"Dari awal aku melihatmu, senyummu lah yang membuat jantungku berdetak tidak seperti biasanya"
Reyhan sedang duduk dikantin sambil memainkan hp nya, dia sedang menunggu Devan dan Denis untuk pulang bareng nantinya.
"Ck! Lama banget sih tuh orang berdua" ucap Reyhan kesal karna sudah terlalu lama menunggu dua curut itu sendiri dikantin.
"Coba aja kalau ada Thela, pasti gue nggak sendiri, udah kayak tiang listrik aja gue"
Brukk . . .
Terdengar suara orang menabrak sesuatu.
Mata Reyhan pun mengarah ke sumber suara."Aduh maaf mbak, nggak sengaja. Maaf banget ya mbak" ucap pelayan kantin karna dia sedang menabrak seseorang.
"Iya nggak papa kok" ucap wanita itu sambil membersihkan bajunya yang tertumpah jus lalu dia tersenyum kepada pelayan kantin itu.
"Reyna" batin Reyhan saat melihat orang yang ditabrak pelayan kantin itu yang ternyata adalah Reyna.
Seseorang yang sudah lama pergi meninggalkannya tanpa pamit dan membuat dia rindu setiap hari.
Melihat Reyna yang sudah pergi dari kantin Reyhan pun segera mengejarnya namun langkahnya terhenti saat kedua temannya datang dan menahan tangan Reyhan."Eh mau kemana lo? Kita udah dateng lo malah pergi" ucap Devan.
"Bisa lepasin gue nggak?" Ucap Reyhan dengan sorot mata tajam
"Eh kenapa lo? Mau ngejar siapa? Kayak takut kehilangan banget" ucap Denis
"Reyna" jawab Reyhan
"Reyna?" Ucap Devan dan Denis bersamaan.
"Lepasin gue" ucap Reyhan menarik tangannya yang ditahan oleh Devan.
"Reyna belum mau ketemu sama lo Rey, please deh lo jangan gegabah dulu" ucap Denis
"Tapi gue. . ." Ucap Reyhan terpotong.
"Iya gue tau, mending kita pulang dulu deh. Lo kayaknya lagi kacau banget" ucap Denis
Akhirnya Reyhan pun pasrah, mungkin dilain waktu dia akan bertemu lagi dengan Reyna. Orang yang selama ini masih menempati ruang special dihati Reyhan.
•••
Reyhan sedang bermain game di laptonya, saat ini memang dia sudah berada dirumahnya.
Tiba-tiba hp nya berdering tanda ada panggilan masuk.
Reyhan menjeda gamenya dan langsung menerima panggilan telpon yang ternyata dari Thela.
"Lo kemana aja sih, dari kemaren ditelponin nggak diangkat" omel Reyhan saat menerima telpon dari Thela.
"Ya ampun Rey, baru juga gue nelpon udah marah-marah aja"
"Gue nggak marah. Cuma kesel aja"
"Ciyee kangen ya sama gue haha"
"Banget, cepet pulang dong" pinta Reyhan
"Lo kira deket apa? Udah deh lo nikmatin kesendirian lo aja haha"
"Seneng banget bikin gue kangen yaa" ucap Reyhan
"Haha enggak juga sih. Btw gue nggak kangen tuh sama lo haha" ucap Thela
"Ohh gitu? Yaudah gue tutup telponnya ya"
"Eehh jangan, gitu aja ngambek iihh"
"Abisnya elo nyebelin"
"Tapi ngangenin kan"
"Iya, udah ah gue mau ngegame dulu bye"
"Yaudah sana, jangan lupa makan Rey. Nanti lo sakit entar siapa yang mau manjain lo selain gue haha"
"Iya udah yaa, lo juga jangan lupa makan, obat maag jangan lupa juga diminum" pesan Reyhan
"Iya mas bro bye" ucap Thela lalu panggilan pun terputus.
Hubungan seperti apa yang mereka jalani sekarang? Bukan pacar tapi berasa kayak orang lagi pacaran. Mungkin saja semacam Teman tapi mesra, lagian tidak mungkin cowo dan cewe itu bersahabat sedekat itu.
Paling tidak diantara mereka ada yang memendam rasa lebih dari sahabat.
Atau mungkin keduanya saling menyimpan rasa? Hanya mereka yang tau perasaan mereka masing-masing.***
Segitu dulu guys 😄
Maaf kelamaan ngaret, tapi aku percaya kalian pasti nunggu sampe ending iya kan?? Ayo tebak sad ending or happy ending??
Kalian dukung siapa nih?
#ReyhanReyna
#ReyhanThela
Nih guys fackboy nya . . .
Enaknya diapain yahh 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan Reyna [COMPLATE]
Novela JuvenilMove on itu memang sangat sulit bagi orang yang terlalu dalam mencintai. Tapi yang lebih sulit itu adalah ketika kita mencintai seseorang yang belum bisa move on dari masa lalunya. Apa itu yang namanya egois? ingin mendapatkan yang baru namun tak bi...