekang kamu. Jadi abang biarin kamu ngelakuin apa aja. Cukup abang pantau dan kamu udah dewasa, kamu pasti bisa ngambil keputusan yang terbaik buat hidup kamu" ucap Rakha mengelus kepala Reyna.

"Makasih bang. Abang selalu ada buat Reyna" ucap Reyna seraya memeluk Rakha dengan erat.

***

"Gue boleh jujur nggak?" Tanya Thela pada Reyhan. Saat ini mereka sedang berada di taman. Karna sedari tadi Thela meminta Reyhan untuk pergi ke taman ini.

"Jujur apa sih?"

"Tapi lo jangan marah ya" pinta Thela pada Reyhan.

"Hhmm" jawab Reyhan.

"Lo kenapa sih? Kayak orang banyak pikiran aja. Irit banget ngomongnya" tanya Thela yang melihat perubahan sari Reyhan.

"Gue nggak papa. Lo tadi mau ngomong apa?" Tanya Reyhan mengalihkan pembicaraan.

"Bener nih lo nggak marah kalau gue jujur" tanya Thela sekali lagi.

"Iya. Cepet nanti keburu berubah pikiran nih gue" ucap Reyhan mulai kesal karna Theka tak kunjung mengatakannya.

Reyhan Reyna [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang