Bab 33 Terlanjur Baper

203 19 4
                                    

Persahabatan sering berakhir dengan cinta, tetapi cinta kadang berakhir bukan dengan persahabatan

~Problematika Rasa~

Erlina POV

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Saat detik berganti menit, menit berganti jam, dan jam berganti hari. Hari demi hari telah berlalu. Seperti biasanya setiap malam minggu gue dan Manda selalu keluar untuk menikmati secangkir kopi ataupun boba.

Itu sudah menjadi rutinitas mingguan gue dan manda. Apa salahnya jika cewek suka ngopi ? nggak apa-apa kan ? toh gue jarang pesan yang mengandung caffein, biasanya gue pesan yang non caffein.

Kali ini bukan gue yang jemput Manda, melainkan Manda yang jemput gue. Janjian berangkat habis isya' tapi sampai sekarang Manda belum datang juga.

Setelah sekian lama menunggu akhirnya Amanda datang juga. Amanda lantas mengirimkan pesan kepada gue.

From : Manda
Gue udah di depan, tadi gue udah mencet bel rumah lo, gue juga udah salam tapi nggak ada yang respon.

To : Manda
Pantes nggak ada yang respon. Lah gue aja di kamar. Dan kamar gue di lantai atas
Kalau papa sama mama
palingan juga pacaran

From : Manda
Ouh ya udah kalau gitu buruan keluar, bukain pintunya. Gue udah digigitin nyamuk nih. Cepetan nggak pakai lama ya bambank

To : Manda
Iya-iya bawel lo.
Bentar gue ambil tas dulu.

From : Manda
Asiyapppp

"Tuh kan dia itu cocoknya jadi adiknya Atta." Ucapku terkekeh kala membaca pesan Manda.

Gue tak berniat membalasnya. Tanpa babibu gue mengambil tas dan buru-buru turun.

Gue membukakan pintu dan yah benar saja Manda sudah memasang muka betenya itu. Mungkin karena dicium banyak nyamuk.

"Hehehe lama ya buk ?" tanyaku

"Gue sengaja molor-molorin datengnya biar gue pas ke sini lo udah siap. Nah malah belum siap juga." gerutu Manda.

"Gue udah siap dari tadi. Berhubung lo lama ya gue tinggal rebahan sambil main handphone dulu." balasku.

"Jangan kebanyakan cingcong yuk berangkat." ajaknya.

"Eh papa sama mama lu mana ? gue mau pamitan nih," tanya Manda.

"Tadi sore gue udah izin sama papa dan mama kalau gue malamnya mau pergi sama lo. Trus mereka ngijinin deh. Jadi sekarang kita langsung berangkat." balasku. Amanda mengangguk setuju.

"Nanti pulangnya jangan lewat jam sembilan ya Man. Bisa-bisa gue kena omel papa gue." pintaku.

"Gue juga kalau telat pulangnya nanti gue kena semprot emak gue." tutur Manda.

Sejurus kemudian Manda melajukan motornya membelah kota Semarang. Kelap-kelip lampu jalanan, membuat kota Semarang semakin indah.

"Nih mau ngopi apa ngeboba ?" tanyaku.

"Ngopi aja yah." balasnya sedikit berteriak karena bisingnya jalanan.

Problematika Rasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang