Bab 1 Perkenalan

620 110 79
                                    

Nama gue Erlina Arynda Akbar panggil aja gue Erlin atau Er. Gue anak kedua dari dua bersaudara, kakak gue bernama Ania Meysa Akbar, papa gue bernama Rendy Akbar dan mama gue bernama Risma Harni Kartika.

Gue saat ini duduk di bangku kelas 9 di salah satu SMP Negeri favorit yang ada di Semarang, gue sekolah di SMP Negeri 3 Semarang. Gue termasuk siswa famous di SMP gue, secara gue itu ikut jadi anggota OSIS (yups organisasi siswa intra sekolah) jabatan gue jadi sekertaris. Kadang bisa dibilang OSIS itu cuma disuruh-suruh sama aja kaya babunya para guru. Bisa dibilang gitu juga, tapi gue bangga bisa ikut berpartisipasi dalam memajukan SMP gue.

Gue juga termasuk siswa berprestasi di sekolah gue dari kelas 1 sampai 6 SD dan kelas 7 sampai 8 SMP gue selalu ranking satu di kelas dan gue jadi bintang kelas. Jadi anak emas nya guru-guru. Dan gua selalu mengikuti lomba olimpiade gitu. Ck....sombong dikit gapapa lah ya.

Hari ini adalah hari pertama gue masuk ke kelas 9 dan pastinya teman sekelas gue beda lagi. Hari ini OSIS dapat tugas dari kesiswaan buat menempelkan pembagian nama-nama siswa siswi di setiap kelas. Yah gue intip dong gue di kelas apa dan gue di kelas 9E. Pembagian muridnya diacak, nggak dikelompokan kaya pas kelas 7 dan 8, dimana semua siswa siswi yang pintar dijadikan satu di kelas unggulan, gue dulu kebagian kelas unggulan mulu. Tau nggak? kalo di kelas unggulan itu nggak enak, bayangin aja teman-teman gue dulu pada terobsesi buat jadi ranking satu. Yang namanya teman kocak itu nggak ada, nggak asik sama sekali pokoknya. Untung gue ada sahabat yang super receh mereka nggak terobsesi kaya yang lain. Mereka itu Retno Dwi ambarsari, Nismayatul Hidayah, dan Susi Hastari mereka sohib gue sejak kelas 7 sampai sekarang.

Balik lagi ke pembagian kelas, gue kebetulan satu kelas sama Amanda. Emang sih Amanda dulunya nggak pernah satu kelas sama gue, tapi Amanda satu organisasi sama gue, dia juga ikut OSIS jabatannya bendahara gitu. Jadi gue sudah akrab sama dia. Dia itu Amanda Kaila Az-Zahra, sohib gue sekarang.

"Eh Manda lu satu kelas sama gue. Ntar lu duduk sebelah gue aja ya !" kataku sedikit berteriak pada Amanda karena Amanda menempelkan kertas tadi di jendela kelas sebelah.

"Ahh masaaaaa. Oke siap slurrr ntar gue duduknya sama lo aja kalo gitu." jawab Manda.

"Oke sip kalo gitu, awas aja nanti kalo lo duduk sama yang laen." ancam gue sambil menatap tajam Manda.

"Ihh lo tuh ya pake ngancem segala. iya iya gue duduk sama lo." jawabnya sambil bergidik ngeri.

"Hahaha kagak gue becanda aja. Lo serius amat dah. Ya udah lanjutin yuk tugas kita biar cepet kelar." ajakku pada manda.

"Aishh lo mah kebanyakan becanda gue udah takut juga. yaudah yuk lanjutin." kata Manda sambil geleng-geleng kepala.

"Hahaha maapkeun." kataku sambil menunjukan dua jari membentuk huruf V.
Manda hanya terkekeh geli melihat sikap gue. Dia sudah tidak kaget lagi kalo gue emang receh orangnya suka becanda mulu.

Lalu kita melanjutkan tugas dari kesiswaan tadi. Tak berseling lama tugas kita selesai juga. Siswa-siswi lainnya berhamburan mencari nama mereka di setiap kelas memastikan mereka ada di kelas apa, gue dan Manda mah santuy udah tau kelasnya. Gue dan Manda lalu masuk menuju kelas, dan kita memilih bangku paling depan. Kenapa gue milih depan? Karena mata gue itu minus dan gue malu pake kacamata hehe.

Tak lama kemudian teman-teman sekelas gue udah pada di depan kelas dan hendak masuk ke kelas, mereka masuk dengan nafas terengah-engah karena habis lari mencari memastikan nama mereka ada di kelas mana.

"Buset gue sekelas sama lo Er, nggak di organisasi nggak di sini lo mulu.'' ucap Syafi'i yang baru masuk ke kelas.

Ahmad imam Syafi'i ini ketua OSIS yang paling receh kalo di depan temen-temen OSIS, tapi dia juga paling galak dan tegas dihadapan siswa lain.

"Woyyy kita satu kelas mamen." ucap Nanang heboh pada gue dan Manda juga Syafi'i. Dia juga salah satu anggota OSIS.

Muhammad Nanang Darmiyanto ini paling ganteng dan kece di antara para anggota OSIS lainnya sayangnya dia agak gesrek dan gak bisa bilang huruf R atau cadel. Hahaha kadang dia juga sering dibuli gara-gara itu.

Dan teman-teman sekelas gue pun akhirnya duduk dengan tenang dan senyap karena guru datang coyyy jadi pada diem. Kalo jamkos mah tu mulut pada kaya kaleng rombeng trus kelas udah kaya pasar.

Di sebelah tempat duduk gue itu ada anak cowok namanya Azzam Fahmi Adisaputra atau biasa dipanggil Azzam. Ya gue cuma kenal namanya karena dulu pas kelas 8, kelasnya sebelahan sama kelas gue. Dia itu keliatan paling kalem dan pendiem di kelas gue daripada cowok-cowok lainnya yang udah pada ganjen dan ribut sendiri. Apa karena dia ga punya temen di kelas ini? karena dia itu dari kelas 8B dan kebetulan di kelas gue yang dari kelas 8B itu cowoknya dia sendiri.

Azzam duduk di samping Febry Maulana. Awal masuk sekolah palingan cuma perkenalan meskipun udah ada yang kenal sih, tapi kan kita awalnya dari kelas yang berbeda jadi tetep harus kenalan dong. Satu persatu teman gue memperkenalkan diri dan sekarang giliran gue untuk memperkenalkan diri.

"Perkenalkan nama saya Erlina Arynda Akbar panggil aja Erlin atau Er." ucapku.

"Hayy Erlin." sapa teman-teman sekelas gue
Sambil tersenyum kepada gue.

"Udah kenal, gosah kenalan lagi." kata Nanang.

Gue hanya menatap tajam ke arahnya, seakan-akan gue mau bunuh tuh anak rese.

"Oke saya dari kelas 8A dan sekarang saya satu kelas sama kalian." ucapku sambil tersenyum hangat.

"Saya lahir di Jepara, 17 Februari 2002, hobby saya membaca novel, dan saya suka sekali dengan photography. Sekian terimakasih." ucapku, tak lupa gue tersenyum kembali kearah mereka, sambil gue berjalan menuju tempat duduk gue.

Kenapa disitu gue pake kata saya. Ya kalo gue perkenalkan pake kata gue kayaknya gak sopan banget, jadi gue ganti pake kata yang lebih formal. Sekarang giliran Azzam yang memperkenalkan diri.

"Perkenalkan nama saya Azzam Fahmi Adisaputra biasa dipanggil Azzam, saya lahir di Semarang, 17 Januari 2001, hobby saya main game online dan saya suka dengan photography, sekian terimakasih." Lalu dia kembali ke tempat duduknya.

"Buset dah tuh anak tanggal lahirnya hampir sama kaya gue. Kalo gue 17-2-2 dia 17-1-1, mana hobby kita hampir sama pula." Batin Erlina.

Satu persatu memperkenalkan diri mereka dan tak lama kemudian selesai, bertepatan dengan bel istirahat berbunyi menandakan waktunya istirahat. Gue dan yang lainnya segera ke kantin dong. Cacing-cacing di perut gue pada bersenandung ria minta makan ckckck.....

Gue lupa kasih tau kenapa tempat lahir gue di Jepara karena gue dulu lahirnya di sana yups di bumi Kartini itu. Gue kecil di sana trus gue sekolah SD di salah satu SD yang ada di Jepara, lalu gue pas SMP pindah ke Semarang karena ayah gue kerja di sana yaudah sekalian menetap di Semarang.
.

.

.

.

.

.

🌎Jpr,17 Maret 2020
📕Problematika rasa
🍒Erika aryn

maaf ya kalo typo sama ceritanya absurd maklum ini cerita pertama gue solanya😭
Bye-bye semoga gue bisa lanjutin ni cerita absurd ini huaaa. Mohon krisarnya 🙏
See you next chapter ❤️

Jangan lupa baca Al-Qur'an ❤️

Problematika Rasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang