Kartu Kesempatan

749 55 7
                                    

Tok tok tok. . .

Reyhan mengetok pintu rumah Reyna, tak lama pintu pun terbuka namun, bukan Reyna yang membuka pintu, melainkan adalah Rakha.

"Pagi bang" sapa Reyhan

"Mau ngapain lo kesini?" Tanya Rakha dingin. Sepertinya Rakha masih tidak suka dengan Reyhan.

"Mau ngomong sama abang" ucap Reyhan berharap Rakha mau mendengarkannya.

"Gak!! Gue nggak ada waktu. Udah sana lo pergi" usir Rakha

Namun Reyhan tidak ingin menyerah kali ini. Dia ingin berjuang sekali lagi untuk mendapatkan restu dari Rakha.

"Bentar aja bang. Ini soal Reyna" ucap Reyhan.

Rakha yang mendengar nama Reyna disebut pun melototkan matanya.

"Lo udah nggak ada hubungan lagi sama adek gue. Mending lo pergi sana! Percuma gue juga nggak bakal restuin hubungan lo sama Reyna" Rakha benar-benar marah.

"Bang tolong beri gue waktu buat jelasin semuanya bang. Gue masih sayang sama Reyna" ucap Reyhan memohon agar Rakha mau mendengarkannya.

"Kalau lo masih sayang sama adek gue, kenapa lo masih deket sama cewe lain? Lo pikir deh!! Gimana kalo sampe Reyna tau kalau lo punya cewe selain dia? Dia pasti sakit hati lagi" ucap Rakha

"Nggak bang gue nggak punya cewe selain Reyna" ucap Reyhan membela diri.

"Jangan lo pikir gue nggak tau lo lagi deket sama siapa" ucap Rakha terlihat mengerikan.

"Yang dimaksud abang itu siapa? Gue nggak punya cewe lain selain Reyna bang. Bahkan gue rela bertahun-tahun nunggu Reyna balik" ucap Reyhan.

Rakha tersenyum sinis
"Terus cewe yang lagi di Jepang siapa lo? Lo mau nyakitin 2 hati sekaligus?" Ucap Rakha

"Maksud abang Thela?"

"Maybe"

"Bukan bang, dia bukan pacar gue. Dia cuma temen gue nggak lebih" ucap Reyhan.

"Alah gue nggak percaya. Udah sana lo pergi! Gue nggak mau liat muka lo lagi" ucap Rakha lalu dia menutup pintu rumahnya kembali.

"Perjuangan gue belum selesai" gumam Reyhan pelan sambil menatap pintu yang sudah tertutup rapat.

***
Reyna menuruni tangga sambil melihat kearah Rakha yang terlihat kesal duduk diruang tamu dan Reyna pun menghampirinya.

"Kenapa bang?" Tanya Reyna sambil duduk disamping Rakha. Terlihat begitu jelas raut wajah Rakha yang kesal dan memerah.

"Kamu kenapa masih berhubungan sama Reyhan?" Tanya Rakha langsung membuat jantung Reyna berdegup kencang.

"Maksud abang apa?" Tanya Reyna

"Tadi Reyhan datang kesini dan mohon-mohon sama abang buat balik lagi sama kamu" ucap Rakha

Reyna sama sekali tidak tahu jika Rakha datang ke rumah dan berani sekali bertemu dengan abangnya itu.

"Abang udah bilang. Kamu nggak usah berhubungan sama dia lagi. Abang nggak suka!!" Ucap Rakha

Reyna mencoba menenangkan Rakha dengan mengelus punggungnya.
Reyna sangat paham kekhawatiran seorang kakak kepada adiknya.

"Bang. . . " Ucap Reyna pelan.

"Kamu nggak boleh ketemu dia lagi" ucap Rakha lagi.

"Bang, aku satu kampus sama dia. Mustahil nggak ketemu dan masalah hubungan aku sama Reyhan nggak usah dipikirin bang. Toh juga aku nggak mau pacaran sama dia lagi" ucap Reyna

"Kalau gitu kamu pindah kampus" ucap Rakha

"Nggak segampang itu bang"

"Pokoknya abang nggak suka sama dia"

"Bang, rasa benci abang ke Reyhan gak guna bang. Emang abang tau perasaan aku kek gimana? Aku masih sayang bang sama Reyhan" ucap Reyna menahan airmatanya.

Jujur saja Rakha sangat tak tega melihat adiknya menahan airmata seperti itu.

"Kamu bisa cari cowo yang lebih baik dari Reyhan dan bisa bikin kamu selalu bahagia" ucap Rakha

"Kalau aku bilang Reyhan adalah sumber bahagia aku gimana bang? Apa abang masih tega kekang perasaan aku?" Ucap Reyna lagi kini airmatanya jatuh membasahi kedua pipinya.

"Kamu bilang kamu bahagia? Kamu lupa kalau dia penyebab trauma kamu kembali lagi?"

"Tapi sekarang aku udah sembuh bang. Jujur aja aku nggak bisa bohongin perasaan aku bang. Seribu kali aku menutupinya tapi aku tetep nggak bisa nahan itu semua hiks . . Hiks . . "

Rakha menatap adiknya terasa sangat pilu, ada rasa tidak rela jika harus membiarkan adiknya dekat lagi dengan Reyhan.

Namun apa boleh buat, Rakha selalu tak tega melihat adiknya menangis.

"Abang kasih kesempatan. Tapi kamu nggak boleh pacaran" ucap Rakha kini dia sudah memeluk Reyna

"Maksud abang gimana?"

"Abang bakal terima kalau dia datang ke rumah dengan niat bertanggung jawab dan selalu jagain kamu"

Reyna menatap Rakha tak percaya.
Apakah Rakha sudah memberikan restu untuk hubungannya dengan Reyhan?


***
Sumpah ini ngaret banget 🤣
Maaf ya digantung lama. 🙏🏻
Ini bakal end dalam waktu dekat kalau nggak mager 😄

Reyhan Reyna [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang