"Jika memang benar kita ditakdirkan untuk bersama lagi, lantas mengapa aku harus takut kamu kelain hati?"
Hari ini Reyna dan Sinta pergi shopping ke mall. Rasanya Reyna sangat senang karna bisa menghabiskan waktu dengan sahabat SMA nya itu.
"Abis ini kita kemana?" Tanya Reyna pada Sinta yang sedari tadi fokus pada hpnya.
"Kita ke cafe dulu ya, pacar gue pengen ketemu soalnya" ucap Sinta
"Devan?" Tanya Reyna
"Iya, siapa lagi pacar gue kalau bukan dia? Udah yuk ikut gue sini" ucap Sinta lalu dia menarik tangan Reyna menuju cafe yang ada didalam mall itu.
Ternyata Sinta benar-benar mengajak Reyna untuk menemui Devan. Bahkan bukan hanya Devan yang ada disana tapi ada Denis dan juga Reyhan.
"Eh pacar gue udah dateng. Sini duduk dulu" ucap Devan pada Sinta.
"Reyna juga disini?" Ucap Denis. Reyhan sedari tadi menatap Reyna yang masih berdiri.
"Duduk dulu Rey" ucap Devan pada Reyna. Mau tidak mau Reyna pun duduk dikursi kosong yang ada tepat disamping Reyhan.
Dengan perlahan Reyna pun duduk dan meletakkan barang belanjaannya dibawah.
"Ya Allah, kejombloan gue makin berasa disini" sindir Denis
"Hahaha makanya balikan gih sana sama mantan" ucap Devan.
"Udah deh nggak usah bahas mantan. Males gue" ucap Denis.
"Udah sih kenapa pada ribut. Mending pesenin gue minum sama Reyna aus tau muter-muter mall" ucap Sinta
"Iya soyongkoh, lagian siapa juga yang nyuruh muterin mall" ucap Devan
"Iisshh nyebelin banget sih lo. Nggak jadi nikah nii" ancam Sinta pada Devan membuat Devan terdiam membisu.
"Wahaha mantep juga tuh anceman lo sin" ucap Denis yang tertawa terbahak-bahak.
Sedangkan sedari tadi Reyhan dan Reyna hanya diam didalam kecanggungan. Mereka hanya memperhatikan teman-temannya yang sedari tadi ribut.
"Eh Reyna mau pesen minum apa?" Tanya Devan.
"Apa aja" jawab Reyna
"Lo mau pesen lagi nggak Rey?" Tanya Devan pada Reyhan.
"Nggak" jawab Reyhan
"Yaudah bentar yah gue pesen minuman dulu" ucap Devan pada teman-temannya.
"Eh btw gue mau duluan aja, nggak enak gue disini jadi nyamuk doang haha bye" ucap Denis lalu dia pergi.
"Aneh tu orang" gumam Sinta
Devan pun kembali duduk disamping Sinta.
"Denis mana?" Tanya Devan
"Balik duluan" jawab Reyhan
"Oh, bagus deh kalau kayak gitu. Kasian juga kan dia jadi nyamuk disini haha" ucap Devan lalu tertawa.
"Maksudnya jadi nyamuk apaan?" Batin Reyna bertanya-tanya.
"Oh iya nih, abis ini gue mau ngajak Sinta jalan dulu. Lo nggak papa kan Rey pulang sendiri?" Ucap Devan pada Reyna
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan Reyna [COMPLATE]
JugendliteraturMove on itu memang sangat sulit bagi orang yang terlalu dalam mencintai. Tapi yang lebih sulit itu adalah ketika kita mencintai seseorang yang belum bisa move on dari masa lalunya. Apa itu yang namanya egois? ingin mendapatkan yang baru namun tak bi...