Sudah 2 hari Reyna tidak masuk ke sekolah, sebenarnya dia ingin sekali ke sekolah tapi karena abangnya lah dia tak diizinkan kemana-mana bahkan keluar rumah pun tidak boleh.
Selama 2 hari pula Reyna uring-uringan karna hpnya masih disita oleh abangnya.
Yang dia lakukan hanya menonton drama Korea di laptopnya sepanjang hari.
Reyna sungguh tak mengerti pada abang satu-satunya itu.
"Ahh bosen banget, pengen sekolah" gumam Reyna sambil mempause drama Korea yang diplaynya.
"Kenapa sih gue nggak bisa hidup normal kayak yang lain. Gue pengen sembuh dari trauma ini hiks . . ." Reyna terisak.
"Lebih baik mati dari pada harus ngerasain sakit yang kek gini" ucap Reyna lagi.
"Huusssttt . . . Nggak boleh ngomong gitu" ucap seseorang tiba-tiba masuk kedalam kamar Reyna. Dia adalah Rakha.
"Aku bosen bang" ucap Reyna
"Besok kamu boleh sekolah" ucap Rakha membuat Reyna tak percaya.
"Bener? Nggak bohong kan?" Tanya Reyna memastikan.
"Iya, tapi kamu harus minum obat dulu" ucap Rakha sambil memberikan obat dan segelas air putih pada Reyna.
"Bang, aku nggak sakit" ucap Reyna dengan mata yang kembali berair.
"Abang tau, tapi ini demi kamu. Biar kamu cepet sembuh" ucap Rakha sedih mengingat kondisi adiknya yang masih dibalut oleh trauma yang mendalam.
"Bang ..."
"Minum yah, biar kamu tenang. Abis itu Abang kembalikan hp kamu" ucap Rakha.
Lalu dengan terpaksa Reyna pun meminum obatnya itu.
"Pinter, nih Abang kembaliin hp kamu dan selesain masalah kamu sama Reyhan" ucap Rakha
"Maksud Abang?" Tanya Reyna tak mengerti.
"Putusin Reyhan" ucap Rakha membuat Reyna terkejut mendengarnya.
"Tapi kenapa? Kenapa Abang nyuruh Reyna putus sama Reyhan, Reyhan nggak salah apa-apa bang" ucap Reyna
"Dia nggak baik buat kamu, nggak bertanggung jawab dan Abang nggak suka" ucap Rakha
Reyna menangis tanpa suara, hatinya begitu sakit saat Rakha menyuruhnya putus dengan Reyhan cinta pertamanya.
"Bang. . ." Ucap Reyna sambil menggenggam tangan Rakha.
"Abang tau nggak, semenjak aku kenal Reyhan aku jadi lebih sedikit terbuka dan rasa trauma aku sedikit berkurang" ucap Reyna
"Tapi kamaren dia buat kamu trauma lagi kan?" Ucap Rakha menahan emosinya.
"Bang hiks . . ." Reyna tak mampu berkata-kara lagi. Reyna takut jika abangnya marah dan mengamuk hanya karna masalah cintanya.
"Istirahat" ucap Rakha lalu dia segera keluar dari kamar Reyna.
Tinggallah Reyna sendiri dikamarnya. Dia menangis tak kuat dengan keadaan yang sekarang. Reyna harus bagaimana? Melepaskan orang yang dicintai? Rasanya sepertinya sangat sulit dan sakit.
"Mungkin setiap masalah ada jalannya, dan gue bakal lewatin semua sendiri dan menyelesaikannya sendiri dengan segala cara yang bisa gue lakuin"
"Lekas sembuh hati, semoga gue bisa lebih kuat"
Ngaret banget ni cerita
Maafin yah. Jangan bosen nunggu update selanjutnya.
See you next part 😘
Babang Reyhan 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan Reyna [COMPLATE]
Teen FictionMove on itu memang sangat sulit bagi orang yang terlalu dalam mencintai. Tapi yang lebih sulit itu adalah ketika kita mencintai seseorang yang belum bisa move on dari masa lalunya. Apa itu yang namanya egois? ingin mendapatkan yang baru namun tak bi...