Reyhan menunggu Devan dan Denis untuk pergi makan siang bareng di restoran.
"Lama bener dah tuh dua bocah" gumam Reyhan kesal karna dia sudah 15 menit menunggu 2 orang itu.
Tak lama akhirnya Devan dan Denis pun akhirnya datang juga menghampiri Reyhan yang sedang bersender di mobilnya.
"Lama banget lo, lumutan gue nunggunya" kesal Reyhan pada kedua temannya itu.
"Kalau nunggu Reyna lo lumutan juga nggak? Hahaha" tanya Devan lalu tertawa.
"Eh muka lo kenapa?" Tanya Denis pada Reyhan.
"Biasa cowo, berantem" ucap Reyhan
"Berantem? Sama siapa?" Tanya Devan
"Sama anak alay dipinggir jalan. Udah ah cepet masuk mobil, panas tau" ucap Reyhan lalu dia segera masuk kedalam mobilnya.
Dalam perjalanan Reyhan hanya fokus menyetir mobilnya sedangkan Devan dan Denis sedari tadi tidak bisa diam. Selalu ada hal yang mereka bahas.
"Ehh Rey diem bae lo" ucap Devan
"Males ngomong sama lo pada" ucap Reyhan.
"Yaelah, lo kenapa sih? Cerita dong. Tuh muka lo sampe bonyok juga kenapa?" Tanya Devan.
"Gue berantem" ucap Reyhan.
"Gue sih nggak percaya" sahut Denis
"Sama gue juga" ucap Devan.
"Kalau nggak percaya ngapain nanya, bege!! Kesel gue" ucap Reyhan kesal.
"Sensi amat sih Rey" ucap Devan.
"Iya nih nggak asik, lagian lo berantem sama siapa coba?" Tanya Denis
"Kemaren gue nolongin Reyna" ucap Reyhan membuat kedua temannya itu kaget.
"Haaa? Maksud lo?" Tanya Denis masih tak paham.
"Kemaren malam Reyna dicegat gitu sama cowo-cowo mabuk nggak ada akhlak. Kebetulan gue lewat dan alhasil gue berantem sama tuh anak alay" jelas Reyhan
"Wiihhh Reyhan emang pahlawan haha" Devan tertawa sambil bertepuk tangan.
"Berarti lo ketemu sama Reyna dong? Lo udah minta penjelasan sama dia?" Tanya Denis.
"Mungkin bukan waktu yang tepat. Gue nggak tega liat dia ketakutan mana sempat gue nanya dia ninggalin gue karna apa" ucap Reyhan.
"Sabar Rey, kalau jodoh nanti juga ketemu kok" ucap Devan.
"Aamiin haha" Denis mengaminkan
"Menurut kalian gue pantes buat berjuang lagi nggak?" Tanya Reyhan.
"Tergantung Rey, kalau lo nggak serius sama dia mending jangan. Sekarang tuh bukan jaman SMA yang cintanya cuma main-main" ucap Denis.
"Nahh setuju gue. Betul tuh Rey, kayak gue dong sama Sinta. Bentar lagi tunangan haha" ucap Devan.
"Iya serah lo dah" ucap Reyhan
***
"Aaaaa udah lama banget kita nggak ketemu" ucap Sinta sambil memeluk Reyna.
Dua sahabat sedari SMA yang saling merindukan akhirnya bertemu kembali dalam satu pelukan rindu yang terpecahkan.
"Lo kok jadi beda banget sih, makin cantik deh" puji Sinta pada Reyna yang sudah berubah total dari segi penampilan.
"Ah enggak kok. Biasa aja" jawab Reyna
"Biasa gimana? Orang tambah cantik gini" ucap Sinta
"Haha udah ah yok ke kamar gue. Gue ada sesuatu buat lo seperti yang gue janjiin waktu SMA dulu" ucap Reyna mengajak Sinta ke kamarnya.
"Sumpah lo beneran inget sama gue? Sampe beliin gue oleh-oleh?" Ucap Sinta
"Mana mungkin lupa sih" ucap Reyna.
"Yeeee jadi makin sayang deh sama Reyna" ucap Sinta senang.
"Udah nggak usah bucin" ucap Reyna
"Haha lagian gue nggak bisa bucin kek gini sama pacar gue" ucap Sint
"Lo punya pacar? Siapa? Cerita dong" tanya Reyna. Sudah banyak cerita yang dia lewatkan bersama sahabatnya itu.
"Sama Devan" ucap Sinta
"Devan? Temennya Reyhan kan?" Tanya Reyna
"Siapa lagi kalau bukan dia hehe" ucap Sinta malu-malu.
"Wahh selamat yah, nanti gue minta PJ boleh ya"
"Enak aja. Orang gue jadian udah lama, kok masih minta PJ aja" ucap Sinta
"Yaa biarin lah, udah yuk kekamar gue" ajak Reyna lalu mereka pun bergegas menuju kamar.
***
Gimana guys? 😪
Sumpah ini ngaret banget, maaf ya yang udah nunggu. Tapi bentar lagi End kok guys. Sad ending gpp kan ya 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan Reyna [COMPLATE]
Ficțiune adolescențiMove on itu memang sangat sulit bagi orang yang terlalu dalam mencintai. Tapi yang lebih sulit itu adalah ketika kita mencintai seseorang yang belum bisa move on dari masa lalunya. Apa itu yang namanya egois? ingin mendapatkan yang baru namun tak bi...