Bab 31 Pepet terossss

215 24 97
                                    

"Percayalah setiap candaan pasti ada perasaan dan setiap perasaan tak pantas dibuat candaan"

~problematika rasa~

Nb : jadilah reader yang baik. Yang selalu meninggalkan jejaknya setelah selesai membaca❤️
Jangan jadi silent reader ya  :"(

Semburat warna jingga terbentang di langit, matahari mulai menenggelamkan dirinya. Senja yang begitu indah menampakkan wajahnya memberitahukan bahwa sebentar lagi kekasihnya akan datang, yah kekasihnya yang bernama malam.

Cobalah jadi malam agar lo tahu rasanya rindu, dan jadilah senja sesekali agar lo tahu artinya menanti.

Di dalam dekapan sang senja,  gue mengharapkan sebuah asa, yang dapat membuat semesta yang fana menjadi semesta yang penuh warna.

Sore ini gue berada di kebun belakang rumah. Kali ini gue menikmati senja di kebun mama. Gue selalu menyukai senja, walaupun dia datang hanya sebentar tapi setidaknya dia meninggalkan warna indahnya.

"Gue nggak habis pikir sama sikap Azzam ke gue akhir-akhir ini. Apa iya dia suka sama gue ?" gumamku. Akhir-akhir ini Azzam selalu bersikap manis pada gue.

"Ah sepertinya nggak mungkin. Gue tau tipe cewek yang Azzam, dan gue bukan termasuk tipe cewek yang Azzam suka." ucapku.

"Ngapain juga gue mikirin dia suka sama gue atau nggak. Bodoamat lagian gue juga nggak suka sama dia. Dia itu badboy, yah walaupun humoris juga sih. Tapi gue nggak akan kecantol sama rayuan mautnya itu. Ya kali gue suka sama sahabat sendiri." gerutuku.

Tiati ke makan omongan sendiri
~author 😂

Klunting... klunting...

"Pasti pesan dari Azzam lagi" ucapku yakin. Pasalnya akhir-akhir ini yang sering ngechat gue adalah Azzam.

Gue membuka pesan whatsapp, dan benar chat teratas tertera nama Azzam.

"Tuh kan tebakan gue benar. Kalau notifikasi tadi pesan dari Azzam." gumamku.

From : Azzam 🙄
Halu bee 😙

"Dih kemarin-kemarin panggil Herpina trus sayang ini panggil bee," gerutuku kala membaca pesan dari Azzam.

To : Azzam 🙄
Bee... bee...
emangnya gue lebah apa !

From : Azzam 🙄
Itu panggilan sayang goblok :v
Dasar tololnya sampai tulang-tulang.

To : Azzam 🙄
Anjay, elo malah tololnya
kaya pipa rucika.

From : Azzam 🙄
Kok pipa rucika sih sayang ?

To : Azzam 🙄
Iya kaya pipa rucika, kan elo tololnya mengalir sampai jauh :v

From : Azzam 🙄
Yee babi -_-

To : Azzam 🙄
Apa !!!!
Coba tulis sekali lagi.
Tulisan yang tadi buram -_-

From : Azzam 🙄
Maksud gue tadi baby :v
Coba lo lihat gue nanti nggak bakalan buram

To : Azzam 🙄
Bullshit.

Problematika Rasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang