"Aku yang akan mundur"
Hari ini hari yang sangat melelahkan bagi Reyna, karna seharian dia mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen yang juga belum kelar.
Karna Reyna belum makan sedari tadi siang, dia pun memutuskan untuk pergi ke cafe dekat dengan kampus.
Apa kabar Reyhan? Sudahlah lupakan dia. Semenjak Reyhan meninggalkan Reyna di restoran 3 hari yang lalu, Reyna tidak ada berkomunikasi lagi dengan Reyhan.
Entahlah, Reyna malas membalas chat dari Reyhan ataupun menerima panggilan masuk yang berpuluh-puluh kali dari Reyhan.
Saat Reyna sedang fokus pada makanannya. Tiba-tiba ada seseorang yang duduk dikursi yang ada didepanmu.
"Hai" sapa orang itu, Reyna pun menoleh pada orang itu yang ternuata adalah Thela.
"Oh hai" sapa Reyna kembali dengan ramah.
"Boleh duduk disini kan?" Tanya Thela.
"Iya boleh, silahkan" jawab Reyna.
"Kebetulan aku liat kamu lagi disini jadi aku samperin sekalian mau ngomong juga" ucap Thela
"Boleh, mau ngomong apa? Atau kamu mau pesen dulu?" Tanya Reyna
"Nggak usah aku udah makan kok. Kamu abisin aja dulu makannnya abis itu baru aku cerita" ucap Thela.
Perasaan Reyna sudah tidak enak, ada banyak pikiran-pikiran negatif yang bermunculan seketika saat melihat Thela.
Setelah Reyna menyelesaikan makanannya. Dia pun menatap Thela yang kini sedang sibuk dengan hp nya.
"Mau ngomong apa nih? Kayaknya penting banget?" Ucap Reyna sambil melap bibirnya dengan tisu.
"Kamu udah selesai?" Tanya Thela
"Iya udah kok. Ngomong aja langsung" ucap Reyna
"Uumm... Jadi gini aku mau cerita tapi kamu jangan marah yah" ucap Thela
"Mau cerita apa emang?"
"Ini tentang Reyhan" ucap Thela membuat Reyna kaget dan jantungnya berdegup dengan kencang saat mendengar nama Reyhan.
"Kenapa Reyhan?" Tanya Reyna penasaran.
"Aku suka sama Reyhan" ucap Thela
Bagai tersambar petir, hati Reyna seketika nyeri tiada tara mendengar pengakuan dari mulut Thela itu.
Reyna mencoba menetralkan perasaanya agar dia tidak mengeluarkan ekspresi yang bisa membuat Thela curiga.
"Kamu suka Reyhan?" Tanya Reyna. Bodoh mengapa bertanya balik seperti itu. Jelas-jelas Thela sudah mengatakannya tadi.
"Iya" jawab Thela.
"Sejak kapan?" Tanya Reyna penasaran padahal hatinya masih terasa nyeri.
"Sejak pertama kali bertemu dikampus. Sejak dia menolongku waktu itu" jawab Thela jujur.
"Terus kalau kamu suka sama Reyhan kenapa kamu bilang sama aku? Harusnya bilang ke orangnya langsung dong" ucap Reyna.
"Aku belum berani bilang" jawab Thela.
Terus tujuannya ngasih tau Reyna apa? Bikin sakit hati aja. Dia yang punya perasaan, orang lain yang dibikin sakit hati. Padahal kan Thela tau kalau Reyhan masih mencintai Reyna.
"Bilang aja. Ngapain takut. Dia nggak bakal gigit kamu haha" ucap Reyna masih sempat saja bercanda disaat hatinya sedang hancur.
"Aku mau nanya sama kamu. Kamu nggak pacaran kan sama Reyhan?" Tanya Thela
"Enggak kok" ucap Reyna jelas.
"Aku masih punya kesempatan nggak yah buat dapetin hatinya?" Pikir Thela
"Masih kok" jawab Reyna.
"Kalau suka tuh segera kasih tau orangnya. Kalau kamu cuma pendem doang dia nggak bakal tau dan nggak bakal peka juga kan? Sebelum dia memiliki yang lain, setidaknya kalau udah diungkapin dia jadi tau dan kamu juga bakal lega setelah itu. Masalah dia juga suka atau enggak sama kamu itukan urusan belakangan, kalian kan juga sahabatan udah lama"
"Tapi aku takut kecewa"
"Itu kan udah resiko. Berpikir positif aja kalau dia juga suka sama kamu. Karna kadang segala sesuatu terjadi emang dari pikiran kita. Kalau kita yakin, apapun bisa terjadi kan?"
"Iya bener. Aku bakal bilang sama dia nanti" ucap Thela
Reyna hanya tersenyum dibalik rasa sakit yang masih tersisa. Bijak sekali dia memberi saran kepada Thela disaat hatinya rapuh seperti ini.
"Yaudah aku duluan yah. Nanti kita ketemu lagi" ucap Thela lalu pergi meninggalkan Reyna.
"Kalau emang bener dia suka, aku bakal mundur" batin Reyna sambil mengelus dadanya berharap dia ikhlas dengan semua keputusannya.
Hari yang melelahkan untuk badan dan juga hatinya.
***
Jadi sedih 😪
Rumit banget sih
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan Reyna [COMPLATE]
Fiksi RemajaMove on itu memang sangat sulit bagi orang yang terlalu dalam mencintai. Tapi yang lebih sulit itu adalah ketika kita mencintai seseorang yang belum bisa move on dari masa lalunya. Apa itu yang namanya egois? ingin mendapatkan yang baru namun tak bi...