Bab 28 Hah jadi pinsa ?

205 23 10
                                    

"Jadilah pribadi yang menantang masa depan, bukan pengecut yang aman di zona nyaman"

~Problematika Rasa~

Waktu cepat sekali berlalu, tak terasa kini hari jumat datang kembali. Yah hari yang selalu gue gunakan untuk membolos pramuka.

Seperti biasanya gue, Syakira dan Diana menyusun strategi untuk membolos. Karena kita sudah tau jalan pintas yang baru dan tak akan diketahui oleh bantara.

Jalan pintas itu diberitahukan oleh Samudra dan kawan-kawannya. Saat jam istirahat kedua, sebelum jajan ke kantin tiba-tiba salah seorang bantara datang ke kelas gue.

Seyna Acelia itulah nama yang tertera di nametag. Dia berparas cantik tapi sedikit jutek dan dingin. Dia merupakan anggota bantara.

"Alex, Febry, Diana dan Erlina. Kalian di tunjuk sebagai pinsa. Untuk itu pastikan regu kalian tidak ada yang membolos. Dan kalau ada satu orang saja dalam regu kalian yang bolos, maka pinsalah yang akan bertanggung jawab dan menerima konsekuensinya." ucapnya tegas.

"Nama regu dan anggota yang kalian pimpin akan saya tempel di depan. Sekian terimakasih." ucapnya berlalu pergi.

"Anj*ng napa gue dijadiin pinsa." umpat Alex geram.

"Bangs*t emang nggak bisa bolos deh kalau gini." timpal Diana.

"Padahal strategi sudah disiapkan sedemikian rupa." ucapku kesal.

"Itu biar kalian nggak bolos pramuka." celetuk Lilis.

"Bodoamat nggak peduli gue tetap bolos." ucap Febry.

"Gue ikut lo Feb." ucap Diana, Febry mengangguk. Alex dan Febry memang suka bolos pramuka seperti kita. Tapi dia bolosnya sama anak RPL 1.

"Ayo Er, Sya kita bolos." ajak Diana.

"Tidak untuk kali ini, gue kasihan yang jadi pinsa di regu gue. Nanti kalau gue bolos, dia kena hukuman lagi." ucap Syakira bergidik ngeri.

"Nah gue kan yang jadi pinsa di regu elo," balas Diana, Syakira terkekeh.

"Kuping lo nggak dengar barusan ?" tanyaku geram.

"Lo takut di hukum ?" tanya Diana kepada gue.

"Hah takut ? ya sorry nggak lah. Bukan takut, tapi gue sudah di tunjuk jadi pinsa. Oleh sebab itu gue harus bertanggung jawab penuh atas apa yang sudah di tugaskan untuk gue." jelasku

"Dan kalau lo mau bolos silahkan, tapi maaf Diana gue nggak bisa ikut bolos kali ini." ucapku lagi. Diana memutar bola mata malas.

"Hilih lo semua nggak asik." balasnya mengerucutkan bibirnya kesal.

"Udah jangan cemberut udah jelek malah makin jelek." ejek Syakira pada Diana. Sedangkan Diana menatap tajam ke Syakira.

"Bacot mulu. Dah ayo makan." ajakku.

"Cus gue kali ini mau makan bakso." balas Syakira. Diana bergeming tak menanggapi.

"Ayolah Di, masa gitu aja ngambek sih." ucap Syakira.

"Kata siapa gue ngambek. Yok cacing di perut gue udah pada demo nih." balas Diana terkekeh geli.

Problematika Rasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang