Bab 57 Target dan Takdir

17 3 0
                                    

"Apapun yang menjadi takdirmu, pasti akan mencari jalannya sendiri untuk menemukanmu."

~Ali bin Abi Thalib~


Author POV

"Hai, kita bertemu kembali." Ucap Fahri kembali tersenyum. Erlina hanya tersenyum. Erlina salting mendengar kalimat sederhana yang di ucapkan Fahri.

"Kalian saling kenal ?" Tanya Samudra dan Syakira bersamaan.

"Gak terlalu." Jawab Erlina.

"Iya gak terlalu." Timpal Fahri.

"E...ee.. i..iya Sya katanya kamu mau ke kantin." Ucap Erlina terbata-bata. Erlina mengalihkan pembicaraan.

"Eh iya sampai lupa gue, emm... Manda kemana kok gak ikut sama lo ?" Tanya Syakira.

"Dia udah duluan ke kantin." Jawab Erlina.

"Oh iya Syakira, Erlin. gue sama sepupu gue pergi dulu ya." Ucap Samudra. Erlina mengangguk setuju.

"Iya Sam take care ya. Kak Fahri juga take care." Ucap Syakira.

Fahri dan Samudra melangkah pergi meninggalkan Erlina dan Syakira.

"Sam kamu kenal sama temannya Syakira ?" Tanya Fahri.

"Maksud abang Erlina ?" Samudra balik bertanya. Fahri mengangguk setuju.

"Iya bang gue kenal." Balas Samudra.

"Abang kenapa bisa kenal sama Erlina juga ?" Tanya Samudra.

"Pernah gak sengaja ketemu." Kata Fahri. Samudra hanya ber'oh ria.

"Erlina itu teman dekat kamu ?" Tanya Fahri.

"Bukan teman dekat sih cuma teman satu SMK aja. Jadi gue kenal Erlina itu karena dia sepupunya teman gue." Jelas Samudra.

"Ouh gitu ya." Kata Fahri.

"Iya, dia juga gebetan salah satu teman main gue." Kata Samudra.

"Seriusan. Terus hubungan mereka sekarang?" Tanya Fahri.

"Gak tau bang, tapi kayanya belum jadian deh. Dan teman gue yang suka Erlina juga kuliah di sini lho. Namanya Azzam." Jelas Samudra.

"Ouh, Azzam." Kata Fahri seraya menganggukan kepala.

"Abang kenal ?" Tanya Samudra.

"Enggak," balas Fahri seraya menggelengkan kepala.

"Abang lo kenapa nih, tumben banget kepo sama orang." Kata Samudra curiga.

Fahri menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia bingung harus menjelaskan apa kepada Samudra. Pasalnya ia sendiri juga tak tau sebabnya ia bisa kepo sama orang. Padahal sebelumnya dia tak pernah seperti ini.

Ponsel Samudra tiba-tiba berdering, tertera nama Azzam di layar ponselnya. Samudra mengangkat telepon dari Azzam.

"Bang sebentar ya. Azzam nelpon nih." Ucap Samudra. Fahri mengangguk setuju.

"Oke oke gue ke sana sekarang."kata Samudra kepada Azzam yang berada di ujung sana.

"Bang Fahri, gue duluan ya. Soalnya udah di tungguin sama anak-anak. Pokoknya nanti Samudra yang siapin semua keperluan abi dan uminya abang." Kata Samudra berlalu pergi

"Makasih Sam." Ucap Fahri. Samudra mengacungkan dua jempolnya.

***

Erlina dan Syakira berjalan beriringan menuju ke kantin. Di sepanjang jalan Syakira meminta penjelasan kepada Erlina. Yah penjelasan kenapa tiba-tiba seorang cowok secuek Fahri bisa senyum dan bicara kepada Erlina yang notabenenya seorang mahasiswi baru.

Problematika Rasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang