Bab 61 Tak terduga

15 0 0
                                    

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

(QS. Al-Baqarah : 216)


Author POV

Di sisi lain Fahri tengah duduk bersama Samudra. Mereka berdua memang izin tidak berangkat kuliah karena mereka harus menghadiri pernikahan Fero, kakaknya Samudra.

Saat Fahri dan Samudra tengah berbincang-bincang, tiba-tiba Fero datang menghampiri mereka berdua.

"Lo berdua lagi ngomongin apa, kelihatannya asik banget bro." Ucap Fero ikut bergabung dengan mereka berdua.

"Kepo aja lo bang." Kata Samudra. Fero mengacak rambut adiknya itu.

"Ish abang rambut gue jadi berantakan nih." Omel Samudra seraya merapikan kembali tatanan rambutnya.

"Ini pembahasan anak muda Ro." Kata Fahri.

"Yee kaya lo masih muda aja Ri. Lo itu seumuran ya sama gue. Menolak tua aja nih anak." Protes Fero. Fahri hanya terkekeh kecil.

"Kapan lo nyusul gue Ri. Buruan gih, nikah enak tau." Kata Fero.

"Insyaallah secepatnya, doain aja Ro biar saya cepet nyusul." Kata Fahri.

"Pasti Ri gue doain yang terbaik buat lo." Ucap Fero. Fahri menanggapi hanya dengan tersenyum.

"Bang tuh bini lo nungguin, kasian dia clingak-clinguk di sana sendirian." Kata Samudra kala melihat kakak iparnya yang berada di atas panggung pengantin seorang diri.

"Iya-iya." Kata Fero.

"Gue ke sana dulu ya Ri." Ucap Fero lagi.

"Ayang i'm coming." Kata Fero saat menghampiri istrinya.

"Punya abang gini banget dah." Ucap Samudra.

"Yang sabar ya Sam." Kata Fahri sedikit terkekeh.

"Oh iya Sam, abang lupa kan rencananya abang nanti malam mau mengkhitbah calon istri abang. Tapi, abang tidak tau alamat rumahnya." Kata Fahri resah.

"Lah kok bisa nggak tau, gimana tho bang Fahri ini." Ucap Samudra.

"Abang minta bantuan kamu dong Sam. Tolong cariin alamat dia." Pinta Fahri.

"Gimana carinya bang. Gue aja nggak tau siapa yang bakal jadi calon istri abang. Abang kan nggak kasih tau Sam." Ucap Samudra.

"Hehehe, iya-iya abang kasih tau. Erlina orangnya Sam, abang sudah memantapkan hati mau mengkhitbah dia." Kata Fahri.

"Sudah Sam duga. Soalnya abang beberapa kali tanya ke gue tentang dia." Kata Samudra.

"Tapi gue juga nggak tau alamat rumahnya bang. Soalnya gue tau dia itu karena dia sepupunya teman SMK gue." Kata Samudra.

"Yah gimana dong ini." Kata Fahri resah.

"Gini aja Sam. Kamu tanyain alamatnya ke sepupunya Erlina ya." Pinta Fahri.

"Oke, sebentar Sam tanya ke Reynand dulu." Kata Sam seraya mencari kontak Reynand.

"Reynand ?" Tanya Fahri.

"Iya, Reynand itu nama sepupunya Erlina." Ucap Samudra seraya memencet nomor Reynand. Sedangkan Fahri hanya ber'oh ria.

Samudra menghubungi Reynand, tapi panggilan teleponnya hanya berdering menandakan Reynand belum mengangkat panggilan darinya. Tak lama setelah itu akhirnya Reynand memulai percakapan dengan Samudra via telepon.

Problematika Rasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang