Bab 58 Yang Terbaik

21 3 0
                                    

"Jika kau mencintai seseorang, masukkanlah ia dalam doamu tanpa sepengetahuannya. Beginilah cinta yang indah dan mendekatkan kepada Allah."

~Habib Muhammad Al-Bagir Bin Alwy Bin Yahya~

Author POV

Selepas mengurus toko bukunya, Fahri pulang ke kostan. Fahri mengendarai kuda besi kesayangannya untuk membelah lalu lalang kota Semarang.

Tak membutuhkan waktu lama untuk sampai di kostan. Hanya lima belas menit untuk sampai di sana. Setelah sampai Fahri memarkirkan sepeda motor. Kemudian Fahri bergegas mandi untuk melepas kepenatan ini.

Setelah selesai membersihkan diri serta beres-beres rumah. Fahri kembali berkutat dengan laptopnya, banyak tugas kuliah yang harus ia kerjakan.

Tiba-tiba wajah Erlina melintas begitu saja di pikiran Fahri. Seketika Fahri kembali mengingat pertemuan pertamakali dengan Erlina. Saat ia tidak sengaja menabrak Erlina, saat di pantai Jepara. Dan saat kembali bertemu dengan Erlina di kampus.

"Sungguh lucu ya kalau di pikir-pikir." Kata Fahri seraya terkekeh.

"Ternyata dia mahasiswi baru di kampus saya." Kata Fahri lagi.

"Tapi saya masih penasaran, siapa laki-laki yang berbicara dengannya tadi." Saya bergumam.

"Astaghfirullah Fahri, kenapa kamu memikirkan yang bukan mahrammu. Ingat dosa Fahri dosa." ucapnya seraya mengusap wajahnya berharap tak memikirkann Erlina lagi.

Fahri memutuskan kembali fokus pada tugas-tugas yang diberikan dosennya. Ia harus menyelesaikannya malam ini juga, karena besok harus di kumpulkan tepat waktu.

Drtt Drttt ting ting ting...

Handphone Fahri berbunyi, alhasil membuyarkan kefokusannya. Fahri membuka benda pipihnya itu, ternyata ada panggilan whatsApp dari Samudra. Fahri lalu menjawab panggilan itu.

"Assalamualaikum Sam." ucapnya memberi salam

"Waalaikumsalam bang," balas Samudra.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Bang, abang sibuk nggak. Ketemu di caffe one zone bisa.? Ada yang mau Sam bahas nih sama abang, buat acara pernikahan mas Fero lusa nanti." Jawab Samudra. Mas Fero adalah kakaknya Samudra yang akan menikah pada lusa nanti.

"Emm. Kalau buat ketemu di caffe one zone kayanya abang tidak bisa Sam. Soalnya masih banyak tugas kuliah yang harus abang selesaikan. Besok harus dikumpulkan pagi-pagi juga." Jelas Fahri tak enak hati.

"Tapi kalau mau bahas buat nikahannya Fero abang bisa saja. Kamu saja yang ke kostan abang. Kita bahas di sini, kan abang bisa sekalian bahas sekalian nyelesaiin tugas kuliah. Kebetulan ada juga yang mau abang tanyain ke Samudra." Ucapnya lagi kepada Samudra.

"Siap bang, bentar lagi Sam meluncur nih. Nanti Sam bawain kopi deh, kebetulan Sam lagi di caffe one zone." Balasnya.

"Oke," ucapku.

"Assalamualaikum bang Fahri." Kata Samudra.

"Waalaikumsalam." Balas Fahri seraya mengakhiri panggilan WhatsApp dari Samudra.

***

Tak berseling lama suara sepeda motor terdengar dari luar. Yah kalian pasti sudah tau kalau itu suara sepeda motornya Samudra. Ia mengunjungi kostan Fahri sembari menenteng plastik yang didalamnya terdapat dua cup kopi arabica yang barusan ia beli dari caffe one zone.

Setelah mengucapkan salam dan Fahri mempersilahkannya masuk. Samudra meletakkan dua kopi arabica tersebut di atas meja yang berada di ruang tamu kostannya Fahri.

Problematika Rasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang