Bab 3 Kenangan Masa Lalu

404 101 66
                                    

Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan.

Author POV

Erlina melihat orang yang duduk di samping Nanang, kebetulan Nanang duduk di belakang karena dia tuh suka molor di jam pelajaran jadi dia memilih duduk di belakang. Dia itu dulu teman satu kelasnya Nanang waktu kelas 8 jadi, duduknya sama Nanang deh mungkin karena udah akrab juga. Ya dia Dhito Rifki, Dhito ini pernah di taksir sama Erlina waktu kelas 8 dulu, sebenarnya Erlina sudah naksir Dhito waktu dia kelas 3 SD. Erlina dulu satu SD sama Dhito di Jepara, cuma Dhito pindah waktu dia kelas 5 SD, dulu tuh ya si Erlina suka kasih kado ke Dhito.

Huaa anak kecil udah pada cinta cintaan 😭
~author

Erlina POV

Flashback on.

"Eh Tya kasih kado ini ke Dhito dong!" pinta gue kepada Tya, sahabat gue waktu SD.

"Cie lo suka ya sama dia." kata Tya menebak-nebak.

"Ihh apaan kagak, gue kan sebagai sahabat yang baik cuma mau kasih kado aja kan dia ulang tahun." jawab gue ngeles.

Tya berjalan ke meja Dhito, sambil membawa kado dari gue. Karena gue nggak berani kasih kado ke Dhito langsung, gue malu dan gue suruh aja tuh si Tya yang ngasih kadonya.

"Ehh Dhit, nih buat lo btw selamat ulang tahun ya." kata Tya kepada Dhito sambil memberikan kado dari gue.

"Wah makasih ya Tya, lo repot-repot kasih kado segala." ucap Dhito senang.

"Itu bukan dari gue pea. Noh dari Erlin, kayaknya dia suka sama lo deh." kata Tya sambil berbisik.

"Oh dari Erlin, bilangin makasih." jawab Dhito dengan muka datar .

Setelah Dhito mengatakan itu, Tya hanya menunjukan jari berbentuk huruf O yang artinya oke. Tya lalu melenggang ke tempat duduknya.

"Gue kira ini dari Tya, mana udah seneng banget malah dari si Erlin." batin Dhito. sambil meletakkan kado dari gue dan tidak berniat untuk membukanya.

Gue melihat Dhito kecewa karena sepertinya Dhito menyukai Tya, buktinya dia senang banget pas Tya kasih kado itu, tapi pas Tya bilang itu dari gue ekspresi Dhito berubah jadi datar.

"Eh lin tu si Dhito titip salam sama gue katanya suruh bilangin makasih ke elo." kata Tya sambil duduk di sebelah gue. Gue hanya mengangguk.

🍒🍒🍒

Detik berganti menit, dan menit pun berganti menjadi jam. Bel pulang berbunyi
Ketika gue melangkahkan kaki menuju gerbang sekolah gue nggak sengaja bertemu Dhito, dan gue membuka suara.

"Dhit maaf ya cuma bisa ngasih itu, selamat ulang tahun." ucapku sambil tersenyum kepada Dhito.

"Oke gamasalah makasih kadonya." balas Dhito dingin.

"Oh ya satu lagi, jangan pernah lo ganggu lagi hidup gue, gue nggak suka sama lo ya dan gue nggak sudi sama lo." ucap Dhito lagi sambil melenggang meninggalkan gue.

Gue yang mendengar itu hanya mampu tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.

Flashback off.

Problematika Rasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang