Reyhan baru saja turun dari panggung setelah memberi sambutan selaku panitia acara ulang tahun sekolahnya.
Reyhan dapat bernafas lega karna sudah menyampaikan ucapan terima kasih dan sambutan-sambutan lainnya.
"Reyna mana?" tanya Reyhan pada salah satu anggota osis yang berada dibelakang panggung.
"Ada, tadi dia lagi nyiapin para penari yang bakal tampil abis kepsek pidato" ucapnya.
"Ok. Lanjutin kerja" ucap Reyhan lalu dia segera mencari Reyna.
"Reyhan cari siapa?" tanya Reyna yang baru saja keluar dari ruang tunggu para penari.
"Cari kamu" ucap Reyhan membuat jantung Reyna deg deg ser. Entahlah kenapa itu bisa terjadi.
"Oh, gimana tadi? Lancar?" tanya Reyna pada Reyhan
"Lancar dan aman" ucap Reyhan.
"Tinggal nunggu acara puncak dong ya" ucap Reyna
"Iya, moga aja semuanya aman terkendali" ucap Reyhan
"Iya semoga"
***
Acara yang ditunggu-tunggu pun tiba. Yaitu acara puncak, potong kue.
Kepala sekolah naik keatas panggung dan diikuti guru-guru lainnya."Sebelum saya potong kue ini. Saya persilahkan ananda Reyhan selaku panitia acara untuk naik keatas panggung.
Reyhan yang berdiri disamping Reyna pun menoleh kearah Reyna.
"aku naik dulu yah" ucap Reyhan pada Reyna yang tersenyum kepadanya.
Reyhan pun naik ke atas panggung atas permintaan kepsek.
"Baiklah, saya berharap sekolah kita ini semakin maju. Muridnya semakin bersprestasi dan semakin jaya selalu. Mari Aamiin kan bersama" ucap Kepsek.
"Aamiin" seru semua murid
Dan kepala sekolah pun memotong kue itu setelahnya semua orang bertepuk tangan.
"Kue ini saya berikan kepada ananda Reyhan yang sudah sukses mengendalikan acara" ucap kepsek diiringi tepuk tangan semua orang.
"Dan tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada anggota osis lainnya. Tanpa kalian acara ini tak akn berjalan sedemikian rupa" ucap kepsek lagi.
"Silahkan menikmati pesta ini" ucap kepsek untuk yang terakhir kalinya sebelum turun dari panggung bersama guru yang lain.
Acara berlanjut kini yang akan tampil para murid yang ingin menyumbsngkan lagu.
Reyhan turun dari panggung sambil membawa kue yang tadi dikasih oleh kepsek.
"Ikut aku" ucap Reyhan menarik tangan Reyna menuju belakang panggung.
"Ngapain bawa aku kesini? Aku kan juga pengen liat acaranya" ucao Reyna.
"Aku cuma mau berterima kasih, tanpa kamu mungkin acara ini nggak bakal berjalan lancar" ucap Reyna
"Ya kan juga atas kerja keras anggota lain bukan cuma aku doang" ucap Reyna.
"Iya tapi aku mau makasih sama kamu dulu. Dan kue ini aku kasih ke kamu" ucap Reyhan.
"Itu kan kue kamu" ucap Reyna
"Kue kita" ucap Reyhan lalu dia menyuapkan kue itu ke Reyna.
"Buka mulut kamu" ucap Reyhan
"Iihh nggak mau. Aku nggak mau disuapin" ucap Reyna
"Sekali ini aja. Plis jangan nolak" ucap Reyhan.
Entah kenapa Reyna membuka mulutnya dan Reyhan pun tersenyum sambil menyuapkan kue yang diberi oleh kepsek tadi.
"Makasih" ucap Reyhan lalu tersenyum dan Reyna hanya menganggukkan kepalanya sembari menunduk agar pipinya yang bersemu merah tidak terlihat oleh Reyhan.
"Aaciiiyee ada yang lagi suap-suapan" ucap Devan yang kebetulan lewat.
"Apaan sih lo" ucap Reyhan
"Ciyyee salting. Kayaknya hari ini semua orang bahagia banget" ucap Devan.
"Iya lo aja yang ngenes" ucap Reyhan lalu menarik tangan Reyna untuk menjauh dari Devan.
"Sialan lo Rey, liat aja nanti gue bakal dapet cewe juga" ucap Devan
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan Reyna [COMPLATE]
Novela JuvenilMove on itu memang sangat sulit bagi orang yang terlalu dalam mencintai. Tapi yang lebih sulit itu adalah ketika kita mencintai seseorang yang belum bisa move on dari masa lalunya. Apa itu yang namanya egois? ingin mendapatkan yang baru namun tak bi...