Semua anggota Osis sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Ada yang menyiapkan dekorasi panggung ada jua yang menata kursi-kursi dan beberapa tugas lainnya yang harus diselesaikan hari ini karna besok adalah final.
"Woy Bima lo santai mulu, bantuin tuh yang lain" ucap Denis pada Bima yang hanya duduk santai.
"Diem lo bacot. Gue baru duduk tau. Lo kira gue diem aja" ucap Bima
"Ahh masaa?" ucap Denis tak percaya
"Denis daripada lo ngebacotin orang mending bantuin gue" ucap Devan sambil meangkat beberapa kursi yang akan dia tata sesuai konsep.
"Ahh males" ucap Denis dengan enaknya.
"Kesel deh gue sama lo. Gue laporin Reyhan juga nih" ucap Devan
"Selow dong van, santai aja" ucap Denis.
"Mending gue pergi, enek gue liat muka lo" ucap Bima lalu pergi.
"Bodo amat kupret" sahut Denis
"Mending lo diem, kalau nggak balik aja sana. Nggak ada faedahnya juga lo disini" ucap Devan.
"Main ngusir aja. Eh btw Reyhan kemana? Pacaran yah dia?" ucap Denis sambil celingak-celinguk mencari Reyhan.
"Ada noh dipojokan sama cewe cantik" ucap Devan sambil menunjuk kearah pojok panggung.
"Ehh buset menang banyak dia" ucap Denis lalu segera menghampiri Reyhan yang sedang bersama Reyna membahas sesuatu.
"Samlequm pak. Pacaran pak?" ucap Denis membuat Reyhan dan Reyna menatap Denis.
"Ngapain lo disini?" tanya Reyhan
"Lagi nyari cewe cantik. Ehh tau nya cewenya disini" ucap Reyhan.
Reyna melototkan mata.
"Udah deh jangan ganggu, gue lagi sibuk. Sana pergi" usir Reyhan"Yaelah paham gue Rey lo lagi pacaran tapi nggak pake ngusir juga kali" ucap Denis.
"Gue nggak pacaran yah. Lagian lo kenapa ada disini? Lo bukan anggota Osis" ucap Reyhan.
"Ya gue kan juga mau liat persiapannya buat besok" ucap Denis.
"Kalau mau liat ya liat aja, nggak usah ganggu orang yang lagi kerja" ucap Reyhan.
"Emang lo berdua lagi ngapain? Kenapa coba harus dipojokan gini?" tanya Denis sangat kepo.
"Gue sama Reyna lagi bikin susunan acara besok, dan kenapa gue dipojokan? Karna disana anak-anak berisik nggak konsen gue ngerjainnya" ucap Reyhan.
"Oohh gitu" ucap Denis hanya ber oh ria saja.
"Udah sana lo pergi. Atau mau gue laporin bu Beti nih?" ancam Reyhan.
Ya, bu Beti adalah guru BK yang sangat galak menurut Denis. Makanya Dia takut dilaporin.
"Yaudah gue pergi" ucap Denis lalu pergi dari hadapan Reyhan dan Reyna.
"Maafin temen aku yah? Dia emang gitu. Agak rada-rada aneh" ucap Reyhan pada Reyna.
"Iya nggak papa. Seru tau punya temen yang banyak bacot kek gitu" ucap Reyna.
"Kamu suka?" tanya Reyhan
"Suka apa?" tanya Reyna balik
"Suka aku" ucap Reyhan replek
"Haaa?" Reyna tak mengerti.
"Eemm anu, maksud aku kamu suka temen yang banyak bacot?" tanya Reyhan
"Ya suka, daripada pendiam kan nggak asik" ucap Reyna
"Ya bener juga sih. Tapi kadang bikin kesel juga kalau orangnya kayak Denis mah udah kelewat orangnya" ucap Reyhan.
"Haha aneh yah" Reyna tertawa.
Saat melihat Reyna tertawa seperti itu. Batin Reyhan seakan damai melihatnya. Entahlah getaran-getaran cinta seakan bermunculan begitu saja
"Kamu cantik kalau ketawa kek gitu" ucap Reyhan dengan senyun tipisnya.
Pipi Reyna bersemu merah, dia tidak menyangka Reyhan akan memujinya seperti itu.
"Eemm kita istirahat dulu yah, nanti dilanjut lagi. Aku mau ambil minum dulu ditas" ucap Reyna mengalihkan pembicaraan lalu dia pergi untuk mengambil tasnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan Reyna [COMPLATE]
Teen FictionMove on itu memang sangat sulit bagi orang yang terlalu dalam mencintai. Tapi yang lebih sulit itu adalah ketika kita mencintai seseorang yang belum bisa move on dari masa lalunya. Apa itu yang namanya egois? ingin mendapatkan yang baru namun tak bi...